Peringatan untuk manusia

508 82 6
                                    


Mengikuti pelajaran disini rasanya sama dengan ada di bumi , dan tidak terasa bel istirahat berbunyi.

Sedikit meregangkan tubuhku di meja , pandanganku pun beralih ke arah deretan bangku di belakangku.

Aku terkejut karena mataku bertatapan pas dengan Mammon. Ia pun mengalihkan pandangannya dengan cepat ke arah lain. Terlihat wajahnya yang sedikit memerah.

Yah— aku tidak ingin berasumsi kenapa dia bersikap begitu.

"Jadi kamu murid pindahan dari manusia selain Solomon?"

Seketika pandanganku beralih ke sumber suara. Terlihat lelaki yang imut dengan suara yang imut juga berdiri tepat disebelah mejaku.

"Maaf sebelumnya, Aku Simeon dan ini Luke dari Celestial Realm. Dan kita adalah siswa pertukaran pelajar juga dari ras Malaikat"

Pria bersurai coklat gelap memperkenalkan diri dengan melempar senyuman manis ke arahku.

Ah— kapal apalagi ini yang akan berlayar.

Akupun segera memperkenalkan diri ke dua orang malaikat didepanku. Dan aku sedikit heran dengan postur tubuh Luke yang seperti anak kecil, membuatnya tampak lebih imut.

Lelaki kecil Luke terus membicarakan kejelekan tentang ras iblis, tidak aneh kurasa. Dan Simeon hanya menertawai apa yang Luke katakan.

"Kau sudah bertemu dengan Solomon?"

"Iya, aku bertemu dengannya pagi ini"

"Baguslah, kau jadi tidak perlu merasa takut karena ada yang satu ras denganmu"

Simeon lalu melempar senyumnya lagi ke arahku. Sepertinya tidak lama lagi aku akan terkena diabetes karena menerima terlalu banyak senyuman manis para lelaki.

Lalu setelah berbincang-bincang sedikit lama, bel masuk pun berbunyi.
Simeon keluar dari kelasku, dan Luke masih berdiri di sebelah ku.

"Aku peringatkan, jangan pernah percaya dengan iblis! Sekalipun, jangan pernah"

Ucap Luke yang lalu berjalan keluar kelas.

Kata-kata Luke disaat terakhir itu membuatku sedikit berpikir. Memang iblis adalah ras yang licik di mata manusia. Tetapi kurasa ketujuh iblis yang tinggal bersamaku adalah iblis yang baik, semoga saja.

Usai mengikuti pelajaran di sekolah akupun kembali di House of Lamentation. Aku kembali bersama dengan Mammon karena memang tugas dia untuk menjagaku, walau dia sering menghilang dan tidak menjagaku.

Didalam rumah tiba-tiba aku disambut dengan Levi dihadapanku.

"Mammon— aku butuh uangku! Kapan kau akan mengembalikan uangku!"

"He-hei— aku akan mengembalikannya tenang saja!"

"Kau selalu saja bilang begitu dari 134 tahun yang lalu!"

"Bukankah yang benar 260 tahun yang lalu?"

"INTINYA SEKARANG KEMBALIKAN!!"

Ucap Levi dengan nada yang marah ke arah Mammon.

"A-ahhh— kau belum berbicara dengan manusia ini bukan?! Lebih baik kalian mengobrol sesuatu saja"

Mammon memberi alasan untuk kabur.

"He-Hei tunggu!!"

"Ah— dia kabur lagi"

Levi pun menundukkan kepala dengan rasa kesal yang menumpuk terlihat pada wajahnya.

"Hei kamu— ayo ikut denganku"

Lelaki dengan iris mata kuning bercampur dengan orange itu tiba-tiba menarik tanganku lalu berjalan memasuki sebuah kamar.

Terlihat banyak Action Figure yang terpampang di kamarnya, serta terdapat poster juga.

"Jadi, aku ingin bekerjasama denganmu."

Aku sedikit terheran dengan perkataannya .

"Berkerjasama dalam hal?"

"Aku ingin membeli Action Figure tetapi uangku masih ada di Mammon, jadi aku ingin kau membuat Pact dengan Mammon"

Interesting—

"Bagaimana caranya?"

"Kau harus menemukan kelemahan Mammon, dan aku tau kelemahannya. Itu adalah kartu kredit nya"

Ucap Levi dengan senyum jahat yang terlihat di wajahnya.

"Lalu, bagaimana aku harus mendapatkannya?"

"Satu-satunya cara adalah kau harus bertanya kepada Lucifer, karena hanya dia yang tau dimana letak kartu kredit Mammon"

Akupun mengangguk menyetujui, akan menarik bukan jika kau memerintah iblis memberikan asupan kepadamu dengan iblis lain.
Astaga, pikiranku mulai liar.

Memang resiko nya berbahaya jika manusia itu memiliki jiwa yang buruk, tetapi aku yakin aku akan bisa membuat pact dengan Mammon!

Ketika aku ingin kembali ke ruanganku, tiba-tiba aku mendengar suara.

"Tolong, tolong aku. Kumohon—"

Aku terhenti sejenak, tetapi suara itu tidak muncul lagi. Ah, kurasa aku hanya sedikit berkhayal.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued . .
( Tweet : Obangye )

UnTouchable : 7Prince & MeWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu