Chapter 13

4.3K 539 309
                                    


.

.

.

Berapa banyak makna yang disimpan dari kejadian itu sekarang?

Berapa banyak yang datang ke pikirannya yang sudah tidak menyukai masa lalunya. Dia tidak menemukan apapun yang dia inginkan dari gelarnya. Dia tidak menemukan hal yang berharga dari kedudukannya sebagai Putri Mahkota. Kehormatannya dihilangkan oleh kekuasaan yang memakainya.

Jenis apa nasibnya? Warnanya juga pucat. Tentu saja, apapun yang terjadi padanya selama ini, tidak ada yang mendukungnya. Dia berjuang sendiri melawan 10 tahun masa hukumannya. Sekarang, dia berdiri diantara siku siku yang tidak bersudut, karena tidak ada jalan yang memastikan kemana arah itu sebenarnya. Dia hanya menunggu kebebasannya dan itu tidak akan pernah dia peroleh.

Sehun tidak memiliki tujuan lain lagi, selain melihat penderitaannya terus berlanjut.

Luhan memandang kosong sarapannya. Untuk makan dia tidak punya tenaga lagi, bahkan dia kurang tidur semalam. Sehun menangkapnya, lalu meminta alasan untuk membiarkannya pergi. Alasan itu hanya mimpinya, dia tidak berani mengungkapkan kejadian itu.

Luhan tidak terlalu kuat memikirkannya, sehingga dia menyingkirkan makanan itu dari hadapannya. Dia mendorong bakinya ke lantai, dan terdengar suara piring piring yang pecah. Makanannya berserakan, mengotori karpet di lantai.

Luhan tidak peduli, dia telah melakukan hal yang tidak menyenangkan bagi Sehun.

Pintu dibuka, dua pelayan yang disuruh Oh Sehun untuk mengurusnya muncul, dan mereka terkejut setelah melihat kekacauan yang dibuat oleh Luhan.

"Putri Mahkota, apa makanannya tidak enak? Kami bisa meminta kepada koki dapur istana Putra Mahkota untuk memasak makanan yang anda suka."

Satu pelayan tergesa gesa bersimpuh di lantai membersihkan pecahan kaca. "Aku tidak lapar." Jawaban itu tegas, dan dingin.

"Putri Mahkota, tadi pagi anda tidak sarapan. Tadi siang, anda juga menolak makan. Kami sangat mencemaskan kesehatan anda, yang mulia."

"Cari saja pekerjaan kalian daripada mencemasiku." Luhan pindah ke kasur.

Makanan yang dipesan khusus itu hanya berakhir terbuang. Potongan daging yang ditumis dengan sayuran asparagus, ditambah rebusan carrot dan kacang polong itu adalah masakan restoran Prancis yang sangat lezat. Aroma kuat berasal dari dagingnya yang lembut, itu tidak mambuat Luhan berselera.

Pelayan itu menarik napasnya sebelum membantu temannya membersihkan makanan di lantai. Putra Mahkota akan memarahi mereka karena gagal membujuk Putri Mahkota, makan.

"Berapa kali aku harus mengatakan pada kalian, aku tidak akan makan di sini."

"Tapi yang mulia, Putra Mahkota akan membuat kami susah." Ujar salah satu pelayannya, aksen Chinanya kental.

"Itu bukan urusanku." Luhan membuang wajahnya setelah mengatakan hal yang tidak berhati. "Keluarlah, aku tidak lapar."

Mereka berdiri, memberikan hormat sebelum keluar.

Luhan mengingat kejadian yang membuatnya terkurung di kamar Sehun selama dua hari.

Didepannya Sehun mengulangi kejadian 10 tahun yang lalu. Didepannya, Sehun memberitahu kesalahannya yang dia takutkan, bahkan dia tidak bisa menjalani kehidupannya lebih baik lagi.

FIORE || TamatWhere stories live. Discover now