Tumben.

6.7K 818 81
                                    










"Ini kepagian, Soobin,"

Yeonjun merengek.

Menenteng tas dengan asal asalan, menutup gerbang, lalu berjalan mendekati sang kekasih.

Soobin bersender dipintu mobil, menatap Yeonjun lamat. Badannya terasa kebas saking dinginnya.

"Aku ada matkul pagi, Kakak,"

"Kamu yang ada matkul pagi, kenapa aku juga ikut?"

"Nanti gak ada yang nganterin Kakak,"

"Tetep aja ini kepagian!" Erang Yeonjun.





Pagi ini-ralat, subuh ini, jam 5, Soobin menelepon Yeonjun bahwa ia sudah dibawah, didepan gerbang dan hendak menjemputnya.

"Ganggu kamu,"

"Bangun cepet,"

"Males, gak mau ketemu kamu, pengganggu," Yeonjun berujar malas.

"Aku dibawah sayang, dingin,"

Dengan setengah niat Yeonjun bangun. Demi Soobin, biar dia gak masuk angin. Mandi, sarapan roti, lalu menyusul. Bahkan Mama belum bangun.




Dimobil, Yeonjun membuang pandangannya keluar jendela. Total abai dengan Soobin yang curi-curi pandang.

Kesel Yeonjun tu. Matkulnya jam 1, niat bangun siang, eh malah bangun subuh. Jam 5 lagi.

"Iya iya maaf,"

Tangan Soobin terulur mengambil tangan Yeonjun, tapi ditepis.

"Bodo Soobin bodo,"

"Ya gimana geh? Udah terlanjur,"

"Gak denger gak denger," Yeonjun menutup telinganya.

Soobin kesel gak didengerin tapi gemes juga. Gimana dong?




Mobil udah terparkir cantik di parkiran kampus, baik Soobin maupun Yeonjun belum ada yang turun.

"Aku masuk ya?" Izin Soobin.

Yeonjun memicing. "Terus ditunggal sendiri? tau gitu gak usah bangunin aku!"

"Maaf, bangun langsung kepikiran kakak,"

Dahi Yeonjun mengerut tidak suka, cheesy, tapi tetap bikin kesal.

Jari panjang Soobin mengurut dahi Yeonjun agar tidak mengerut lagi, agar Yeonjun tidak kesal.

"Terus gimana?"

"Bodo, pikir sendiri, ngantuk,"

"Jangan galak, nanti aku gemes,"

"Aku kesel sama kamu, Soobin,"

Soobin diam, tangan mengelus dahi Yeonjun. Senyum teduh.

"Mau bolos?"

Yeonjun menatap tidak percaya, untuk pertama kalinya Soobin mengajaknya bolos.

"Bolos ngapain?" Suaranya melunak, mulai menatap Soobin dengan minat.

"Kencan mungkin,"

Yeonjun tersenyum. Gak kesel lagi.









Terus manfaat kalian bangun subuh, debat panjang lebar, kekampus subuh subuh tu ngapain?























_____________________
masih libur
libur
libuurrrr tros
tapi aku seneng

𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭Where stories live. Discover now