tiga

743 157 31
                                    

post-it!

Yohan menepuk tangannya semangat begitu makanan yang ia dan Seungyoun pesan datang.



Seungyoun terkekeh kecil memandangi tingkah menggemaskan Yohan yang jarang, atau memang tidak pernah dia lihat.



"Han, lo emang gini ya?" tanya Seungyoun saat Yohan sibuk mengambil sumpit dan sendok untuk diberikan kepada yang lebih tua.




"huh?" Yohan tidak fokus, dia lapar.



Seungyoun hanya menggeleng, "engga.."





.
.
.



Jujur. Seungyoun tidak tahu bahwa Yohan orang yang seaktif ini. Dia dan Yohan cepat sekali nyambung, walau tak memutus kenyataan bahwa mereka pernah bertemu dua tiga kali karena punya sahabat yang sama.



"dulu ya Hyung, Hangyul tuh sampe nangis-nangis ditolak Sihun. Sekarang? Sihun ga mau lepas," Yohan tertawa di sela obrolannya.




Seungyoun menangkap keimutan dari bagaimana Yohan berbicara juga kelakuannya yang sekali-kali menatap mata Seungyoun lalu makanan di depannya.




Seungyoun hanya tersenyum sambil menampu wajahnya dengan satu tangan. Kadang merespon aktif kadang hanya memperhatikan.




Jangan bilang siapapun, Seungyoun tidak bosan melihat pemuda di depannya ini.




"hyung sendiri kok bisa temenan sama Hangyul Woojin?" tanya Yohan yang kali ini fokusnya terpusat pada Seungyoun.




Alis Seungyoun terangkat, lalu ia tersenyum pada Yohan yang menatapnya.



"ga sengaja ketemu mereka sebat di atap gedung fakultas," jawab Seungyoun sekenanya.



Tapi entah kenapa Yohan tertawa akan hal itu.




Sial. Seungyoun menyukainya. Senyum itu, maksudnya.


"ah, dasar mereka tuh udah gue larang nyebat! Udahlah dancer sama atlit, haduh!"





"ga ngelarang gue juga?"





"huh?"




Yohan menoleh, menatap bingung Seungyoun yang masih tersenyum padanya.




Loh?




Kok?




Seungyoun terkekeh lalu kembali mengambil sumpitnya, "yuk abisin, nanti pulangnya telat.."




Yohan mengedipkan matanya beberapa kali.





Kok?





Kok Yohan deg deg an?



.
.
.



"hyung, ini bagus ga?" Yohan memperlihatkan beberapa hoodie pilihannya kepada Seungyoun.




"yang abu aja apa ya?" tanya Yohan lagi dan kali ini ada dua hoodie di tangannya.



Seungyoun memperhatikan hoodie pilihan Yohan dengan seksama. Yohan juga memperhatikan...



Memperhatikan wajah serius Seungyoun.



Loh? Loh? Loh?




"...Han?"


"huh?"


Seungyoun tertawa, "kok bengong? Yang hitam bagus tuh,"



Yohan mengangguk lalu menaruh kembali hoodie abu dan segera ke kasir untuk membayar hoodie hitam.





Seungyoun juga ikut ke kasir, dia sudah dari tadi menentukan pilihan tapi dia menunggu Yohan.



Yohan sampai duluan di kasir dan membuka tasnya untuk mengambil dompet.




Tanpa Yohan sadari, ia menjatuhkan dompet kecil transparan dengan banyak kertas warna-warni.



"han.."



Seungyoun terdiam saat mengambil dompet tersebut. Tangannya mengerat pada genggaman baju yang akan dibayarnya.



"ada apa--oh, itu.." Yohan dengan segera mengambil dompet itu dan memasukkannya ke dalam tas.



Seungyoun menatap Yohan yang mengusap tengkuknya sambil menatap penjaga kasir.




Seungyoun terpaku.



Itu...




Sticky note, kan?




post-it!

tbc

[✔️] post-it! ; younhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang