20

631K 35.6K 1K
                                    

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!🖤

MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA, DAN MAKASIH BUAT SETIA NUNGGUIN UPDATENYAAA!🖤

PERCAYALAH, INI NGETIKNYA KILAT BANGET:')

JADI MAAFKEUN KALO GAJE:')

MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA, RANKING CERITA INI BANYAAAAAAAAK BANGEEET!

MAKASIH, YA!🖤

JANGAN BOSEN!🖤🤗

HAPPY READING!

KANTIN, 12.22 Wib
Dira, Vita, beserta beberapa mahasiswa/i yang satu kelas dengan Dira berkumpul dikursi panjang yang berada ditengah-tengah kantin.

"Lo ketik dari sini sampe sini, Vit" ucap Tania kepada Vita

"Mampus" gumam Dira

Vita membelalakkan kedua bola matanya, "anjir, rame banget tulisannya udah kek pasar malem" ucapnya

Tania menampilkan gigi ratanya, "hehe, resiko" ucapnya

Vita menghela nafasnya, pasrah. "Oke deh" ucapnya

Dira menyibukkan dirinya, melirik kesana kemari agar tidak menatap teman-temannya a.k.a menghindari tugas.

Tania menatap Dira dengan tatapan yang seperti akan memangsa Dira hidup-hidup, ditambah dengan senyumnya yang mengalahkan senyuman nenek sihir, menakutkan.

"Dira.." ucap Tania sembari menaik-turunkan alisnya

Dira menoleh ke arah Tania dengan wajah yang dibuat-buat polos, "hmm? Kenapa, ukhti?" ucapnya

Tania terkekeh, "gak usah sok ukhti-ukhti segala deh, Dir. Nih tugas lo" ucapnya yang sudah paham akan sikap Dira

Dira menaikkan kedua alisnya, "ini?" ucapnya sembari menatap catatan yang harus ia ketik selama kurang lebih tiga hari

Tania mengangguk, "iya, oke?" ucapnya

Dira mengangguk-nganggukan kepalanya, "hmm" gumamnya sembari berpikir

"Oke gak, nih?" ucap Tania

Dira kembali menatap ke arah Tania, "gak bisa nego, nih?" ucapnya sembari menampilkan gigi ratanya

Tania tersenyum, "nego?" ucapnya

Dira mengangguk dengan semangat, sepertinya kali ini Tania akan berbaik hati padanya.

"Enggak" ucap Tania sembari menampilkan gigi ratanya

"Mampus" balas Vita sembari terkekeh diatas penderitaan sahabatnya sendiri

Seketika, tubuh Dira lesu seperti kangkung disore hari. Layu.

"Ti, tugas lo udah?" ucap Vita kepada Asti yang baru saja datang dengan membawa satu mangkok bakso ditangannya

"Belum, dikit lagi" ucap Asti sembari duduk disebelah Tania

Dira kembali menegakkan tubuhnya, "lo gak ada niatan bantuin gue, Ti?" ucapnya sembari menaikkan kedua alisnya

Asti tampak berpikir, ia mengangguk-nganggukan kepalanya. "Hmm.. boleh" ucapnya

Mata Dira berbinar-binar, seakan memenangkan undian 1 miliar. "Nah, gitu dong" ucapnya

Dosenku Suamiku (TAMAT)                            [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang