1

87 18 12
                                    

Hari ini adalah hari pertama aku bersekolah. Aku bangun pagi karena tidak sabar untuk bertemu dengan teman baruku dan teman lamaku.
Aku bersiap siap untuk pergi ke sekolah baruku dan dan akan marasakan suasana kelas baru. Setelah itu aku bergegas turun dari kamar dan menuju meja makan.
" Selamat pagi mah, pah, " sapaku penuh gembira.
" Selamat pagi juga sayang". Balas mama.
" Sarapan dulu sayang nih udah mama siapin jadi, kamu tinggal makan ". Ucap mama mengingatkanku.
" Iya mama". Jawabku.
" Eh ada yang hari ini lagi gembira nih gara gara sekolahnya baru". Goda papa.
" Hehehe apaan sii papa". Ucapku malu.

Aku memakan sarapanku dengan lahap.

" Mah, pah dinda berangkat sekolah dulu ya". Pamitku.
" Iya nak hati hati ya, belajar yang pinter sayang". Tutur mama.
" Iya mama pasti, yaudah dinda berangkat dulu ya emuach assalamualaikum". Ucapku dengan bersalaman kepada mamah dan papah dan kemudian langsung berlari keluar dan mengambil sepeda motorku.

Aku mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi karena sudah kebiasaanku.

                              ***

Akupun sampai ke sekolah baruku dengan memakan waktu 30 menit.
Aku segera melepaskan helm dan berjalan meninggalkan parkiran.
Aku melihat semua sisi di sekolahku yang baru, sangat bagus, besar, dan rapi.
Sekolah terfavorit di kota Jakarta yang bernama sanjaya high school, sekolah terfavorit dan terbesar di Jakarta.

                               ***

Aku berjalan dengan asik tiba tiba dua orang cewe menepuk pundakku, akupun tersentak menoleh.
" haii kenalin nama gua Lisyana bisa di panggil Lisa", Lisa memperkalkan dirinya kepadaku.
"haii nama gua Nabilla Anggraeni bisa dipanggil Billa",bila memperkenalkan diri kepadaku.
"haii juga nama gua dinda abelia bisa dipanggil dinda" ucapku memperkenalkan diri.
"salam kenal ya semoga kita bisa menjadi teman baik" ucap Lisa.
"tentu"jawabku dengan tersenyum.
" ehh yukkk kesana udah disuruh kumpul tuhh", ucap Billa sambil menunjuk lapangan tempat berkumpul.
"sampai bertemu lagi" ucap Billa dan Lisa.
"juga", ucapku.

                      
                             ***

Di lapangan semua peserta didik baru diberi arahan setiap anak untuk masuk di kelas mana. Namaku di panggil untuk menempati di kelas X Mipa1.
Akupun segera bergegas untuk mencari kelas X Mipa1.
Setelah sampai menemukan kelasku, akupun langsung masuk dan mengambil tempat duduk. Tak menyangka aku sekelas dengan Billa dan Lisa.
"haii kita bertemu lagi, wahh gak nyangka ya kita sekelas" ucapku penuh gembira.
"iya nih, berarti kita sahabat ya sekarang", ucap Billa.
"iya deal ya kita jadi sahabat, jadi kalo ada masalah apa apa gak boleh di pendem sendiri harus berbagi!" ucap Lisa.
"iya deal kita jadi sahabat" ucapku dengan senyum mereka.
Kamipun saling berpelukan.
Setelah menemukan kelas kami dan mencatat persyaratan mos, akhirnya kami dipulangkan.
Aku segera bergegas menuju parkiran agar tidak berdesakan dengan lainnya.

Saat aku di perjalanan pulang, tiba tiba ban motorku kempes, aku kesal, bingung bercampur sedih. Aku menoleh ke kanan dan kiri tidak ada tukang tambal ban sama sekali, untung saja ada bapak bapak yang lagi berkumpul di dekat tempatku, aku bergegas untuk bertanya dimana ada tambal ban dekat dimana ban motorku bocor.

"permisi pak, mau numpang tanya dekat sini ada bengkel tambal ban nggak?," tanyaku dengan nada halus.

"ohh iya ada di timurnya lampu merah dek" jawab bapak bapak itu.

Aku bergegas menuntun sepeda motorku ke bengkel tambal ban.
Setelah sampai aku memarkir sepedaku di bengkel itu.

"pak mau tambal ban." ucapku.

Setulus CintakuWhere stories live. Discover now