[EPILOG] - Akhir yang berakhir

26.5K 731 80
                                    

----
Mau seperti apa pun kamu, aku akan tetap mencintaimu.

---

A STORY BY
DINDA VIRANI

✈✈✈

Pernah tidak mendengar pepatah yang mengatakan kalau sebetulnya cinta sejati itu bukanlah ia yang selalu ada di dekatmu. Bukanlah yang engkau harapkan kedatangannya. Bukanlah yang kau damba-dambakan di setiap harinya. Akan tetapi, cinta sejati itu adalah dua orang yang asing. Dua orang yang tak pernah meminta untuk dipertemukan, dan bahkan dulunya saling bermusuhan.

Namun, ternyata itu adalah kebenaran.

Dulu, Deven pernah bilang kalau ia tak akan pernah mencintai seorang wanita dalam hidupnya. Tapi nyatanya, sekarang lelaki itu malah dikaruniai oleh anak-anak yang lucu dan menggemaskan. Tak pernah terbesit dalam benak dapat mencintai gadis cantik bernama Kaila Annathasya.

Wanita itu seakan menghipnotis segala sikap beku yang pernah bersarang di hati. Mencairkan waktu dan berhasil menembus benteng pertahanan yang sempat ia bangun. Membawanya ke dalam sebuah ikatan bernama pernikahan, meski penuh lika-liku yang mengiringi setiap langkah, tetapi ia tetap bahagia.

Seperti malam ini, di saat sinar rembulan mulai redup dan hanya menyisakan kesunyian, Deven masih terjaga. Kedua netranya tiada henti menatap sosok cantik yang kini tertidur lelap dihadapannya. Sesekali ia mengelus puncak rambut yang selembut sutra itu dan mendaratkan kecupan di sana, hingga membuat pemiliknya membukakan mata.

"Sayang, kok bangun?"

"Aku lapeeer," jawab Kaila dengan suara yang terdengar serak.

"Loh, tumben? Udah jam berapa ini sayang." Deven menoleh ke benda bulat yang tergantung di dinding kamar mereka, memperlihatkan pukul satu dini hari.

"Nggak tahu," jawab Kaila menatap ke arahnya, "aku pengin makan sambel terong buatan Omaa, Mas."

Mata Deven terbuka lebar. "Heei, jangan aneh-aneh, please. Ini udah tengah malam dan kamu⎯"

"Ngidam," jawab Kaila mengelus perutnya.

"Eh?"

"Ini bukan aku yang mau, Mas. Beneran."

"Terus aku harus gimana? Ke Belitung sekarang juga?"

Kaila mengangguk.

"Kamu ngaco," Balas Deven kemudian, "nggak mau yan lain aja? Apapun aku beliin asal jangan masakan Oma, ya?"

Kaila menggeleng. "Nggak mau. Dedenya cuma pengin makan itu."

Deven mengela napas. Ia sungguh tak percaya dengan permintaan istrinya. "Ya ampun, Dede. Buatan warteg 24 jam aja mau, nggak?

"Maaasss," rengek Kaila meraih sebelah tangan Deven untuk ditempelkan pada perutnya. "Demi anak kita."

Deven benar-benar pasrah. Pada akhirnya ia beranjak untuk menelepon Livina. Untung saja adik bungsunya itu masih berkutat dengan tugas sekolah hingga memudahkan ia menanyakan resep sambal terong buatan Oma.

Setelah menghabiskan waktu dua jam untuk membuat makanan yang bahan-bahannya harus ia pesan terlebih dahulu melalui aplikasi online berinisial G. Ditambah tingkat kerumitannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Pada akhirnya ia berhasil.

"Gimana Sayang, enak?"

Kaila mengangguk antusias. "Mas Deven mau?"

"Nggak, buat kamu aja," tolaknya cepat. Melihat Kaila makan dengan lahap seperti ini saja sudah membuat ia bahagia.

Flight With You ✔ (COMPLETE)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora