What's Your Dream?

4K 495 50
                                    

"Papa tangkap!"

Tuan Wang tertawa pelan melihat Hyunjin dan Renjun yang semangat menendang bola kearahnya. Kedua anak kembarnya itu terlihat begitu bahagia dengan hanya menendang bola di kaki mereka.

Terlalu bahagia untuk menyadari sudah berapa banyak tanaman milik nyonya wang yang hancur karena gilasan bola mereka.

"Yak! Pelan-pelan jika bermain! Lihat tanaman mama!"

"Iya!!!"

Nyonya Wang tersenyum lembut melihat pemandangan itu. Mata jernihnya lalu mengedar dan mendapati Junkai yang sedang duduk di ayunan yang baru saja di buat oleh suaminya.

Hyunjin dan Renjun yang merengek pada sang ayah agar dibuatkan ayunan. Dan setelah jadi, hanya Junkai yang sering menggunakannya. Si kembar justru sibuk mengejar sang ayah untuk diajak bermain.

"Apa yang anak sulung mama pikirkan? Mama ingin tau~"

Junkai mendongak, melihat sang mama berdiri disampingnya sambil tersenyum. Beliau lalu mendudukan dirinya disebelah Junkai setelah putranya itu menggeser tubuhnya.

"Terima kasih tampan~"

Junkai hanya tersenyum tipis menjawab gurauan sang ibu dan kembali menatap langit cerah siang itu.

"Aku— tidak tau harus memilih jalan yang mana"

Nyonya Wang yang sedari tadi mengamati sang anak dari samping berdengung. Memberi tanda bahwa ia mendengarkan ucapan Junkai.

"Aku tidak tau harus mengambil pilihan yang mana. Universitas—semua terlihat sama dan aku ragu akan menyukainya"

Nyonya Wang menghela nafasnya. Beliau lalu menyenderkan kepalanya pada lengan Junkai. Ikut menatap langit yang cerah

"Mama tidak bisa memaksamu untuk memilih sesuatu yang kamu tidak sukai...jadi mama hanya akan bertanya—apa yang Junkai inginkan? Apa yang membuat Junkai selama ini tertarik?"

Junkai tidak menjawab, ia hanya melirik sang ibu yang masih menyender di bahunya lewat ekor matanya.

"Mama juga tidak tau dan tidak bisa menebak apa yang Junkai inginkan. Bahkan papa juga. Yang bisa kami lakukan sebagai orang tua adalah mendukung di belakang kalian dan memberi saran jika kalian merasa tersesat dan kebingungan."

Mama Wang mendongak melihat sang putra sulung. Tersenyum saat Junkai masih menatap kosong kedepan. Beliau lalu menangkup pipi tirus itu.

"Jangan merasa sendiri ya? Junkai punya keluarga yang akan mendukung Junkai dengan penuh. Ingat itu"

Mama Wang mencium pipi Junkai sekilas sebelum akhirnya bangkit meninggalkan Junkai duduk sendirian di ayunan itu, sengaja agar Junkai bisa berpikir dengan tenang.

Junkai melihat kearah ayah dan kedua adiknya yang saat ini sedang duduk dibawah pohon.

"Yang ku inginkan dan membuatku tertarik..."

———

"Kak Junkai, makan malam sudah siap"

Renjun yang hendak memanggil sang kakak langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan.
Ia melihat dari jauh Junkai yang nampak serius membaca buku yang terbuka didepannya dengan tangannya yang sesekali mencatat sesuatu

"Yaaa mana kak Junkai? Aku sudah lapar"

"Ssttt"

Hyunjin yang baru datang langsung memukul pelan mulutnya saat mendapat peringatan dari Renjun.

"Lihat kak Junkai"

ChaoticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang