11. Light and Shadow

3.4K 308 29
                                    

Suara dentingan pedang memecah keheningan hutan. Gerombolan perampok yang baru saja melarikan diri dari desa dihadang oleh dua orang misterius. Kedua orang itu sangat ahli bermain pedang, gerakan mereka terlalu lincah sampai para perampok ini dibuat terdesak.

Sebelumnya memang ada desas desus bahwa setiap perampok yang meninggalkan desa maka keesokan harinya mereka pasti ditemukan terbunuh. Lalu barang rampokan mereka akan tiba-tiba sudah berada di depan pintu rumah yang kehilangan. Kejadian ini bukan hanya di satu desa, tetapi hampir di seluruh desa di kerajaan mengalami hal ini.

Tidak ada yang tahu siapa pelakunya. Jelas sekali para penduduk memuja mereka. Di tengah-tengah mereka hadir pahwalan yang mau bersimbah darah demi menjaga keamanan sementara kerajaan mereka justru sibuk memperluas wilayah.

Dinas Emrys, sebuah kerajaan di Selatan yang terkenal dengan kekuatan militernya. Kerajaan yang hampir menguasai wilayah Selatan ini memiliki seorang pangeran yang luar biasa tampan. Pangeran Sehun adalah sosok yang terlalu sempurna untuk dikatakan sebagai manusia. Namun, para penduduk tidaklah heran, karena pangeran tersebut memang berdarah campuran. Ayahnya seorang manusia dan ibunya berasal dari bangsa Elf.

Hari ini seperti biasa pangeran Sehun turun ke pasar, menebar senyum menawannya yang membuat hati wanita berdebar kencang. Bukan tanpa tujuan pangeran itu ke tempat ramai tersebut. Langkahnya berhenti di depan toko roti di ujung jalan. Ia mendorong pintunya lalu segera disambut dengan sapa ramah pelayannya.

"Selamat datang! Hah, kenapa kau kemari lagi?" sapa ramah itu seketika berubah menjadi keluhan.

"Sopanlah sedikit pada pangeranmu Kyungsoo!"

"Jangan pernah memintanya untuk berlaku sopan Sehun, tabiatnya memang sudah begitu!" seru suara dari dalam.

"Diam kau Chanyeol! Jangan ikut campur!" teriak Kyungsoo.

Sehun hanya tertawa mendengar pemuda yang lebih pendek darinya itu marah-marah. Pemuda itu meninggalkan Sehun untuk kembali mengambil beberapa potong kue, lalu muncullah sosok yang tadi sempat bicara. Pria dengan telinga runcingnya yang khas dan wajah rupawannya.

"Hei sobat, kau jangan mau diperbudak oleh kurcaci ini," ucap Sehun tertawa.

Kyungsoo yang merasa dirinya disindir hanya memutar bola matanya malas. Meladeni Sehun sama saja meladeni burung berkicau, ia tak akan mau diam sampai lehernya ditebas dengan pedang yang tajam. Andai Sehun bukan pangeran percayalah, Kyungsoo sudah lama ingin melakukannya.

"Bagaimana ya? Aku terlanjur mencintainya, jangankan hanya membuat roti, membuat istanapun akan kulakukan untuknya," jawab elf bernama Chanyeol itu.

"Geli sekali aku mendengarnya!" Sehun mengusap kedua bahunya cepat.

Kyungsoo hanya tersenyum kecil, matanya mengerling pada Chanyeol yang tersenyum lebih lebar. Sudah tiga tahun Kyungsoo hidup dengan seorang elf yang diselamatkannya di hutan. Selama itu juga hubungan mereka merambah pada hubungan asmara. Walaupun keduanya sama-sama pria, mereka tak mau ambil pusing selagi mereka masih saling mencintai.

"Aku dengar semalam ada komplotan perampok yang terbunuh lagi?" tanya Sehun.

Chanyeol dan Kyungsoo hanya bisa saling memandang. Mereka seolah-olah tidak tahu apa yang dikatakan oleh si pangeran.

"Jangan pura-pura bodoh! Aku tahu itu kalian! Sampai kapan kalian akan melakukan pembantaian seperti itu?" tanya Sehun serius.

"Jangan salahkan Chanyeol, aku yang membunuh mereka. Chanyeol tak pernah membunuh," jawab Kyungsoo sambil menata roti.

"Kyungsoo tolong pikirkan perbuatanmu, akan lebih baik jika mereka diadili oleh kerajaan," bujuk Sehun.

"Sepuluh tahun lalu saat kawanan perampok membunuh orang tuaku apa yang dilakukan kerajaan? Para perampok itu dibebaskan hanya untuk menjalin hubungan kerjasama!" Kyungsoo jadi terpaksa membuka kembali kenangan lamanya.

Story of ChansooWhere stories live. Discover now