💞Part 16: Kemarahan Reagan💞

60 5 0
                                    

= Part 16: Kemarahan Reagan ==

== Happy Reading, Readers Love 💗=

****

"Rea sayang ayo bangun waktunya sarapan." panggil Amanda mengusap pucuk kepala putrinya.

Rea merasa terganggu dengan mata sayu lucunya berusaha terbuka, "Cudah pagi, Ma?" tanyanya mengucek ke dua mata bulatnya.

Amanda terkekeh gemas, "Iya, ayo Rea bau. Waktunya mandi dan sarapan." candanya dengan gemas mencium pipi putrinya.

Bibir Rea cemberut lalu terkikik geli, "Mama ihh, Lea wangi bukan bau." bantah kecilnya.

Amanda tertawa mengangguk saja membawa putrinya ke kamar mandi, waktunya mandi agar perut putri kecilnya itu bisa diisi penuh.

Rea dengan wajah riangnya menyantap makanan kesukaannya, sesekali mulutnya berceloteh tentang apa saja. Amanda selalu menanggapinya sesekali tertawa kecil, hatinya bersyukur anaknya pagi ini tak membahas Reagan apa lagi bertanya.

Tok tok tok ....

Amanda tersentak saat mendengar pintu diketok, keningnya mengeryit heran karena ada yang bertamu pagi sekali pada hal ia yakin tak mengenal siapa pun di kampung ini.

"Sebentar ya sayang."

Amanda beranjak menuju pintu di depan, tanpa merasa curiga sekali pun ia membukanya.

"Permisi." sapa seorang pria berseragam polisi dengan dua orang di belakanganya.

"Iya, ada apa ya, Pak?" tanya heran Amanda. Ia yakin ia tidak pernah berurusan dengan kepolisian tapi pagi-pagi sudah disambangi.

"Dengan Ibu Amanda Ranesya?" tanyanya.

"Iya, Pak. Ada apa ya?" tanyanya lagi.

"Maaf sebelumnya tapi Anda harus ikut dengan kami ke kantor, Anda kami tahan atas kasus penculikan Rea Ercilia Reagan putri dari Reagan Chevalier. Silahkan anda ikut kami ke kantor polisi." beritahunya.

Mata Amanda membulat kaget atas apa yang ia dengar, "Penculikan? Pak anda pasti salah ... saya tidak menculik Rea, Rea itu putri saya. Saya bersumpah, Pak." bantah Amanda dengan suara bergetar.

"Anda bisa jelaskan nanti di kantor polisi," sahut polisi tersebut, "Bawa dia!" perintahnya.

Dua orang itu mengangguk dan saat ingin menyeret Amanda dari dalam keluar, ia melihat ada orang yang ingin membawa Mamanya.

"Mama!!" teriak Rea langsung memeluk kaki Amanda, ia mulai menangis karena takut, "Jangan bawa Mama Lea!" isaknya memeluk erat.

Salah satu dari mereka mengeluarkan ponsel dan mencocokkan foto dengan wajah gadis kecil itu, lalu mengangguk memberitahukan pada atasannya.

"Bawa dia!" perintahnya lagi.

Salah satunya menarik paksa lengan Amanda, dan satunya lagi menahan Rea kecil yang semakin meraung tak ingin dilepas dari ibunya.

"Nggak mau! Lea mau Mama mau Mama!! Mama!!!" jerit Rea semakin kencang menangis.

Petugas yang berusaha menenangkan gadis kecil itu jadi kepayahan, Rea tak berhenti berontak dan menangis ingin mengejar ibunya yang dibawa ke arah mobil patroli.

Terlihat sebuah mobil berhenti tepat tak jauh di depan Amanda dan para polisi. Dari pintu belakang keluar Reagan dengan wajah dingin, berjalan menghampiri mereka.

"Reagan ... beritahu mereka Rea putriku, aku tidak menculiknya," cicit Amanda berharap Reagan mengatakan hal sebenarnya.

"Pak Reagan." panggil petugas kepolisian.

🌹 Milik Reagan 🌵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang