10a: Good Ending

350 48 1
                                    

Liburan tahun baru mereka sudah selesai. Saatnya masuk sekolah lagi. Wooseok berangkat bersama Seungwoo, dan berakhir mereka harus melambaikan tangan ketika mereka sampai dikelas Wooseok.

"Kakak belajarnya yang bener, biar bisa nikah ma aku," kata Wooseok ketika Seungwoo mengecup dahinya. "katanya mau nikah sama aku?"

Seungwoo tertawa lalu mengangguk, "iya iya dek, kakak janji." katanya.

"Dah kak, nanti pulang bareng ya~" Wooseok melambaikan tangannya dan masuk kekelasnya.

Seungwoo melambaikan tangannya juga, lalu berjalan pergi.

Wooseok duduk dikursinya dan meletakkan tasnya. Tiba-tiba Byungchan duduk didepannya memasang wajah kaget, "kamu.. pacaran sama kak Seungwoo?"

Wooseok mengangguk dan tersenyum ketika mendengar nama itu. Ia mengangguk, "iya, udah jalan sejak liburan tahun baru."

"Gila! Selamat Seok!" kata Byungchan kaget, tapi disisi lain bahagia juga.

Wooseok mengangguk, "thanks, Chan."

Senyuman Wooseok perlahan luntur ketika ia mendapati seseorang sedang  menatapnya dari pintu. Ia menoleh kearah pintu dan mendapati dia.

Ya, Wooshin sedang tersenyum kearahnya.

~•~

Wooseok membuka matanya. Ia duduk perlahan dan menoleh kesana-sini. Ia baru sadar kalau ia sudah sampai rumah 3 jam yang lalu dan kepalanya sakit. Ia berdiri dan meregangkan lengannya. Tidak ada suara dari luar, dia sadar kalau dia masih sendirian.

Wooseok menoleh ketika ia mendengar suara bunyi telepon. Ia melihat kontaknya, itu kekasihnya. Ia dengan cepat mengangkatnya lalu menyalakan loudspeakernya.

"Dek! Kamu nggak apa-apa kan?" tanya Seungwoo dari sana dan nadanya terdengar khawatir.

"H-hah?" Wooseok menjadi bingung. Bukannya dia baik-baik saja sejak tadi? "kakak ngomong apa sih? Adek baik-baik aja kok."

"Syukurlah," nada Seungwoo menjadi tenang kembali. "tadi kakak lihat adek pingsan didepan kelas adek, adek kayak manggil nama Wooshin terus, kakak jadi khawatir."

Wooseok diam. Pasti dia diserang lagi.

"Eng-enggak, mungkin gara-gara adek pusing berat terus kecapekan." jawab Wooseok dan tentu saja bohong.

"Kamu udah makan belum? Kamu nggak apa-apa kan sekarang?"

Wooseok tersenyum kecil mendengar kekasihnya yang khawatir itu, "iya, adek nggak apa-apa." jawabnya dengan nada yang halus.

"Sekarang makan ya? Atau mau kakak kesana sekarang?" tanya Seungwoo.

"Nggak usah kak, aku bisa masak sen—"

Wooseok berhenti dan mendengar teriakan orang yang keras ditelinganya dari arah ruang ayahnya.

"Bentar kak, ada yang teriak dari kamar ayah." Wooseok berdiri dan dengan cepat berlari kekamar ayahnya.

"Teriakan? Aku nggak denger apa-apa, Seok?"

Wooseok tidak mendengarnya. Ia membuka pintunya dan tidak menemukan siapa-siapa, tetapi hanya ruang kerja ayahnya yang masih rapi.

run away↪seunseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang