You - 2

1.7K 249 48
                                    

Selamat Malam Rabu

Bagi yang sudah mau tidur, silakan tidurtapi baca dulu story ini, mwehehehe

Mohon maaf di part sebelumnya nyenggol ke hal tak senonoh,, udah Dy revisi kok

Selamat Membaca😘

🍃🍃🍃

Malam saat insiden, setelah Kyungsoo berlari meninggalkannya, seorang pria paruh baya menghampiri Chanyeol. Chanyeol saat itu masih menimbang apa akan membiarkan Kyungsoo pergi atau memberi tahu pada pria paruh baya itu agar segera mengejarnya.

"Apa kau melihat Kyungsoo ku berlari lewat sini?" tanya pria paruh baya sambil memegang lengan Chanyeol.

"Dia putriku, gadis yang berlari mengenakan gaun panjang warna pastel"

Tiba-tiba pria paruh baya itu merosot, bersimpuh di hadapan Chanyeol. "Dia putriku satu-satunya, hari ini seharusnya menjadi hari pertunangannya, namun pria pengecut itu datang hanya untuk mempermalukannya" pria paruh baya itu kemudian terisak.

"Aku tidak tahu apa salah Kyungsoo ku, ia harus berkali-kali ditinggalkan kekasihnya"

Pria jangkung itu membantunya untuk berdiri kembali. "Aboenim, aku rasa Kyungsoo hanya perlu waktu untuk sendiri. Percayalah, ia akan baik-baik saja"

"Kau benar, ia akan baik-baik saja, dia akan selalu baik-baik saja"

🍃🍃🍃


"Perkenalkan aku Do Kyungsoo, sungguh sangat tidak enak jika kita makan siang bersama tapi kita tidak saling mengenal" ucap Kyungsoo sambil mengulurkan tangannya.

"Ne, aku Park Chanyeol" Chanyeol menjabat tangan Kyungsoo.

"Apa itu tadi putramu?" Kyungsoo masih diliputi rasa penasaran setelah melihat foto Chanyeol tadi. Jika benar ia seorang ayah, di mana istrinya? Lalu, bagaimana bisa pria beristri mengajak makan siang gadis asing yang bertemunya saja tidak elit sama sekali.

"Hmm?"

"Maaf, aku lancang, aku hanya pena--"

"Keponakanku, aku sangat menyayanginya, tapi sekarang ia tinggal di Jepang bersama orang tuanya"

Kyungsoo menganggukkan kepalanya, lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela kaca. Menghindari tatapan Chanyeol yang membuatnya sedikit tidak nyaman.

"Kyungsoo-ssi, berapa aku harus mengganti gaunmu?"

"Eoh, tidak perlu, gaun itu sudah kubuang, hanya produk gagal"

"Produk gagal?"

"Ne, aku sendiri yang merancangnya"

"Kau designer?"

"Ne, aku memiliki butik di ujung jalan itu. Memang kecil, tapi itu membawa keberuntungan tersendiri untukku. Banyak wanita yang mampir, dan memintaku untuk merancang gaun impian mereka"

"Kau terkenal?"

"Ah, tidak. Aku bukanlah designer kelas atas yang selalu memamerkan karyanya tiap musim di catwalk"

"Kau tidak bekerja?"

"Tentu hari ini aku bekerja. Hanya memang ada janji temu pukul 1 siang, jadi sekalian aku mengembalikan mantelmu"

With You ✔Where stories live. Discover now