Episode 1

557 10 1
                                    

Pada saat ayahku dimakamkan, Milea datang dan ikut berdukacita, beberapa hari kemudian aku pindah rumah, hari telah malam aku teringat ketika aku telpon Milea setiap malam, dan aku membayangkan kejadian itu, beberapa saat kemudian telpon rumahku berdering dan aku segera mengangkatnya. Akupun terkejut, ternyata yang menelponku adalah Milea, aku heran darimana dia tau nomorku, dalam percakapan telepon tersebut Milea mengingatkanku bahwa ada reuni akbar. Pada saat reuni aku bertemu Milea duduk bersama pacarnya yang bernama Herdi, aku menghampirinya dan bersalaman seraya perkenalkan diri. Ketika reuni telah selesai aku harus mengucapkan selamat tinggal, karena Milea harus ke Jakarta, beberapa hari kemudian aku merasa ada yang hilang pada saat aku di Bandung, kota tersebut ke menjadi sepi karena tidak Milea, warung Bieem juga menjadi sepi karena tidak ada aku dan Milea. Hati aku sangat hancur dan mengingat kenangan masa lalu dengan Milea. -Dilan

"Bandung itu menyenangkan ya!" -Dilan

"Iya". -Milea

"Karena ada kamu!". -Dilan

Yogyakarta, 14 Agustus 1999

"Eh, udah tidak terasa ya sebentar lagi kita mau lulus". Ucap Ardi

"Iye nih".  Jawab Dilan

"Gw juga masih ingat masalah masalah lu di selama di kampus, dan pertama kali kita kenalan".

Yogyakarta tahun 1992

"Selamat kepada kalian semua telah di terima di universitas ini di jurusan seni". -Kepala Universitas

"Hai, nama gw Ardiansyah putra". Seru Ardi

"Gw dilan".  Jawab Dilan

"Lu berasal dari kota mana?". Tanya Ardi

"Bandung". Seru Dilan

"Oh, kalau gw dari Jakarta". Ucap Ardi

Dari kata Jakarta, aku ingat dengan Milea, aku sangat rindu dengan Milea.
Pada saat itu aku menceritakan Milea ke dia, dan tentang ia pindah ke Jakarta, dan aku juga bercerita bahwa aku gamon, Ardi pernah berkata "Gamon adalah sifat ketidakpercayaan diri kita untuk masa depan". Kata kata Ardi tersebut masih ku ingat sampai sekarang.

Tanggal 6 September 1994, Universitas ku kedatangan mahasiswa baru, ia ini terkenal dari sifat jahatnya, ia sering sekali menggodai perempuan. Ia bernama Herdi asep naufal. Dan ia juga termasuk musuh besarku. Pada tanggal 15 November 1994, aku hampir di DO dari kampus, karena berantem dengan dia, aku tidak tau kalau dia adalah anak seorang perwira tinggi, dan pada tanggal 25 Januari 1995, ia pindah keluar kota di Karenakan tugas ayahnya, seperti layaknya aku dulu.

Yogyakarta 5 Juli 2000

"Bunda!!!!!!". Teriak aku memanggil bunda.

"Ada apa dilan?". Tanya Bunda

"Aku menjadi lulusan terbaik, dan aku diterima kerja di Jakarta Bun". Seru Dilan

"Alhamdulillah, bunda bangga dilan". ,Ucap Bunda dengan tersenyum.

"Selamat ya kak". Ucap Wati

"Makasih ya Wati". Jawab Dilan

"Oh ya, kira kira kapan kamu ke Jakartanya?". Tanya Bunda

"Insyaallah secepatnya Bun". Jawab Dilan.

TRANSLATE IN ENGLISH

When my father was buried, Milea came and joined me in mourning, a few days later I moved house, it was night when I remembered when I called Milea every night, and I imagined the incident, a few moments later my phone rang and I immediately picked it up. I was surprised, apparently the one who called me was Milea, I was surprised where she knew my number, in the telephone conversation Milea reminded me that there was a grand reunion. During the reunion I met Milea sitting with her boyfriend named Herdi, I approached her and shook hands while introducing myself. When the reunion was over I had to say goodbye, because Milea had to go to Jakarta, a few days later I felt something was missing when I was in Bandung, the city became quiet because it was not Milea, Bieem's stall also became quiet because there was no me and Milea . My heart is very broken and remembering the memories of the past with Milea. -Dilan

"Bandung is fun huh!" -Dilan

"Yes" -Milea

"Because there is you!". -Dilan

Yogyakarta, August 14, 1999

"Eh, I don't feel like it will be time soon, we want to graduate". Said Ardi

"Yes". Answered Dilan

"I also still remember your problems while on campus, and the first time we met".

Yogyakarta in 1992

"Congratulations to all of you for being accepted at this university majoring in art". -Head of the University

"Hi, my name is Ardiansyah Putra". Exclaimed Ardi

"I'm dilan". Answered Dilan

"Which city are you from?" Ardi asked

"Bandung". Exclaimed Dilan

"Oh, if I'm from Jakarta". Said Ardi

From the words of Jakarta, I remember with Milea, I really miss Milea.
At that time I told Milea to her, and about her moving to Jakarta, and I also told her that I was a gamon, Ardi once said "Gamon is the nature of our distrust for the future". Ardi's words I still remember until now.

On September 6, 1994, my University had a new student arrival, she was famous for her evil nature, she often teased women. He was named Herdi Asep Naufal. And he is also one of my great enemies. On November 15, 1994, I was almost dropped out of college, because I had a fight with him, I did not know that he was the son of a high-ranking officer, and on January 25, 1995, he moved out of town because of his father's duties, as I had before.

Yogyakarta July 5, 2000

"Mother!!!!!!". I shouted for the mother.

"What's wrong?" Ask Mother

"I became the best graduate, and I was accepted to work in Jakarta Bun". Exclaimed Dilan

"Thank God, the mother is proud of her". , Said the Mother with a smile.

"Congratulations, sis." Said Disa

"Thanks, Wati". Answered Dilan

"Oh yeah, guess when you go to Jakarta?" Ask Mother

"God willing ASAP." Answered Dilan.

𝓕𝓵𝓪𝓼𝓱𝓫𝓪𝓬𝓴 : 𝓢𝓾𝓪𝓻𝓪 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓓𝓲𝓵𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓷 𝓜𝓲𝓵𝓮𝓪 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang