"Aku pulang!" Jimin berseru saat melangkahkan kaki memasuki kediaman Kim, ia menatap kedalam rumah yang memperlihatkan para saudaranya.
Disana para member 007 tengah berkumpul dan membicarakan sesuatu hal yang mungkin cukup penting.
Jimin yang baru datang segera ikut bergabung dengan mendudukkan tubuhnya diantara Taehyung dan Jungkook.
Namjoon nampak masih sibuk membolak balik dokumen ditangannya, sebelum pemuda itu kembali membuka suara.
"Misi kali ini kita harus menyelesaikannya dengan baik, ia pria yang licik jadi jika kita ingin mengalahkannya kita harus lebih licik darinya." Ucapan Namjoon dibalas dengan anggukan paham para member, Jimin yang baru saja datang berusaha mengikuti rapat kali ini.
"Aku akan meminta bantuan tim intel untuk mengamankan lokasi." Seokjin menatap saudaranya betgantian, semuanya mengangguk tanda persetujuan telah didapatkan.
"Asal mereka tidak mengganggu aku tak keberatan." Yoongi balik menatap Seokjin, seraya membenarkan posisi duduknya yang mulai terasa kurang nyaman.
Sekitar 30 menit berlalu dan perencanaan misi telah berakhir. Jimin baru saja akan beranjak dari tempatnya untuk segera membersihkan diri, namun suara Yoongi menahnnya.
"Tak adakah yang ingin kau sampaikan Park?"
Jimin menolehkan kepalanya dan mendapat tatapan dari saudarannya yang lain, ia belum ingin mengatakannya sekarang. Namun karena Yoongi tak ada pilihan lain untuknya selain membicarakan segalanya.
"Apakah terjadi sesuatu?" Heseok menatap Jimin dan Yoongi bergantian, ia mencurigai keduanya saat ini.
"Jim." Namjoon menatap Jimin yang kian menundukkan kepalanya.
Setelah berbagai pertimbangan, mau tidak mau ia harus mengatakan semuanya kepada para saudaranya. Pemuda park itu kembali mendudukkan dirinya di samping Taehyung.
"Sebenarnya ada hal yang ingin kukatakan. Ji hyung memberikan penawaran padaku untuk pergi ke Swiss dan menjadi sniper tim intel Korea disana." Pemuda itu menundukkan kepalanya, sungguh ia tak mampu melihat para saudaranya saat ini, mungkinkah ia akan dapat penolakan dan yang lebih buruk mereka akan kecewa padanya.
"Maka pergilah." Jimin mengangkat kepalanya, menatap Taehyung yang membuka suara pertama kali.
Dan, ketika pandangannya menyapu para saudaranya yang lain. Mereka memberi senyuman pada pemuda Park itu.
"Ka......kalian bersunguh-sungguh?" Jimin bertanya memastikan.
"Tentusaja mengapa tidak." Seokjin tersenyum hangat, Jimin sungguh lega dengan hal itu.
"Lagipula itu tak akan lama bukan?" Hoseok menimpali.
"Sekitar 3 tahun, atau mungkin aku akan direkrut sebagai anggota tetap." Jimin memberikan senyum jail kepada saudaranya. Lagi pula bukankah itu masuk akal dengan kemampuan Jimin yang cukup mumpuni.
"Hey, kau mengatakan akan ada masa percobaan 1 tahun padaku tadi!" Yoongi sepertinya tak terima.
"Aku hanya bercanda, apapun keadaannya aku akan kembali di tahun ke-3. Jadi aku boleh pergi?" Jimin memastikan sekali lagi tentang persetujuan itu, jika para saudaranya tak ingin ia pergi maka Jimin tak akan pergi.
"Pergilah, bukankah itu impianmu." Namjoon bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Jimin, pemuda itu mengusak rambut Jimin gemas. Bukankah itu bagus jika Jimin lebih dekat dengan mimpinya?
"Cooky bagaimana denganmu?" Jimin menatap pemuda kelinci yang hanya diam sedari tadi.
"Aku mendukung semua keputusan hyung." Jungkook memberi senyuman pada Jimin, dan tentu saja pemuda Park itu membalasnya dengan pelukan hangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suspicious
Fiksi PenggemarMisi yang rumit untuk tujuh orang pemuda. Berbagai masalah datang secara bergantian. Cast : All member BTS