Selamat Datang!

914 128 4
                                    


"Selamat datang! Kami sangat senang menyambut kedatanganmu disini!" Ucap salah satu pria yang sepertinya ia adalah pemimpin disini, well tidak salah lagi karena pakaiannya saja berbeda dari yang lain.

Setidaknya aku masih bisa tenang karena disambut dengan hangat oleh pemimpin ras Iblis disini.

"Sebelumnya, namaku Diavolo. Aku adalah Putra Mahkota yang tidak lama lagi akan menjadi raja disini." Jelasnya dengan senyum yang mengembang.

"Ah setidaknya tidak buruk juga" gumamku.

Aku disini, akan menjalani masa pembelajaran selama satu tahun. Walau aku awalnya ragu, tetapi apa boleh buat. Sekolahku tidak mungkin menolak undangan dari calon raja iblis ini.

"Lalu perkenalkan pria yang disebelah kanan ku ini, adalah Lucifer. Dia adalah tangan kananku, dan orang yang benar-benar ku percayai" jelas Diavolo.

Akupun memberi senyuman kepada pria itu, yeah . . Tangan kanan? Seketika pikiranku mulai kacau. Tentu saja, semalam aku membaca komik Shounen Ai tentang boss dan tangan kanannya. Ah lupakan, pikirku yang mencoba memfokuskan pada keadaan yang ada.

"Saya ucapkan selamat kepadamu yang telah terpilih untuk berada disini, saya Lucifer akan membantu mu untuk mengetahui tugas-tugas yang akan kamu kerjakan saat berada di Devildom" ucap Lucifer , lelaki ini memiliki aura sadis yang kental.

Dengan iris mata nya yang merah, serta pakaiannya yang sangat rapi, dan juga rambutnya yang hitam. Membuatnya menjadi sosok sadistik yang sempurna.

"Disini kau akan menggunakan D.D.D. untuk berhubungan satu sama lain. Sama seperti kau menggunakan handphone mu di bumi, D.D.D. kegunaannya sama dengan itu."
Pria dengan iris mata yang merah indah itu lalu menyodorkan D.D.D. yang ia maksud ke arahku.

"Disini kau akan mendapatkan tugas dan kau harus menulis sesuatu disaat kau akan kembali ke bumi di akhir pembelajaran." Ucap Lucifer yang menjelaskan.

"Tugas? Semacam PR bukan?" Ucapku yang sedikit terbingung, tentu saja aku bingung. Bisa jadi tugas yang ia maksud bukan mengisi soal serta menjawab pertanyaan di buku seperti di bumi.

"Tugasmu ialah, menari." Jawab Lucifer .

Sontak aku terkejut, "menari?" Ucapku yang semakin dibuat bingung.

"Kau akan diuji menari dengan kekuatan sihir, tetapi karena kau tidak memiliki kekuatan sihir. Kau akan menari bersama saudaraku." Jelas Lucifer dengan senyum kecil di wajahnya.

"Dan kau akan ditemani oleh Mammon untuk hari-hari pertamamu, kau bisa menelponnya lewat D.D.D. mu sekarang." Lanjut Lucifer.

Ku buka D.D.D. ku lalu memanggil nomor kontak yang bernamakan 'Mammon'.

"Oh hei, siapa ini huh?" Jawab Mammon.

"Aku manusia", jawabku.

"Huh? Bagaimana manusia bisa menghubungiku? Dan ada perlu apa dengan Mammon-sama?"

"Mulai hari ini, kau akan menemaniku di Devildom"

"Hah?! Yang benar saja, maaf tapi aku tidak mau"

Lucifer tiba-tiba mengambil D.D.D. ditanganku,
"Cepat kemari dalam hitungan 5 . . 4 . . 3 . ." Ucap Lucifer ke telpon.

"A-ahhhhh baikkk pakk" ucap Mammon yang terbata-bata dan sepertinya dia sedang bergegas kemari.

Apa Lucifer adalah kakak tertua ya? Uhn, mungkin saja. Pikirku yang melihat kondisi ketika Mammon yang ketakutan kepada Lucifer.

Tidak lama kemudian Mammon menunjukkan sosoknya, dengan kulit yang eksotis, rambutnya yang putih, serta badan yang indah. Ia datang menghampiri ku dan Lucifer yang sedang menantinya.

"Kenapa harus aku yang menjaganya?" Ucap Mammon dengan nada kesal kepada Lucifer.

Lucifer memberikan tatapan tajam ke arah adiknya yang mulai bawel karena tugasnya.

"E-ehhh, baiklah" ucap Mammon yang kemudian terdiam.

"Maa, baiklah manusia. Aku tidak ingin terlibat masalah denganmu, dan aku tidak akan bertanggungjawab jika kau dimakan oleh iblis lain. Jadi, jaga dirimu sendiri. Aku hanya menemanimu oke?" Ucap Mammon ke padaku.

Tentu saja aku sudah menduga ini akan terjadi jika yang menemaniku adalah Mammon.

"Oke, dan ku akan tinggal menggentayangimu jika aku telah dimakan oleh iblis" ucapku dengan memberikan wajah yang sedikit menantang.

"Ayolah, kau hanya manusia. Kau tidak bisa seperti itu"

Ku hanya menggelengkan kepala dan berkata, "Kita lihat saja, siapa yang akan termakan duluan nanti Mammon-sama" .

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued . .

UnTouchable : 7Prince & MeOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz