Akad

3.7K 140 2
                                    

Waktu bergulir begitu cepat. Hari ini perayaan umat muslim sekaligus perayaan kisah kasih antara fahmi dan zahra. 

Pukul 6.00 keluarga pondok pesantren kiyai hasbullah sibuk mengatur dekorasi, walau tidak begitu mewah namun membekas dijiwa. Sebab, nanti sehabis sholat idul fitri akan dilangsungkan akad nikah fahmi dan zahra.

Fahmi mengenakan baju putih, jas hitam,kopyah dan sarung hitam garis ke emasan. Wajah tampannya nampak bersinar sebab air wudlu' yang tersisa. 
Ia berjalan menuju masjid pondok pesantren.

Takbir tak henti hentinya dikumandangkan. Menambah grogi fahmi.  Tangannya sedingin es, kringatnya berjatuhan walau tidak panas.

"jangan grogi dulu nak, acaranya masih sehabis sholat ied" tepuk pelan kiyai hasbullah, sembari menuju tempat imam.
Sedang Fahmi kini tertunduk malu.

                               * * *

"qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan" ucap fahmi lantang.  Seluruh keluarga kiyai hasbullah dan kiyai abdullah tersenyum bahagia menyaksikan momen sakral tersebut.

Senyumnya merekah, pipinya kemerahan, fahmi menahan air matanya agar tidak jatuh di pipi putihnya. Zahra dan Dirinya kini telah sah terikat tali pernikahan.  Tanggung jawab fahmi kini membahagiakannya, membimbingnya dan menuntunnya. Sesuai dengan janjinya dihadapan kiyai hasbullah saat meminang zahra dahulu.

Zahra hanya mendengar akad yang fahmi ucapkan dari dalam kamar. air matanya tidak bisa di bendung lagi. Kini ia benar benar menjadi perempuannya.

Fahmi berjalan di iringi kiyai hasbullah menuju zahra. Hatinya berdegub kencang tidak karuan. Walau status mereka bedua  telah sah menurut agama dan negara, namun tetap saja, ini kali pertama bagi fahmi dan zahra.

"assalamu'alaikum zaujati... "

Zahra berdiri menghampiri fahmi. Diraihnya tangan fahmi dan diciumnya pelan. Air matanya tidak bisa dibendung lagi. Dan fahmi mencium kening zahra halus. 

Para santri santri yang sengaja datang bersorak bahagia menatap keduanya. Menatap fahmi dan zahra yang sama sama gugup. 

Setelah selesai sesi pemotretan semua keluarga kedua mempelai dan tamu undangan berkumpul di ruang tamu dan halaman ndalem dengan menikmati suguhan yang telah di siapkan keluarga kiyai hasbullah.

                               * * *

Kini hanya ada fahmi dan zahra di kamar. Canggung. Keduanya Hanya saling melempar senyum satu sama lain. 

"ya allahh... Kenapa rasanya canggung gini"teriak hati kecil fahmi. Jantungnya sedari tadi tak henti hentinya berdebar.

"e...  Dek"

"dhalem fahmi? Eh mas" jawab zahra canggung.

Hingga akhirnya tawa keduanya pecah.

"gakpapa, nanti dibiasakan yaa. Biar lebih romantis gitu dek" ledek fahmi.

"nggih mas, nanti pasti biasa hehe"jawab zahra singkat.

"kamu cantik dek"

"kok bisa mas? Kan mas fahmi belum lihat wajah zahra? Kan zahra belum buka cadar?" tanya zahra penasaran.

"aku melihatnya bukan dari mata, atau apapun. Aku melihatnya dengan hati"ucapnya menatap lekat lekat bola mata zahra.
"hatimu yang mempercantiknya"

"ih apaan sih mas"

Beberapa menit telah berlalu, keduanya pun mulai tidak canggung lagi. Zahra yang semula malu-malu, kini kembali menjadi zahra yang cerewet. Dan fahmi yang semula kehabisan bahan pembicaraan, kini mulai menemukan arah hingga akhirnya keduanya tidak canggung lagi.

jika takdirmu bukan aku  (TAMAT)Where stories live. Discover now