Chapter 17

1.8K 208 24
                                    





Hari itu adalah hari ke 7 sejak Seungyoun bangun dari komanya. Ia diijinkan keluar dari rumah sakit untuk mengunjungi Mr. Cho meski awalnya harus melalui perdebatan panjang terlebih dulu dengan Wooseok dan Mrs. Cho. Kini ia tengah menunggu di ruang berkunjung tempat Mr. Cho ditahan bersama Wooseok dan Seungwoo yang mengantarnya.

Kurang lebih sekitar 15 menit mereka menunggu, Mr. Cho masuk ke dalam ruangan itu dengan diantar oleh seorang polisi. Mr. Cho tampak terkejut begitu melihat Seungyoun yang datang mengunjunginya. Mrs. Cho memang sudah memberitahu kalau Seungyoun telah bangun dari komanya, namun ia tidak menyangka Seungyoun akan datang mengunjunginya. Dan ia sangat yakin kondisi Seungyoun saat ini masih belum benar-benar pulih. Terlihat jelas dari keadaan Seungyoun yang duduk di atas kursi roda dengan wajah sedikit pucat.

"Anda memiliki waktu 15 menit, Tuan," Ucap Polisi yang tadi mengantar Mr. Cho sebelum kemudian keluar meninggalkan ruangan itu.

Sesaat rasa canggung mengambil alih dominasi di ruangan itu. Tidak ada satu pun yang berinisiatif membuka pembicaraan. Mr. Cho duduk diam di hadapan Seungyoun. Sementara Wooseok dan Seungwoo yang duduk di samping kiri dan kanan Seungyoun juga tidak berniat memulai percakapan. Seungyoun sendiri tidak tahu ia harus mengatakan apa pada Mr. Cho. Sebenarnya banyak yang ingin ia katakan, namun ia tidak tahu bagaimana harus mengungkapkannya.

"Appa senang kau sembuh, Seungyoun-ah," Akhirnya Mr. Cho memutuskan untuk berbicara setelah lebih dari 5 menit mereka semua terdiam.

Seungyoun mengangkat kepalanya, memberanikan diri menatap Mr. Cho. Ia melihat Mr. Cho tersenyum membuat hatinya terasa hangat. Ia tidak pernah melihat Mr. Cho tersenyum seperti itu padanya.

"Appa sudah pernah berjanji kalau kau sembuh, kau boleh melakukan apapun yang kau inginkan untuk membalas Appa. Kau boleh menghukum Appa sekarang. Kau boleh melakukan apapun,"

Seungyoun langsung menggeleng, "Tidak, Appa! Aku datang ke sini bukan untuk menghukum Appa. A-aku ingin  Appa keluar dari sini. Ini bukan tempat Appa!"

Mr. Cho tersenyum tipis, "Kau benar, Seungyoun-ah. Tempat ini tidak pantas untuk Appa. Tempat ini masih terlalu bagus untuk Appa. Appa  bersalah besar padamu. Appa  seharusnya mendapatkan yang lebih dari ini. A-Appa tidak pantas untuk hidup,"

Seungyoun kembali menggeleng dan meraih tangan Mr. Cho, "Bukan seperti itu maksudku, Appa! Ak-aku.. aku tidak marah pada Appa. Aku tidak mau Appa di sini!"

Mr. Cho melepaskan genggaman jemari Seungyoun pada tangannya, "Kau anak yang baik, Seungyoun-ah. Kau terlalu baik untuk menjadi anak orang seperti Appa. Kau pantas mendapatkan yang lebih baik. Appa terlalu bodoh karena tidak menyadari itu sejak dulu,"

"Aniya, Appa! Aku mencintai Appa! Aku tidak mau Appa di sini!" Seru Seungyoun meski dengan suara yang masih terbilang lemah. Air mata mulai terlihat di kedua sudut  caramel-nya.

Mr. Cho tersenyum lalu mengusap rambut Seungyoun pelan, "Appa tidak bisa, Seungyoun-ah. Sudah seharusnya  Appa  mendapatkan semua ini. Berjanjilah pada Appa kau akan hidup bahagia. Appa tidak akan menganggu hidupmu lagi," Ujarnya lalu beranjak bangkit.

"Wooseok-ah, jaga Seungyoun dan  Eomma baik-baik, hm? Appa percaya padamu," Mr. Cho tersenyum pada Wooseok  sebelum kemudian berbalik untuk meninggalkan ruangan itu.

"Appa!" Seru Seungyoun. Ia bangkit bermaksud untuk mengejar Mr. Cho, namun tubuhnya yang masih lemah membuat ia jatuh tersungkur ke lantai.

Seungwoo dan Wooseok membelalakkan matanya terkejut. Mereka bangkit bersamaan berniat membantu Seungyoun, namun Seungyoun justru merangkak dengan sisa kekuatannya dan meraih kaki Mr. Cho.

Love For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang