Strawberry Shortcake: Middle

2.8K 355 172
                                    

Seperti yang kalian lihat pada judul diatas, ini bukanlah finish, jadi... ini bukanlah akhir dari cerita😉

Maaf juga untuk keterlambatan update yg sudah melebihi tenggang waktu satu bulan ini😅 banyak waktu tersita untuk mengurusi kehidupan nyata dan.. skip!

Okey ini dia bab kedua dari Strawberry Shortcake, semoga kalian masih ingat ceritanya😂

• • •

"Apa kau melihat perubahan Granger tadi?"

Duduk di tempat tidur asramanya, Draco mendengarkan ocehan temannya Blaise. Mereka baru saja sampai ke asrama, dan saat ini sebagian besar penghuninya sedang sibuk menata koper dan barang-barang mereka.

"Sepertinya dia mengalami waktu yang sulit." Theodore, yang sedang menata tumpukan kaos kakinya berkomentar.

"Begitulah masa pubertas berlangsung, kawan." Blaise melemparkan mainan Bludger nya ke atas. "Aku ingat saat aku masih mengalaminya, aku sangat frustasi dan menghabiskan banyak waktuku berjemur di daratan Italia."

"Dan itukah darimana asalnya kau mendapatkan kulit hitam itu?" Draco menyahut dari tempatnya duduk. Matanya dengan lincah memindai halaman buku Quidditch yang dibawanya.

Blaise hanya tertawa menanggapi.

"Kau pasti bercanda." Theodore mengernyit, enggan membayangkan.

"Well, pertama-tama tidak. Yang sangat amat disayangkan. Karena ini warna asli dari garis keturunan ibuku." Blaise menjelaskan. "Dan Draco, ini bukan hitam," tunjuknya pada permukaan kulit lengannya. "Aku lebih suka menyebutnya Dark Choco."

"Persetan dengan warna kulitmu, Blaise" Theo memutar matanya.

"Yeah! Persetan dengan semua itu. Sekarang.. sampai dimana kita tadi?"

"Kau menatap Granger." Theo bergerak ke kamar mandi dan membawa peralatan mandinya.

Blaise menjentikkan jarinya dan bersiul, "Benar, dia tampak bagus tahun ini. Tidakkah menurutmu dia terlihat sexy?"

Mereka hanya disambut dengan suara berisik benda-benda di kamar mandi, disusul Theo yang muncul dengan handuk tersampir di pundaknya. Dia berdiri di ambang pintu kamar mandi dan bersandar di kusennya.

"Tidak peduli seberapa sexy dia terlihat, kau tidak akan bisa memilikinya." Theo berkata.

"Dan kenapa begitu?" Blaise menatap temannya, lengan disilangkan.

Theo mengarahkan pandangannya ke Draco, yang memilih untuk diam dan tetap sibuk dengan bukunya. Blaise bagaimanapun, segera menangkap apa maksudnya.

"Serius?" Blaise bertanya ke Theo sebelum menatap kembali ke Draco.

Theo mengangkat bahunya acuh sebelum berbalik dan menutup pintu kamar mandi, tak berselang lama, suara shower yang menyala mulai terdengar.

"Kenapa aku baru tahu hal ini sekarang? Sejak kapan kau bersama Granger? Kalian bermain rahasia kecil yang kotor?" Blaise memborbardir teman pirangnya dengan pertanyaan. Dia berjalan ke tempat Draco duduk dan merangkul bahunya main-main.

"Tidak ada yang seperti itu, Blaise." Kata Draco, bergerak untuk menjatuhkan lengan temannya itu dari bahunya.

"Hmm, jadi kau hanya menaruh klaim secara sepihak padanya." Gumam Blaise.

Draco menatapnya tajam setelah itu.

"Santai, kawan." Blaise mengangkat kedua tangannya menyerah. "Aku tidak akan menyela. Granger memang cukup cantik, tapi dia bukan tipeku."

Strawberry ShortcakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang