Tentang yang dikecewakan,
Tentang yang dikhianati,
Tentang perasaan yang disakiti berulang kali.
Lagi dan lagi, tanpa henti.
Pertemuan mereka begitu unik,
kehidupan yang sebelumnya amat sangat terpuruk mengantarkan Deven pada sebuah lembaran hidup b...
⚠️CERITA INI TELAH MENDAPAT PERLINDUNGAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA PASAL 9 AYAT (1)⚠️
---
Jika saat itu tiba lalu kupergi dan menyerah, kemudian kau telat menyadari, bisa Kupastikan kau akan menyesalinya.~
----
A story by DINDA VIRANI
✈✈✈
Kini mobil telah berhenti di depan Bandara, menuntun Kaila melangkahkan kaki menuju ruangan suaminya. Selama menikah, sudah tiga kali ia masuk ke ruang kerja Deven. Jadi, tanpa bertanya pun Kaila sudah hafal di mana kini Deven berada.
Karena ini adalah kejutan, sudah pasti Kaila tidak memberi tahu Deven bahwa ia akan datang ke tempat itu. Ia ingin melihat dengan mata kepala sendiri raut bahagia yang terpancar dari wajah suaminya.
Apalagi, lelaki itu belum mengetahui kalau ia sudah tidak menggunakan alat bantu jalan apa pun. Bisa dibayangkan betapa bahagianya Deven saat melihat istrinya sudah bisa berjalan dengan normal.
di depan pintu masuk, tak sengaja ia bertemu dengan Levin yang juga hendak menuju ke ruangan Deven.
"Kak Levin!" panggil Kaila ramah
"Kai. Apa kabar?" Levin yang menyadari kedatangan istri sahabatnya itu juga ikut tersenyum ramah.
"Baik, Kak. Mas Deven ada?"
Levin mengangguk. "Ada tuh di dalam. Masuk aja."
Mendengar jawaban Co-Pilot, Kaila semakin antusias. Lekuk sabit di bibirnya tiada henti menghiasi wajah cantik itu.
Tanpa menunggu lama, sesegera mungkin ia berjalan menuju pintu ruangan Deven yang kini tengah terbuka lebar.
Namun sialnya, baru berapa langkah kakinya menapak, sebuah pemandangan timpang sukses membuat langkah itu terhenti. pemandangan menjijikan yang membuat matanya perih.
Seketika tubuh Kaila lemas luar biasa. Seluruh tulangnya serasa dicabut paksa dari saraf ototnya.
Levin yang masih setia di belakangnya mendadak bingung melihat Kaila yang hanya diam dan menatap lurus ke depan.
"Kai, kenapa nggak mas-"
Bagai disambar petir, Levin terkejut bukan main. Kedua matanya membulat sempurna melihat pemandangan di depannya. Tepat di ruangan ini dan disaksikan langsung oleh Kaila, Deven sedang berduaan dengan perempuan lain.
Kaila diam mematung. Hatinya remuk redam, Jantungnya seakan berhenti berdetak. air matanya menetes tanpa mampu lagi ia tahan.
Kini ia menutup mata rapat-rapat. Berharap kalau sosok di depannya ini bukanlah seorang Deven Adi Wijaya. Namun ketika mata kembali terbuka, hal itu semakin nyata. Di depannya kini benar-benar suaminya sendiri. ia bersama ...
Naura?!
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
