L I M A

16K 1.4K 101
                                    

Tekan bintang mu.

xxx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

xxx


Tepat pukul 08.45 A.m pesawat yang menghantarkan Maya sudah mendarat di pulau Dewata, Bali. Maya seorang diri, dan bodohnya dia mengharapkan jemputan Gara yang berada di vila yang tak jauh dari bandara. Maya melirik pria berperawakan tinggi, tersenyum sopan padanya, pria yang selama ini sudah merawat Villa keluarga Gara.

" Maaf mbak, tidak bisa saya antar sampai ke kamar, saya sedang dipanggil. Ini kuncinya, kamar Mbak disebelah kamar Nyonya. " Maya mengangguk. Dia sudah hafal dengan Villa ini. Karena ketika bulan madu nya bersama suaminya, Orang Tua Gara menyuruh mereka untuk menginap disini.
Nyatanya Gunanya honeymoon pun tak ada. Jadi sia-sia Maya untuk menyiapkan dirinya sewaktu itu.

Maya menghela nafas penuh sesal. Jemarinya mengusap pelipisnya yang mulai mengeluarkan peluh. Maya lelah akibat harus menggeret koper besar itu yang berisi pakaiannya dengan Gara-suaminya.

Kurang baik apa lagi dia, tidak melupakan pakaian yang harus di gunakan Gara nanti di acara pesta. Sebagai istri, Maya sangat perhatian. Bagaimana jika Maya hampir lupa tadi?

Tak ada yang bisa membantu Maya untuk mengangkat Koper besar itu. Di karenakan semuanya sibuk dengan urusan masing masing yang mempersiapkan acara Ulang tahun pernikahan mertuanya yang ke 30 Tahun. Tepat dihari kelahiran Gara-suaminya itu.

Maya sendiri tak menyangkah tanggal dan bulan pernikahan Mertuanya itu bisa sama dengan kelahiran Gara.
Dan inilah untuk pertama kalinya Maya merayakan ulang tahun Gara yang berstatus sebagai suaminya.

Maya terduduk diatas Ranjang empuk yang berwarna putih. Matanya melirik kearah jendela. Pulau Dewata memang indah. Namun tak seindah perjalanan rumah tangganya.

Bali, entah kenapa acara itu harus digelar di pulau ini. Indah dan harmonis bila dipandang jika berkumpul bersama keluarga Gara. Namun, tahukah kalian jika didalam lubuk Hati Maya tak semenyenangkan itu?

Hatinya terasa sesak. Seolah tak ada yang menerimanya didalam keluarga ini. Dan yang mampu membuat perasaan Maya hampir mati rasa yaitu Amara ada disini. Tengah bergabung dengan mereka yang bercanda tawa sambil membantu Para Event organizer yang sedang mendekorasi seindah mungkin tepat dibibir pantai.

Maya menghela nafas dengan tegar entah keberapa kali. Tak ada yang tahu dengan rasa sakit hatinya yang tidak dapat diucapkan dengan puluhan atau jutaan kalimat.

Siapa yang tidak sedih ketika sepasang suami istri hilang komunikasi dalam beberapa hari. Tak ada yang mengalah satu sama lain. Dan paginya sang suami mengabari jika dia berada disuatu tempat, dan menyuruh istrinya untuk menyusulnya untuk mengikuti acara keluarga bersangkutan.

Perfect Wife || SUDAH TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang