1. Kita

164 12 0
                                    

"Tatapan itu masih sama, masih kamu yang menatapnya. Namun, tidak ada aku di dalamnya."

--

Author POV

Lonceng telah berbunyi, menandakan jam istirahat telah tiba. Sebagian besar siswa yang berada di dalam kelas telah keluar untuk menuju kantin. Beberapa juga ada yang masih menetap di dalam kelas, untuk menyelesaikan catatan yang belum selesai.

Nata, sedang merapikan bolpoin juga buku-bukunya untuk dimasukkan ke dalam tas. "Kantin, yuk?" Ajak Lili, sahabat Nata yang duduk di bangku depan Nata. "Oke, saya masukin buku dulu. Biar gak kececer," balas Nata.

"Ki, ikut kantin gak? Lemes aja," ujar May mengejek Kia yang masih menaruh kepalanya di atas lipatan tangan yang ia taruh di atas meja. "Ikutlah, udah laper juga nih," balas Kia, mengangkat kepalanya. Bersiap untuk beranjak. "Kapan sih kamu gak lapar?" Ejek Nata, mereka pun tertawa. Tidak dengan Kia yang mendengus karena menjadi bahan ejekan sahabat-sahabatnya itu.

Walau tidak dapat dipungkiri kalau Kia memang cepat merasa lapar, lebih tepatnya harus menyiapkan cemilan untuk mengganjal perutnya saat berada di dalam kelas.

Mereka berempat pun melewati lorong-lorong kelas 12. Sebelum turun ke bawah menuju kantin yang berada di belakang sekolah. Saat memasuki kantin, keadaan kantin cukup ramai. Terlebih waktu istirahat hanya diberi waktu 20 menit saja.

Makanan yang dijual di dalam kantin cukup banyak dan beragam, mulai dari makanan berat seperti nasi lengkap dengan lauk pauknya, sampai cemilan seperti cilok, maupun minuman seperti jus juga es buah.

Mereka memilih untuk memesan cilok juga jus, lebih cepat. Sebelum guru yang akan mengajar di jam berikutnya masuk ke dalam kelas.

"Pedas atau pakai bumbu kacang?" Tanya Mbak Ani yang merupakan pedagang cilok di sana, "kita semua pakai bumbu kacang terus dipakaiin kecap ya, Mbak," balas May sekalian memesankan pesanan teman-temannya yang tengah menunggu di bangku kosong dekat dengan pedagang jus serta es buah.

Setelah membeli cilok, May menghampiri sahabatnya itu. "Udah beli jusnya?" Kia dan Lili menggeleng, "Nata masih nunggu tuh," tunjuk Lili mengarah pada Nata yang nampak masih menunggu pesanannya.

Tak lama berselang, Nata menghampiri sahabat-sahabatnya yang telah menunggu. Sekaligus membawa jus yang telah di masukkan ke dalam kantong plastik.

Setelah itu, mereka kembali ke dalam kelas. Menikmati makanan selingan mereka sebelum kembali belajar seperti biasanya. Masih tersisa kurang lebih 10 menit lagi sebelum guru masuk ke dalam kelas.

--

"Dijemput, Nat?" Tanya Kia saat ia akan pulang. Nata menoleh, "bawa motor, kenapa Ki?"

"Gak ada sih, saya kira kamu gak bawa motor. Biar bareng gitu," jelas Kia. Nata menggeleng, "duluan aja, Ki," ucap Nata. Sebab ia merasa masih agak lama di kelas.

"Okedeh, saya duluan ya," Kia meninggalkan Nata di kelas. Sedangkan, Nata kembali melanjutkan catatannya yang belum selesai.

Selang lima menit kemudian, Nata memasukkan bukunya ke dalam tas. Lalu meninggalkan kelas untuk menuju parkiran.

Kali ini ia tidak langsung menuju rumah, melainkan ia menuju toko buku untuk mencari buku kumpulan soal Ujian Nasional. Walaupun Ujian Nasional masih dibilang semester depan. Tapi, ia akan mempersiapkannya sebaik mungkin.

Setibanya Nata di toko buku, Nata menitipkan tasnya di penitipan tas. Sebab, tidak diijinkan untuk membawa tas ke dalam toko buku.

Nata hanya mengambil dompet, untuk ia taruh di saku rok pramukanya. Kemudian, Nata masuk ke dalam toko buku. Menuju tempat tumpukan buku-buku Ujian Nasional untuk SMA/MA.

[4] Love is Trust [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang