Tidak tau harga cinta

1K 95 24
                                    

Naruto punya om Masashi kishimoto.

Warning... Jika terdapat mesamaan dalam cerita itu adalH unsur ketidak sengajaan.













.

.

.

"Naruto -kun..., ayo bangun! Kau kan sudah janji akan mengajakku berkencan!" dengan manja Hinata menggoyangkan tubuh suaminya yang tertidur lelap.

"Sebentar lagi, Hime~"

"Tapi Naruto -kun..., ini sudah siang! Mau sampai kapan kau akan tidur terus?"

Tidak ada sahutan membuat Hinata jengkel. Perempuan berambut indigo itu mendengus sambil menghempaskan diri duduk diatas ranjang.

"Tidak usah pergi saja!"

Perempuan itu berbaring memunggungi suaminya dengan perasaan jengkel. Lebih baik dirinya tidur siang dari pada menunggu Naruto yang tidak bangun-bangun. Naruto sendiri yang mengajak berkencan tapi malah tidur terus sepanjang pagi menjelang siang. Padahal Hinata sudah menunggu momen ini! Kenapa Naruto tidak mengerti?

"Hey..., jangan ngambek. Kau jadi jelek kalau ngambek."

Naruto memeluk Hinata dari belakang sambil terus memejamkan matanya.

"Jangan menggangguku! Aku ingin tidur siang...."

Naruto terawa kecil mendengar nada Hinata yang merajuk. Lelaki itu dengan iseng malah meraba-raba Hinata membuat perempuan itu semakin kesal.

"Naruto -kun...."

"Berikan aku ciuman selamat pagi dulu... Setelah itu baru kita akan pergi berkencan...."

"Ini bahkan sudah siang...."

"Oh! Benarkah? Tapi aku ingin mengajakmu melihat matahari terbenam di suatu tempat sore nanti. Bukan panas-panasan ditaman hiburan...."

Hinata membalikan badan menghadap Naruto yang masih bermuka bantal, kontras sekali dengan Hinata yang begitu cantik dan rapi.

"Benarkah?"

"Tadinya, iya. Tapi sepertinya kau sedang merajuk... Aku tidur lagi saja...." Naruto memejamkan matanya. Sekarang malah ia yang merajuk.

Kalau Hinata merajuk pasti sangat lama, dan perlu tenaga exrra untuk membujuknya. Tapi....

"Hey..., aku tidak merajuk...," Hinata memberikan kecupan tepat dibibir Naruto membuat lelaki itu bersorak gembira dalam hati. "Apakah kau akan mengajakku makan malam di restoran sore ini Naruto -kun?" tanyanya penasaran.

"Hm.... Rahasia.... Karena waktu masih panjang, kau harus Tidur dulu bersamaku~"

"Eh! Tapi kau bahkan belum sarapan, Naruto -kun...." Hinata mencoba mengelak dari maksud suaminya.

"Kau meragukan kekuatanku?"

"Bu-bukan begit- AH!"

Tidak ada yang bisa menghentikan Naruto walau hujan badai melanda.

.

.

.

"Kau suka?"

angin bertiup lembut menerpa rambut pirang Naruto, membuat lelaki itu terlihat semakin tampan.

"Ya, sangat.... Terima kasih Naruto -kun...."

Kumpulan One ShootWhere stories live. Discover now