YAKUZA | 04

85 5 0
                                    

"Sehun? Kau mau ke mana?" setelah makan siang dan pamit ke kamarnya, Sehun kembali lagi dengan gaya luar biasa tampan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sehun? Kau mau ke mana?" setelah makan siang dan pamit ke kamarnya, Sehun kembali lagi dengan gaya luar biasa tampan. Lagi dan lagi Han meneguk salivanya saat melihat Sehun berpakain layaknya CEO. Rambutnya disisir rapi dan betul- betul bersinar. Bahkan orang gila saja paham bahwa Sehun memang tampan. Auranya begitu terpancar. Penuh kharisma sekali.

"Aku mau ke Busan Ayah. Ada bisnis yang harus kutandatangani di sana."

Tuan Jung mengangguk. "Padahal aku ingin sekali mengajakmu memancing. Atau setidaknya membicarakan soal penempatanmu di Jepang. Kalau tidak suka di Jepang, kau boleh memilih Amerika, atau Thailand. Semua terserah padamu."

Sehun mendengus kesal. "Lalu kalau aku maunya di Korea bagaimana? Apa Ayah mengijinkanku?"

Tuan Jung yang sudah berumur itu tertawa. "Kau tau itu tidak akan terjadi."

Jaehyuk yang juga duduk santai bersama keluarga dan Han ikut berbicara, "Ayah jangan begitu pada Sehun. Ayah terlalu keras padanya. Memangnya apa sih salahnya kalau Sehun ingin di Korea? Itu haknya Ayah. Sehun juga punya keinginan."

Tuan Jung mendecak, "Hyuk kau sebaiknya diam saja. Kau terlalu memanjakannya. Aku tidak habis pikir. Apa aku tidak bisa menentukan masa depan anak-ku?"

Jaehyuk menggeleng. "Bukan begitu Ayah. Sehun masih ingin bersenang-senang dahulu. Dia juga butuh menikmati masa mudanya."

"Masa muda kau bilang? Sudah 27 tahun dia hidup di dunia. Dan selama itu pula dia tidak memberikan keuntungan. Kerjanya hanya menghabiskan uang saja! Menyewa perempuan kotor dan hina! Dia bahkan tidak takut saat anaknya bisa saja tumbuh di tubuh wanita-wanita yang disewanya. Sehun?" Tuang Jung menatap Sehun yang terdiam dengan posisi berdiri di sana.

"Jika kau terus begini, maka Hyung-mu lah yang akan menggantikan posisimu sebagai Presdir. Sudah cukup selama lima tahun ini kau membuat kekacauan. Jika kau tidak bisa memperbaikinya, pilihanku hanya satu. Melengserkan jabatanmu dan digantikan oleh Hyuk, lalu kau dipindah ke negara lain."

Jaehyuk menghela napas. "Aku tidak mau Ayah! Aku tidak mau jadi Presdir. Sehun, Hyung di pihakmu. Buktikan kalau kau bisa!"

Sehun menghela napas, lalu berkata, "Terserah padamu saja. Aku tidak peduli jika kau mengasingkanku ke Segitiga Bermuda sekalipun." Lalu melangkah santai setelah mengatakan itu.

Tuan Jung memijit pelipis nya, "Aku benar-benar akan membunuhnya."

***

"Baekhyun, jangan mengebut begitu! Kau membuat jantungku ingin melayang dari tempatnya!"

Setelah pulang dari kediaman Jung, Han langsung saja kembali pulang ke rumah Baekhyun. Awalnya laki-laki itu sangat marah karena Han pergi sampai satu hari. Dan Baekhyun, jauh lebih marah ternyata saat tahu Han menggantikan posisi Kyungchol. Tapi setelah Han menjelaskan bahwa dia akan baik-baik saja, Han bahkan sampai berjanji bahwa dia tidak akan terluka sedikit pun. Baekhyun pun berusaha menerima. Dan sekarang, kedua anak itu sedang dalam perjalanan menuju super market.

Han lapar, dan Baekhyun sepertinya kelebihan uang.

"Baek! Kau mau mati bersamaku ya?!" Teriak Han lagi. Sementara Baekhyun menyeringai. "Ini mobil  siapa? Kenapa kau yang sibuk sih?!"

Han mendecak, "Kau memang adik yang tidak punya otak ya?! Menyebalkan sekali!"

Baekhyun tertawa lebar. "Yeah, it's me Noona!"

Untunglah super market sudah terlihat, dan Baekhyun sudah menepikan mobilnya. Han membuang napasnya kasar. Baekhyun menoel bahunya. "Jangan bernapas seperti Babi Han. Napas mu bau kalau kau mau tau! Nanti Mobilku juga ketularan bau."

Han tidak peduli. Dia malah langsung keluar dan menutup pintu mobil Baekhyun sekeras mungkin. "Dasar setan!" Makinya sebelum masuk ke dalam super market. Sementara Baekhyun terkekeh, "Malaikat di bilang setan. Dasar Iblis!"

Han menelusuri tempat makanan cepat saji seperti ramen, atau samyang mungkin. Namun laki-laki berjas di sana membuatnya melupakan makanannya dan memeperhatikan pria berjas itu. Awalnya laki-laki muda itu berjalan disekitar antiseptik, obat-obatan, gel, dan terakhir, Han melotot. Pria tampan itu mengambil dua bungkus pengaman berwarna merah. Han menelan ludahnya. "Anak semuda itu, mau melakukan itu? Ya ampun. Apa semua anak sudah melakukan itu ya? Apa hanya aku yang belum pernah merasakan itu?" Han bergidik ngeri. "Dia mengambil kondom dua. Semoga saja Tuhan memberkatinya dan dia terhindar dari penyakit kelamin."

"Hei, setan! Kau sedang memikirkan apa?"

Han menoleh dan mendapati Baekhyun dibelakangnya, "Bukan urusan mu!" Lalu Han mengambil dua kotak Ramen, satu minuman soda, dan setangkai permen. "Baekhyun, bayar ya!" lalu pergi keluar begitu saja setelah mengangkat tinggi-tinggi pesanannya pada kasir dan berkata, "Pria gila itu yang akan membayarnya!"

Han berjalan mendekati mobil merah Baekhyun, jika saja matanya tidak mendapati pemandangan yang sedikit tidak nikmat dipandang mata. "Pria itu sedang apa?"

Han mendekat secara perlahan ke arah seorang pria yang menurunkan sebagian kaca mobilnya. Laki-laki itu seperti melakukan sesuatu di sana.

Han semakin mendekat, dan telinganya mendengar sesuatu seperti,

"Enghh.. " dan "Umhh..."

Ayolah! Han memangnya masih berapa tahun? Dia paham apa yang manusia itu lakukan di sana. Sebelum suara aneh itu semakin kuat, Han segera melemparkan botol minuman sodanya, lalu berlari dan dengan sigap menjambak rambur pria yang memungggunginya. "Mati kau sialan!" teriak Han. "Dasar pria Hyper sex! Bagaimana bisa kau mesum-mesuman di jalan, hah? Apa kau tidak tau malu?! Han bahkan tidak peduli jika rambut laki-laki itu botak. "Dasar bajingan! Apa perlu aku potong alat kelaminmu, hah? Atau kukebiri saja kau?!"

Saat Han sibuk menjambak, sebuah tangan mencengkram bahunya. "Apa yang anda lakukan?!"

Han menoleh dan mendapati seseorang yang tidak asing di matanya. "KAU?!"

Pria itu mengernyit, dan sedetik kemudian rambutnya serasa lepas, "KAU KAN ANAK LAKI-LAKI YANG MEMBELI KONDOM ITU? WAH, KAU BAHKAN MELARANGKU MEMUKUL BRENGSEK YANG SATU INI?!"

Laki-laki itu terhuyung kesana-kemari saat Han menjambaknya.

"APA YANG KAU LAKUKAN WANITA SIALAN?!"

Suara berat dan keras itu membuat Han berhenti seketika. Dia menoleh ke arah kiri dan matanya segera membulat saat melihat sosok laki-laki yang ada di sana. "K--Kau ... "

Wajah laki-laki itu memerah, dan matanya berkilat marah. "SIALAN!" makinya.

Han menelan ludah. Bagaimana bisa dia menjambak adik Jaehyuk? Bagaimana bisa Jung Sehun di sini dan melakukan hal menjijikkan seperti ini?! Bukannya tadi katanya mau ke Busan?!

"Sehun sayang, kau tidak apa-apa, kan?"

Han menoleh pada wanita cantik di samping Sehun. Wajahnya memanas saat mendapati wanita itu setengah telanjang di sana. Banyak sekali bekas biru di area lehernya.

Sehun masih saja sibuk memandang Han. "Mark, bawa setan ini." perintahnya. Han terkejut sementara Mark menatapnya dengan sendu. Seolah-olah berkata, tamatlah riwayatmu setelah ini!

***

N E X T

Yakuza (Sehun EXO Series)Where stories live. Discover now