Chapter 28 • for you, Mark Lee

998 144 2
                                    

©cherrycola-cc

Hari sabtu yang membosankan.

Biasanya aku akan keluar jalan-jalan berdua dengan bang Medi, tapi lain halnya dengan  hari ini.

Aku bahkan belum keluar kamar sejak aku bangun tadi.

Aku lapar tapi aku tidak ada nafsu makan.

Baring di tempat tidur dalam keadaan sadar sepenuhnya. Ini sudah hampir lewat jam siang, dan aku masih menempel pada tempat tidurku. Bahkan hanya untuk sekedar membuka mata saja aku malas.

Hah~!

Kubuang nafas kasar dari mulutku.

Tok tok tok!

"Anna?"

Aku membuka kelopak mataku perlahan saat mendengar suara ayah memanggilku.

Tok tok tok!

"Ayo bangun sayang, kamu belum sarapan dari tadi."

Aku tidak menghiraukannya dan kembali menutup mataku.

Hening kemudian.

Lalu hingga beberapa menit berlalu, ayah mengetuk pintu kamarku lagi–

Tok tok tok!

Lebih keras dari yang tadi.

"Anna?"

Suaranya juga terdengar meninggi dan khawatir.

Aku tidak menyahut.

Entah karena aku malas untuk bergerak atau memang tubuhku yang lemah untuk bergerak.

Tok tok tok!

Lebih keras lagi dari sebelumnya.

"Sayang! Kamu didalam kan? Anna buka pintunya sayang!"

Semakin terdengar keras dan khawatir dibanding yang tadi.

Aku belum bergerak sedikit pun.

Tok tok tok...

Sekarang lebih lemah dan samar.

Suara ayah yang memanggil-manggil namaku semakin memudar dari pendengaranku.

Lalu kemudian aku tidak mendengar apa-apa lagi.

...

Dengan mata yang sangat berat aku membuka mataku– kepalaku pusing seketika.

Buram aku melihat kedepan– semuanya terlihat putih.

Dimana ini?

Ini bukan kamarku.

Aku memutar bola mataku lalu tidak sengaja melihat sosok sedang duduk yang sepertinya tertidur disampingku.

Familiar.

Beradaptasi dengan cahaya yang baru saja masuk melalui korneaku, aku berkedip lemah lalu menyadari jika yang sedang tidur itu adalah bang Medi.

Aku ingin melepaskan tanganku tapi Ia menggenggamnya sangat erat.

Saat menyerah dan menoleh pada arah berlawanan, kurasakan pegangan di tanganku melemah. Segera aku berbalik lagi dan–

"Anna...?" Paraunya. Khas seperti orang baru bangun, "ah maaf!" Ujarnya saat sadar aku memerhatikan tangannya yang menyentuhku.

"A–" ucapanku terhenti begitu saja.

Suaraku seakan tidak mau keluar. Dengan wajah bingung aku mencoba berdehem tapi tidak ada kekuatan sama sekali.

"Anna? Kenapa? Ada yang sakit?"

Aku tidak menghiraukannya. Masih mencoba mengeluarkan suara.

"A– A– Aku di mana?" Tanyaku dengan sulit.

Tanpa basa-basi lagi, bang Medi menjawabnya, "kamu di rumah sakit."

"Kok bisa?" Parauku dengan lemah.

"Katanya kamu pingsan di kamar, dan nggak bangun-bangun jadi di bawa ke rumah sakit. Katanya–"

"Ini tanggal berapa?"

"25."

Deg.

Apa aku baru saja tidak bangun selama satu minggu?

Bagaimana bisa?

Padahal aku masih ingat jika hari itu ayah mengetuk pintu kamarku dan menyuruhku keluar untuk makan.

Lalu, setelah itu, semuanya seakan menghilang dari kepalaku.

Apa hari itu aku pingsan?

...

Joanna tidak menulis hari ini.

For you, Mark Lee [✔]Where stories live. Discover now