•Goodbye•

2.7K 299 28
                                    

Wendy tidak sengaja menyenggol salah satu buku akibat terlalu takut mengakibatkan mengalihkan perhatian yena.

Yena menghampiri tempat wendy bersembunyi. Wendy sudah pasrah, mungkin ini emang sudah takdirnya bahwa ia akan berakhir disini.

Wendy tersenyum ketika mengingat momen mereka bersembilan. Ia ingin mengenangnya sebelum ia 'pergi'

Yena membuka rak itu hingga menampilkan sosok wendy yang tersenyum kearah nya. Setidak nya ia sudah siap.

"Goodbye!"

Yena menggunakan pisau nya lalu menusuk wendy tepat di jantung nya lalu kembali menusuk kan nya di seluruh tubuh wendy.

Sebelum yena menusuk nya wendy sempat melihat ke arah irene yang menatap nya dengan sendu dan takut. Tapi wendy hanya tersenyum.

Yena mencabut pisau nya dengan tersenyum sangat lebar kekuping. Terlihat menyeramkan. Lalu pergi keluar perpus begitu saja.

Sedangkan irene hanya menatap jenazah wendy dengan shock, ia tidak menduga nya. Ia merasa tidak bisa melindungi saudara nya. Ia kembali kehilangan sosok adik untuk kedua kalinya.

Irene menangis merutuki semuanya. Joy sudah pergi dan sekarang wendy. Lalu nanti siapa pikirnya.

___________

Jungna mengumumkan kematian wendy yang membuat semuanya merasa kehilangan sosok kakak dan adik untuk kedua kalinya.

"Son wendy, 26 y.o. Is Dead" jungna pergi ke arah perpus lalu merapihkan jenazah wendy untuk dibawa ke ruang tengah.

____________

Rosè menangis tanpa menimbulkan suara, ia sudah terlalu takut dan sekarang ia kembali kehilangan sosok kakak dalam hidup nya.

Ia karena wendy adalah orang yang paling mengerti dirinya selain lisa dan juga orang yang paling dekat dengan nya.

"Kak wendy" lirih rose sembari menundukan kepala nya dengan tangisan nya.

_____________

Lisa juga menangis sama seperti yang lain, ia merasa kehilangan lagi. Ada perasaan menyesal yang hinggap di hati nya karena ialah yang mengusulkan permainan ini.

Tapi ia harus bertahan, ia dan yang lain harus bisa menyelsaikan permainan ini. Ia sudah tidak mau saudara nya menjadi korban lagi.

"Maaf, karena gue kalian jadi kena imbas nya" lirih lisa dengan menundukan kepala nya.

____________

Jennie yang di dalam lemari mulai kehabisan nafas ia melihat sekeliling kamar nya melalui celah celah lemari memastikan tidak ada yena. Ia hendak keluar tapi ia urungkan ia terlalu takut untuk keluar dari sini.

Jadi nya ia hanya membuka sedikit pintu lemari nya lalu menghirup udara sebanyak mungkin sebelum kembali menutup pintu nya.

"Kapan ini berakhir"

_______________

Jisoo terbangun di jam 3 subuh. Ia merasa ada yang tidak beres. Keadaan lampu masih mati.

Ia mengambil minum yang ada di atas nakas dengn penerangan dari ponsel milik nya. Setelah selesai minum ia mempunyai ide.

Ia akan mencoba untuk menelpon saudara nya atau telpon rumah. Namun hasil nya nihil, tidak dapat tersambung.

Ia malah makin merasa cemas. "Ya Tuhan lindungi lah mereka semua" doa nya.

Jisoo hendak kembali tidur tapi perasaan nya tidak tenang, ia terus melirik ke arah jendela yang gorden nya sedikit terbuka karena hembusan angin.

Tunggu.



"Sejak kapan ada angin sebesar itu?" Batinya

Jisoo terus melihat ke arah jendela itu dengan fokus. Jisoo tidak menyadari bahwa nayeon juga terbangun dari tidur nya.

"Loh chu, kenapa bangun? Mimpi buruk?" Tanya nayeon dengan mendudukan dirinya walaupun ia masih mengantuk.

Jisoo tersentak kaget. "Nayeon ngagetin aja lo!"

"Lo nya aja yang ngelamun mangkanya kaget, ada apa sih?" Tanya nayeon

Nayeon mengikuti arah pandang jisoo dan ia berdecak. "Ayolah chu, jangan kaya gini gw mohon" lirih nayeon, mata nya sudah berkaca kaca.

Jisoo menatap nayeon sendu. "Perasaan gue gak enak nay, gw ngerasa ada sesuatu yang terjadi di sana, gw takut harus nya waktu itu gw larang mereka buat mainin permainan itu" isak jisoo yang langsung di peluk nayeo.

"Sstt ini bukan salah lo chu, jangan nyalahin diri lo sendiri, lo udah peringatin mereka dan sekarang lo tinggal berdoa aja, jangan nyalahin diri sendiri inget bukan cuma lo yang kaya gini tapi saudara lo juga, sekarang kita tidur lagi" nayeon menasihati jisoo lalu membawa jisoo tidur dengan masih memeluk sahabat nya itu. Nayeon merasa iba dengan sahabat nya itu. Semoga mereka selamat batin nayeon.












SON WENDY

SON WENDY

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

26 y.o
Status- "DEAD"
(SECOND)




•TBC

Vote and comment

Petak Umpet •Blackvelvet• [Selesai]Where stories live. Discover now