Menanti Mu Datang (6)

2 1 0
                                    


***

"Allah mempunyai banyak cara untuk hambanya bahagia"

Zavih malik

***

Aku sedang jalan jalan diajak mas yogi entah kemana, aku tanya katanya suprise aku tanya lagi, suprise.

Yasudah aku ikuti saja kemana dia pergi.

"selamat datang "Ucapnya sambil senyum padaku

"Masya Allah"ucapku memuji keagungan Allah.

"Mas, indah sekali disini"

Yah kami sedang berada di taman yang sudah pasti disiapkan oleh mas yogi. Sangat indah, kemerlap-kemerlip, lilin yang menghiasi jalan yang akan kami lewati.

Sungguh romantis Namun kami tidak berdua, ada adik mas yogi juga dibelakang kami.

Agar tidak terjadi fitnah antara kami.
Adik mas yogi sangat cantik namanya malika, dia sangat tertutup, dia memakai cadar, hanya mata nya saja yang terlihat.

Kita makan malam bersama disini
Berbincang bincang tentang mas yogi masih kecil.

Malika bercerita gimana kakak satu satunya ini menjadi idola banyak wanita sampai-sampai ada yang pernah ungkapin perasaan nya tapi tidak ada yang diterima katanya.

"Ya Allah kamu serius lika?"tanyaku penasaran

"Iya benar kak zav, dan tau gak,ga ada satupun wanita yang di terima sama sekali"jawab malika melirik kakaknya

Lanjut lika"Sok ganteng sekali diaa"judes lika

Kami pun tertawa mendengar cerita malika yang terlalu mengejek kakak nya.

"Mas yogi mau nanya boleh"Tanyaku

"Boleh tanya saja ,jangan sungkan"jawabnya sambil senyum

"Sebelum nya pernah mencintai seseorang ga dalam hidup mas sendiri"

"Setiap manusia pasti pernah zav,saya juga manusia"

"Lalu kenapa tak meminang orang yang mas yogi cintai"tanyaku lagi

"mungkin saya bukan jodohnya,mungkin jodoh saya sudah ada di hadapan saya sekarang "jawabnya membuat aku tersenyum

Apalagi malika dia sampai mau muntah katanya denger kakak nya ngomong kaya gitu

"Mas yogi hanya berdua sama malika saja atau ada kakak gitu, adek gitu?

"Kami T.... " jawab malika yang ditahan langsung tangan nya sama kakaknya.

"Maksud malika, kami cuman dua bersaudara" Tegas mas Yogi sambil mengedipkan mata kepada malika.

'Apa-apaan sih mas Yogi' kata malika dalam hati sambil membalas kedipan mata mas Yogi.

"Kalau kak zav berapa bersaudara?" Tanya malika

"Aku anak tunggal lika" Jawabku

"Masya Allah pasti enak ya kak kalau anak tunggal, iya kan?"

"Ada enak nya, ada ga enaknya lho"

"Coba cerita enak sama ga enaknya kak? " Ucap malika yang terlalu mengkepoin zavih

"Enaknya sih kalau mau beli apa aja langsung diturutin, ga ada yang ngerebut juga apa yang kita punya. Nah kalau ga enaknya, aku sendirian terus dirumah ga ada yang aku ajak ngobrol palingan mama papa sama bibi doang, eh sama temen-temen juga tapi jarang" Jawabku panjang lebar

"Gitu toh, yo wes kak zavih jalanin aja ya kak, semangat kan udah ada mas Yogi sama malikaaa " Sambil tersenyum dibalik cadarnya

"Kalian terus yang bicara, kok mas doang yang ngedengerin, ga dianggap mas? " Tanya mas Yogi sambil menatap kami berdua

Aku hanya menunduk tersenyum, lain hal dengan malika dia malah pergi pamit untuk membeli makanan sebentar.

Sekarang mas Yogi dan aku berdua duduk di taman, kami duduk di Rerumputan yang hanya di lapisi kain dan ditengah tengahnya minuman.

"Mas boleh aku tanya sesuatu? " Tanyaku sambil menatap matanya

"Iya" Jawab mas Yogi sambil tersenyum

"Mas aku mau jujur, bahwa aku tidak mencintai kamu, dan aku sudah pernah bertunangan dengan lelaki yang kucintai, dia sedang bertugas di Amerika sebagai pilot, dan aku tidak mau nanti dia salah paham terhadapku, aku menerima lamaran mu karna permintaan kedua orang tuaku, aku tidak ingin menyakiti nya"jelas zavih

"Aku sudah tau semuanya, orang tua mu yang cerita zavih, aku tidak mungkin menikahi wanita yang status nya belum jelas aku ketahui. Tapi Alhamdulillah status kamu sudah ceklis dihatiku jadi aku memberanikan diri untuk menerima perjodohan ini dan melamar kamu" Jawab mas Yogi

"Justru mas tau aku masih berstatus tunangan orang lain, mas mau rebut aku dari dia, jahat banget sih mas"

"Jujur zav,Ada alasan dan permintaan yang tidak bisa sama sekali aku tolak bagaimana pun caranya" Jelas mas Yogi

Aku pun bingung harus gimana lagi meyakinkan mas Yogi supaya membatalkan semua perjodohan ini.

Selang beberapa menit kami hanya mendiamkan diri masing masing, dari kejauhan malika sudah membawa banyak makanan di tanganya.

"Hayo abis ngapain, kok pada diem sih" Ucapnya sambil menata makanan

"Eh enggak malika, Masya Allah banyak sekali beli makanan nya" Sambil menatap makanan yang sudah kulihat saja membuatku kenyang

Kami pun menyantap makanan itu bersama sama, lalu kami pulang karena hari sudah larut malam.

***

700 kata di part 6 ini
Alhamdulillah bahagiaaaa
Banget di bulan Ramadhan ini
Masya Allah semangat yaaaa...
             Followinstagram@Queerisaa_official

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menanti Mu DatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang