#13. Demam

435 39 19
                                    

Akhir akhir ini aku dan sensei jarang bertemu. Saat berpapasan pun tak ada kata menyapa atau yang lainnya. Sebenarnya ada apa sih dengan dia? Lagi lagi frustasi hanya karena mengkhawatirkannya. Jam ke 3 nanti ada ulangan sejarah yang mungkin di pertengahan ulangan nanti kepalaku akan meledak.

Sougo, kondo-san, dan yamazaki terlihat begitu santai. Aku agak heran karena biasanya sebelum ulangan mereka akan sibuk membuat kunci jawaban. Tapi rasanya kali ini mereka terlihat biasa biasa saja. Sougo juga sedari tadi pagi hanya menyumpal telinganya dengan earphone miliknya itu. Sedangkan kondo-san tertidur di mejanya. Dan yamazaki... Emm, seperti biasanya menulis kata 'anpan' yang membuat raut wajahnya berubah menjadi aneh.

Mereka semua terlalu santai dan tenang. Bahkan sedari minggu yang lalu aku masih merasakan perasaan tidak enakku. Kalau belum berbicara dengannya rasanya belum tenang. Sebenarnya ada apa sih dengan sensei?!

Apa mungkin karena anak anak dari kelas Z itu?! Si rambut panjang dan berandalan rambut ungu menyebalkan!

~~TEACHER STUDENT ZONE~~

Hari minggu ini aku memutuskan untuk menuju kerumah sensei. Aku baru tau rumah sensei saat kakak menyuruhku mengantar semangka kesana dan setelah kuselidiki ternyata itu adalah rumahnya.
Walaupun aku sedikit bodoh karena tidak menyadari mengapa dia muncul disana saat itu. Dan akhirnya aku menyadarinya saat kakak memberitahuku.

Setelah memencet bel beberapa kali namun orang yang ada didalam tak kunjung keluar juga. Aku pun memilih untuk masuk kerumahnya, dan juga pintunya tak terkunci. Itu artinya sensei ada di dalam.

"permisi... ". Aku melepas alas kaki dan masuk kedalam rumah sensei. Rumahnya sangat luas dan bersih, kukira jika seorang laki laki yang tinggal sendiri di rumah pasti tidak akan terurus. Sepertinya aku harus menarik kembalk kalimatku itu.

"sensei... Apa kau dirumah? ". Aku berdiri di depan pintu kamar. Sepertinya kamar ini milik sensei, aku mencoba membuka pintu tersebut.

"ughh... ". Aku dikejutkan dengan sensei yang terbaring lemas dikasur, dengan segera aku menghampirinya.

"s-sensei? Sensei tidak apa apa? ". Aku memeriksa keningnya menggunakan keningku.

"sensei kau demam! ". Dengan cepat aku berlari ke dapur mengisi air dengan es dan merendam sebuah kain lalu mengompresnya. Setelah dirasa sensei agak membaik aku pun pergi ke dapur dan membuatkannya sebuah bubur.

"Ugh... ". Sesaat aku kembali dari membuat bubur, sensei telah bangun. Aku pun bergegas menghampirinya.

"Sensei, gapapa? ". Aku membantunya untuk duduk. Lalu ia menipiskan matanya sambil mengenaliku.

"Hijikata kun? Apa yang kau lakukan disini? ". Sensei memandangku heran, namun aku tidak peduli dan menyendokkan sesuap bubur padanya.

"Ayo buka mulutmu! ". Ia kembali memandangku dengan tatapan heran, namun ia membuka mulutnya. Lekas aku memasukkan sesendok bubur itu kedalam mulutnya.

"Apa terlalu panas? ". Ia pun menggeleng dengan pertanyaan ku. Aku pun kembali menyuapinya sampai semangkuk bubur tersebut habis.

"Hijikata kun, kau sedang apa disini? ". Dalam beberapa saat aku tidak langsung menjawabnya. Sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu tentang dua orang dari kelas Z tersebut yang kemarin sensei panggil.

"Tidak tau, aku hanya ingin kesini. Memangnya tidak boleh? Tapi justru yang kutemukan hanya seorang guru bodoh yang tergeletak di kasur dengan pekerjaan menumpuknya ". Entah kenapa jawabanku tadi terdengar menyebalkan. Lalu sensei meletakkan tangan besarnya tersebut diatas kepalaku dan mengacak-acak rambut ku.

TEACHER STUDENT ZONE [GinHiji]Where stories live. Discover now