Chapter 16

6.7K 420 47
                                    


Jangan lupa vote dan commentnya

Happy Reading!
***

"Mas Jordan? Masyura?"

"Eh, Ranti?"

Shit! Hilang sudah mood Masyura untuk memakan makanan-makanan lezat di depannya ini.

Dari sekian banyak restoran di kota ini, kenapa harus sama?

"Kamu kok sendirian?" lanjut Jordan menanyakan Ranti.

"Iya, mas. Tiba-tiba aku ngidam mau makan disini, aku mau minta anter kamu tapi nggak enak kan sama istri kamu. Jadi sendiri deh."

Jordan menepuk kursi di sebelahnya. "Sini gabung aja."

Masyura mendengar hal itu menatap Jordan tak percaya. Hey, Masyura masih ada disini loh.

"Nggak kenapa-napa aku gabung?" tanya Ranti basa-basi.

"Nggak pa-pa kali."

Cukup sudah. Masyura sudah tidak berselera makan.

Akhirnya Masyura hanya meminum minumannya saja.

Jordan melihat Masyura hanya diam melamun saja. "Kamu kok berhenti makannya, Yur? Udah kenyang?"

"Iya."

Padahal dia merasa lapar. Tapi rasa selera makannya sudah hilang begitu saja.

"Kayanya kamu kurang nyaman ya aku disini? Aku cari tempat duduk lain aja deh." Belum sempat Ranti pindah Jordan menahannya.

"Udah kamu disini aja, kita nggak keberatan kok. Iya kan, Yur?"

Masyura hanya balas dengan deheman saja.

Mereka memutuskan untuk saling diam diri. Menikmati hidangannya masing-masing.

"Aku boleh ikut pulang sama kalian? Aku tadi kesini naik taxi. Aku juga kan nggak punya kendaraan," ucap Ranti setelah sudah selesai.

'Oh god! Drama apa lagi ini?' batin Masyura.

"Boleh kok, yuk kita ke mobil."

Akhirnya Masyura hanya mengekor di belakang mereka saja. Yang istri siapa, tapi seakan-akan dirinya inilah yang pengganggu.

Saat Masyura ingin membuka pintu depan, namun Ranti menahannya. "Boleh aku duduk di depan? Soalnya aku suka mual kalau duduk di belakang."

Cukup sudah! Masyura sudah muak.

"Kenapa sih lo ganggu makan bareng gue sama Jordan? Belum puas lo ganggu gue? Tadi gue diam aja ya pas lagi makan, sekarang lo mau minta duduk di depan? Cih! Masih punya muka lo?" balas Masyura yang sudah sangat kesal.

Ranti menundukan wajahnya. "Ma-maaf.. bukan maksud aku kaya gitu.. aku cuma.."

"Yaudah si, Yur. Nggak kenapa-napa kali dia duduk di depan. Lagian juga kan rumah dia dekat dari sini," ucap Jordan menengahi.

Après Le Marriage ( END )Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt