3. Duniaku Berputar di Kamu

171 7 0
                                    

"Kamu sudah ngerjakan tugas Metodologi Penelitian, Sakura?" tanya Liani yang sedang sibuk mengetik di depan laptop.

"Sudah dong. Kamu ini Lia, jangan ditunda-tunda makanya," sahut Sakura sambil membaca buku The Interpretation of Dreams milik Sigmund Freud tanpa melirik Liani yang heboh mengetik di meja luar ruangannya.

 Kamu ini Lia, jangan ditunda-tunda makanya," sahut Sakura sambil membaca buku The Interpretation of Dreams milik Sigmund Freud tanpa melirik Liani yang heboh mengetik di meja luar ruangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ih aku cuma tinggal ngeprint aja, tungguin ya. Aku ngeprint di sini dulu."

"Jangan lupa bayar lho."

"Iya-iya."

Sakura berdiri dari kursinya, melangkah ke teras, dia duduk di kursi besi depan gedung BEM program studinya. Dia sangat suka duduk di sini. Udaranya sangat sejuk.

"Sakura ...."

"Hmm," jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari buku di tangannya. Tidak peduli ada yang mengambil posisi duduk di sampingnya.

"Hmm doang nih?"

"Kenapa,Vino?"

"Jangan jutek-jutek dong," sahut Vino tersenyum dan mengacak rambut Sakura.

"Kamu tahu enggak Vin, kalau rambut cewek diacak-acak itu bukan cuma rambutnya yang berantakan, tapi hatinya juga," balas Sakura lagi tapi tidak melirik Vino sama sekali.

"Beneran?"

"Uhum."

"Kalau kamu?"

"Kecuali aku."

Vino tersenyum, dia menatap sahabatnya yang masih fokus membaca buku tebal di tangannya. Jika dia sudah membaca jangan harap bisa diganggu. Terlihat bulu mata lentiknya bergerak-gerak mengikuti mata Sakura yang bergerak-gerak. Hidung mancung Sakura terlihat lebih jelas jika dari samping. Rambut hitam sepunggung yang kali ini—dibuat ujungnya bergelombang tergerai indah.

Pantas aja banyak banget yang suka sama kamu. Kamu memang sempurna. Apa karena papa kamu itu orang Jepang ya?

Tidak terhitung juga berapa cewek yang melabrak Sakura dan mengatakan bahwa Sakura adalah perebut pacar orang. Hanya anak BEM yang paham jika Sakura bukan wanita penggoda. Sakura anak yang baik. Dia ramah pada semua orang, malas mencari masalah tapi dia juga bisa berubah menjadi dingin pada beberapa orang. Vino sejak lama menyukai Sakura. Semua orang tahu itu. Tapi bagi Sakura saat ini, Vino tidak lebih dari sahabatnya dan rekan se-organisasi.

Danis mengawasi Sakura dan Vino dari gazebo Departemen Anatomi dan Histologi. Entah mengapa, sejak lama Sakura telah mencuri perhatiannya, tidak hanya Danis, tapi banyak cowok di fakultas ini. Namun sebaliknya, Danis merasa penasaran karena hanya Sakura yang tidak tertarik saat melihat Danis.

"Kak Danis lihat apa? Koq bengong gitu?" sapa seseorang yang membuat lamunan Danis buyar tak tersisa.

"Ah enggak kok. Cuma ngadem aja di sini."

Hari Kematian (D-DAY) (SELESAI)Where stories live. Discover now