HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!🖤MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA, DAN MAKASIH BUAT SETIA NUNGGUIN UPDATENYAAA!🖤
PERCAYALAH, INI NGETIKNYA KILAT BANGET:')
JADI MAAFKEUN KALO GAJE:')
MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA, RANKING CERITA INI BANYAAAAAAAAK BANGEEET!
MAKASIH, YA!🖤
JANGAN BOSEN!🖤🤗
HAPPY READING!
KANTIN, 12.22 Wib
Dira, Vita, beserta beberapa mahasiswa/i yang satu kelas dengan Dira berkumpul dikursi panjang yang berada ditengah-tengah kantin."Lo ketik dari sini sampe sini, Vit" ucap Tania kepada Vita
"Mampus" gumam Dira
Vita membelalakkan kedua bola matanya, "anjir, rame banget tulisannya udah kek pasar malem" ucapnya
Tania menampilkan gigi ratanya, "hehe, resiko" ucapnya
Vita menghela nafasnya, pasrah. "Oke deh" ucapnya
Dira menyibukkan dirinya, melirik kesana kemari agar tidak menatap teman-temannya a.k.a menghindari tugas.
Tania menatap Dira dengan tatapan yang seperti akan memangsa Dira hidup-hidup, ditambah dengan senyumnya yang mengalahkan senyuman nenek sihir, menakutkan.
"Dira.." ucap Tania sembari menaik-turunkan alisnya
Dira menoleh ke arah Tania dengan wajah yang dibuat-buat polos, "hmm? Kenapa, ukhti?" ucapnya
Tania terkekeh, "gak usah sok ukhti-ukhti segala deh, Dir. Nih tugas lo" ucapnya yang sudah paham akan sikap Dira
Dira menaikkan kedua alisnya, "ini?" ucapnya sembari menatap catatan yang harus ia ketik selama kurang lebih tiga hari
Tania mengangguk, "iya, oke?" ucapnya
Dira mengangguk-nganggukan kepalanya, "hmm" gumamnya sembari berpikir
"Oke gak, nih?" ucap Tania
Dira kembali menatap ke arah Tania, "gak bisa nego, nih?" ucapnya sembari menampilkan gigi ratanya
Tania tersenyum, "nego?" ucapnya
Dira mengangguk dengan semangat, sepertinya kali ini Tania akan berbaik hati padanya.
"Enggak" ucap Tania sembari menampilkan gigi ratanya
"Mampus" balas Vita sembari terkekeh diatas penderitaan sahabatnya sendiri
Seketika, tubuh Dira lesu seperti kangkung disore hari. Layu.
"Ti, tugas lo udah?" ucap Vita kepada Asti yang baru saja datang dengan membawa satu mangkok bakso ditangannya
"Belum, dikit lagi" ucap Asti sembari duduk disebelah Tania
Dira kembali menegakkan tubuhnya, "lo gak ada niatan bantuin gue, Ti?" ucapnya sembari menaikkan kedua alisnya
Asti tampak berpikir, ia mengangguk-nganggukan kepalanya. "Hmm.. boleh" ucapnya
Mata Dira berbinar-binar, seakan memenangkan undian 1 miliar. "Nah, gitu dong" ucapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku Suamiku (TAMAT) [TERSEDIA DI GRAMEDIA]
HumorTelah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang lebih bagus penulisannya bisa beli bukunya di Gramedia atau pun toko online yang menjual novel Dosenku Suamiku yang ORI. Terima kasih<3 Warni...