FÜNF

6.7K 653 5
                                    

Kilatan cahaya flash menerangi sebuah ruangan yang di gunakan jennie untuk pemotretan sebuah majalah. Jennie juga telah di wawancarai oleh majalah tersebut mengenai perjalanan karirnya hingga menjadi penulis sukses seperti sekarang.

Setelah selesai pemotretan jennie duduk di dalam mobil dan mencoba menelpon lalisa. Sayangnya beberapa kali jennie menelpon lisa tapi losa tak menjawab panggilan jennie. Jennie lalu teringat dengan ucapan lisa sebelum lisa pergi.

Lisa bilang ia tidak akan cemburu. Jennie sangat tau arti kata kata itu yang berarti lisa tidak akan memperdulikannya lagi. Jennie meratapi kebodohannya lalu bergegas menuju toko buku lisa.

Disisi lain lisa sedang berada di ruang kerjanya bersama dokter lee. Dokter lee sengaja mampir ke toko buku lisa hanya untuk ingin melihat daebak. Tapi sayangnya daebak sedang tertidur.

Dokter lee mengecup pipi daebak dengan lembut agar tak membangunkan daebak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dokter lee mengecup pipi daebak dengan lembut agar tak membangunkan daebak. Lalu ia duduk di sofa bersama lisa.

"Apa masalahmu?" Tanya dokter lee tiba tiba.

"Mwo? Apa maksudmu hyung?" Tanya lisa.

"Lisa... aku doktermu selama dua tahun ini. Aku sangat tau tentangmu" ucap dokter lee.

Akhirnya lisa memberanikan diri menceritakan semua masalahnya dengan jennie. Mulai dari masalah dengan pemilik penerbitan hingga pertengkaran mereka tadi pagi.

"Lisa... kau ingat apa ucapanku terakhir kalinya?" Tanya dokter lee.

"Aku mengingatnya hyung. Tapi ini menyakitkan aku merasa sesak di dalam dadaku" ucap lisa.

"Cemburu memang menyakitkan lisa. Tapi dengan semua yang kau lalui bersama jennie apa kau tidak percaya sedikit pun padanya?" Tanya dokter lee.

Lisa hanya terdiam memikirkan setiap ucapan yang keluar dari bibir dokter lee. Perlahan ia menyadari bahwa apa yang ia lakukan saat ini salah. Ia melimpahkan kecemburuannya pada jennie.

"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya lisa.

"Bicarakan berdua dengan jennie. Perbaiki komunikasi kalian. Bicarakan padanya apa keluh kesahmu dan kau juga harus mendengarkan apa alasan jennie. Jangan sampai kau menarik kembali sisi gelapmu dan itu akan membuatmu kehilangan jennie. Bukan hanya jennie tapi juga putramu" ucap dokter lee.

Lisa terkejut mendengar ucapan dokter lee. Semua ucapan dokter lee benar, dua tahun losa mencoba membunuh sisi hitamnya dan ia tak mau sisi hitamnya kembali.

"Hyung... itu menakutkan" ucap lisa.

"Itu masa depanmu jika kau tidak segera memperbaiki hubunganmu dengan jennie" ucap dokter lee.

"Hyung....." ucapan lisa terhenti ketika tiba tiba pintu ruangannya terbuka dan sosok yang saat ini menjadi perbincangan masuk dengan senyuman lebar di bibirnya.

Lisa terkejut dan saling menatap dengan dokter lee. Jennie pun menatap lisa dan dokter lee secara bergantian.

"Sayang... sejak kapan kau ada diluar?" Tanya lisa dengan sedikit gugup. Lisa sangat takut jennie mendengar pembicarannya bersama dokter lee.

"Baru saja. Wae? Apa kalian sedang membicarakan sesuatu?" Tanya jennie.

"Hmm... kami sedang membicarakan tentang kekasih dokter lee" ucap lisa.

"Mwoo?? Kekasihku?" Tanya lee.

Lisa menginjak kaki dokter lee perlahan memberikan sebuah kode. Untung saja dokter paham dengan ucapan lisa.

"Ohhh iya aku sedang bertengkar dengan kekasihku. Jennie, perkenalkan namaku dokter lee jong suk. Aku sahabat lisa" ucap dokter lee sambil mengulurkam tangannya hendak berjabat tangan dengan jennie. Jennie pun dengan senang hati berjabat tangan dengan dokter lee.

"Jennie kim. Aku istri lisa dokter. Senang bertemu dengan anda. Aku baru tau jika suamiku memiliki sahabat seorang dokter" ucap jennie.

"Hyung terlalu sibuk sayang jadi kami jarang bertemu" ucap lisa.

"Jennie kau bisa memanggilku oppa. Aku sudah lama ingin bertemu denganmu tapi apa daya aku benar benar sibuk" ucap dokter lee.

"Hyung... apa kau ada acara setelah ini?" Tanya Lisa.

"Tidak. Waeyo?" Tanya dokter lee.

"Bagaimana jika kita makan malam bersama?" Ucap lisa.

"Aku setuju sayang" ucap jennie.

"Baiklah. Kajja" ucap dokter lee.

"Sayang, biar aku yang menggendong daebak" ucap jennie.

Lisa mengangguk menyetujui permintaan jennie. Mereka bertiga pergi ke sebuah restoran yang tidak jauh dari toko buku milik lisa. Mereka bejalan kaki hanya tiga menit lalu sampai di sebuah restoran jepang. Lisa memesan satu paket sushi dan juga tiga porsi ramen.

"Oppa... kalau boleh aku tau kau dokter apa?" Tanya jennie.

"Ohhh aku dokter spesialis kejiwaan jennie" ucap dokter lee.

"jadi tugasmu menyembuhkan orang gila? Seperti psikopat, sosiopath, dll" ucap jennie.

Mendengar kata psikopat membuat lisa begitu gugup. Keringat mulai membasahi wajah lisa. Bahkan lisa harus mengambil beberapa tisu untuk mengeringkan wajahnya. Jennie melihat lisa berkeringat ikut membantu mengeringkan wajah lisa.

"Sayang... kau sakit?" Tanya jennie.

"Tidak. Aku hanya merasa panas" ucap lisa.

"Jinjja? Menurutku disini dingin" ucap jennie.

"Bagiku panas sayang. Sayang, bisakah kau mengambilkanku air dingin" ucap lisa.

"Baiklah. Oppa, kau juga mau air dingin?" Tanya jennie.

"Tidak jennie terimakasih" ucap dokter lee.

Jennie bergegas pergi mengambil air dingin untuk lisa. Lisa menghela nafasnya lega setelah kepergian jennie. Sedangkan dokter lee hanya bisa tertawa melihat kegugupan lisa.

"Calm down. Jika kau gugup seperti ini semua akan terbongkar" ucap dokter lee.

"Hyung... jangan bicara seperti itu. Aku benar benar gugup. Lagi pula untuk apa jennie bertanya tentang pekerjaanmu" ucap lisa

"Lisa itu adalah pertanyaan yang wajar. Tenangkan dirimu bersikaplah seperti biasa" ucap dokter.

Jennie kembali dengan membawa segelas air dingin bersamaan dengan beberapa pelayan yang datang membawa pesanan lisa.

Mereka mulai menikmati makanan mereka masing masing sambil bersenda gurau.

Psyco In Love IIWhere stories live. Discover now