#24- [ MY FATE WITH A PSYCHOPATH ]

1.1K 58 2
                                    

YOONA masih diam menatap pemandangan taman dari balik jendela dengan ponsel yang masih di genggamnya.

Dan tak lama notice pun masuk, membuat Yoona kembali menatap ponselnya.

📨 Eonni :

"Jika ada waktu, aku dan Kyung akan berkunjung"

"Siapa?" Tiba-tiba seseorang mencomot asal percakapan dari belakang sana. Buru-buru Yoona pun mematikan layar ponselnya.

"Tidak ada" bohong Yoona sambil tersenyum. "Jangan membohongi ku" balas kai yang kini duduk di sebelahnya sambil menghadap kan tubuhnya ke arah Yoona.

"Kau masih akan terus bohong?" Tanya kai mengingatkan. Dan akhirnya Yoona pun membuka mulut "eonni" kai hanya diam.

"Irene?" Tanyanya lagi, Yoona mengangguk. "Dia bilang apa?" Ingin tahunya. Sebenarnya Yoona enggan mengatakannya apalagi Irene akan berkunjung bersama Kyung ke sini.

Yoona pun memberanikan. "Dia ingin berkunjung tapi..." Yoona menjeda ucapannya sambil menatap kai. Kai hanya terus menatapnya balik sambil menunggu Yoona melanjutkan ucapannya. "Tapi apa?" Tidak sabarannya.

"Eumm.. bersama Kyung oppa" ragunya. Mendengar nama itu kai membenarkan posisi duduknya lalu menatap ke arah taman. Ia mendengus, kini Yoona hanya takut menatapnya lalu perlahan tangannya menggenggam jari telunjuk kai yang ada di paha.

"Kau marah ya?" Takutnya. Kai masih diam tak menjawab. "Jika tidak boleh, aku akan bicara pada eonni untuk datang sendiri saja" sarannya tapi kai menoleh.

"Tidak perlu, biarkan Mereka datang. Kau akan merasa senang bukan?" Tanya kai. "Kau serius?" Baliknya, kai tersenyum lalu mengangguk "duarius" candanya sambil menunjukkan dua jarinya.

Yoona terkekeh lalu memeluk kai dari samping "terima kasih" senangnya.

"Kau sudah tak marah padaku?" Ucap Yoona melepaskan pelukannya. "Aku kan sudah mengizinkan" balasnya menatap Yoona.

"Bukan itu"

"Lalu?"

Yoona mengusap perutnya. "Bayi yang sedang ku kandung" tatapan Kai berubah bingung.

"Kau masih membenci kenyataan ini?" Lagi-lagi Yoona bertanya. Jujur sebenarnya kai masih bingung, tapi jika benar janin yang sedang di kandung Yoona adalah anaknya, pada akhirnya ia pun juga harus mengakuinya.

"Maaf karena telah meninggalkan mu" ujar kai, yoona menghela nafasnya lalu memegang tangan kai. "Aku sudah memaafkan mu" tenangnya.

Tangan kai bergerak pada surai coklat milik Yoona, lalu menyelipkannya di belakang telinga gadis itu. "Aku akan berusaha membuatmu lebih nyaman lagi jika berada di dekatku"

Entah ada dorongan apa tiba-tiba suasana menjadi sangat hangat. apalagi Yoona, ia benar-benar ingin menangis mendengar nya. Kai telah berubah 180°.

Tak lama bel pun berbunyi, membuyarkan kehangatan mereka. Lalu mata mereka pun saling menatap. "Apa mereka sudah datang?" Heran Yoona bergumam.

Tak lama Henry pun masuk dengan dua orang yang berjalan di belakangnya.

Mata Yoona membinar saat melihat Kyung dan Irene berjalan di belakang henry. Ternyata tebakan nya benar.

"Eonni,oppa" panggil Yoona sedikit semangat.

"Yoona.." seru Irene langsung memeluk gadis itu.

Berbeda dengan kai dan Kyung yang masih Saling bungkam. Tampak tak ada interaksi dari keduanya.

Yang sedang berpelukan pun langsung melepaskan dan menatap ke arah keduanya.

Irene memutar kedua bola matanya lalu mendengus. "Mengapa tidak ikut berpelukan juga?!" Ucap Irene sedikit menyindir karena kesal melihat keduanya yang tampak seperti orang musuhan.

my fate with a psychopath [END] ✓Where stories live. Discover now