Kehidupan ketujuh namja bersaudara nan tampan ini berubah disaat mereka menemukan bayi perempuan di depan pintu mereka. Bisakah mereka mengurus bayi tersebut? Sedangkan mereka sibuk dengan urusan mereka masing²
haii... ini ff pertama ku. makhlum kal...
Matahari bersinar memasuki celah-celah kamar Nara. Gadis itu baru saja selesai menata rambutnya. Hari ini ada pelajaran dance, jdi dia harus menata rambutnya agar tidak berantakan saat ngedance bersama teman temannya
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*Tataan rambut Nara
Jam menunjukkan pukul 06.15 KST. Nara bergegas untuk turun ke lantai dasar untuk sarapan. Saat Nara turun dia sedang melihat Jihoon berbincang dengan Chanyeol.
"Ahh... Tumben sekali kau datang pagi pagi" kata Nara
"Kenapa? Tidak boleh? Aku datang kemari untuk mengajak mu berangkat bersama" kata jihoon
Nara melirik singkat Chanyeol lalu Chanyeol tersenyum sambil menganggukkan kepala tanda persetujuan. Lalu Nara bersama Jihoon berpamitan dengan Chanyeol dan Irene
"Good luck Jihoon" kata Chanyeol
Jihoon dan Nara berangkat ke sekolah menggunakan motor sport merah milik Jihoon
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*Motor sport Jihoon
Jihoon naik duluan lalu di susul dengan Nara yg mencoba menaiki motor tersebut. Tetapi usahanya sia-sia karena motor tersebut terlalu tinggi. Nara pun putus asa, lalu memutuskan untuk berdiri diam.
"Hei, Nara kok bengong sih? Ayo naik" kata Jihoon
"Ahh... Hmm... Mmm... Itu... Motornya terlalu tinggi jdi aku kesulitan untuk menaikinya" kata Nara gugup
"Ohhh bilang dong dari tadi kalau butuh bantuan" kata jihoon sambil terkekeh pelan
Jihoon turun dari motornya, lalu menggendong Nara agar dapat naik ke atas motor. Nara hanya tercengang saat dirinya di gendong Jihoon dan membuat pipinya merah seperti tomat
"Badan kurus gini katanya berat. Makan yg banyak jangan takut gendut" kata Jihoon sambil mengedipkan sebelah matanya yg membuat pipi Nara bersemu merah
"Sudahkan ayo kita jalan" kata Nara
"Belum, masih ad satu lagi" kata Jihoon sambil menarik tangan Nara agar memeluk pinggangnya
"Apa harus melakukan ini? Aku tidak terbiasa" kata Nara
"Ya sudah kalau kau tidak mau kita tidak akan jalan dan kita akan terlambat ke sekolah" kata Jihoon
"Ba-baiklah" kata Nara sambil mengeratkan pelukannya
Selama perjalanan menuju sekolah, suasana hening. Baik Nara maupun Jihoon merasa canggung untuk membuka pembicaraan
15 menit kemudian, mereka sampai di sekolah. Nara segera turun dengan cepat dari motor Jihoon, lalu berjalan dengan cepat, Jihoon mengejar Nara. Nara hampir memasuki pintu masuk sekolah. Namun, tangannya di tahan oleh Jihoon
"Heii... Kenapa kau menghindari ku?" Tanya Jihoon
"Gwaechana. Aku takut fans mu marah. Secara kan kau populer di sini" kata Nara sambil menunduk
"Kau tak perlu takut, bukan hak mereka untuk mengurusi hidup ku" kata Jihoon
"Ayo kita ke kelas bersama" ajaknya sambil menggenggam tangan Nara.
Nara dan Jihoon berjalan beriringan. Jihoon menggandeng tangan Nara, sedangkan Nara menunduk malu. Sampai di kelas...
TBC.... ANYEONGHASEYOO SEMUA, maaf kalau author rada lama up, makasih juga buat kalian yg udah mau nungguin cerita ini up lgi. Semoga di part kali ini kalian suka. Maaf kalau author rada typo. Kalau begitu happy Reading and jngn lupa untuk vote dan komen biar author semangat buat up. Byeee