19

413 78 12
                                    

"Jeon Heejin..."

Heejin langsung terpaku. Padahal ia tinggal menutup pintu. Tapi sudah—

"Lho? Gowon?"

Gowon tersenyum tipis, "Kenapa?"

Heejin pun langsung memukul lengan Gowon pelan, "Aku kira kamu Nakyung atau yang lain,"

Gowon tertawa kecil, "Kamu lucu waktu mengendap-endap,"

"Lucu apaan?"

"Seperti habis mencuri mangga tetangga,"

Heejin menggerutu pelan, "Nggak lucu won sumpah,"

"Aku tidak melucu,"

Heejin menghela napasnya, "Iya iya. Yaudah kita harus segera pergi sebelum ada yang bangun,"

Gowon mengangguk dan meraih tangan Heejin. Setelah itu mereka sudah berteleportasi ke perbatasan Forest dan Desert.

 Setelah itu mereka sudah berteleportasi ke perbatasan Forest dan Desert

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di situ masih sangat sepi. Hanya terdengar suara angin dan samar-samar suara burung hantu.

"Ini jam berapa?" tanya Gowon.

"Jam 9 kurang 2 menit,"

Gowon mengangguk, "Kita tunggu aja,"

Selama 2 menit mereka menunggu di situ, sambil sesekali antisipasi kalau ada hewan hutan yang tiba-tiba datang.

"Sudah 2 menit," gumam Heejin pelan.

Mereka melihat sekitarnya. Tidak ada tanda-tanda kedatangan seseorang atau sesuatu.

"Apa dia lupa?" tanya Gowon.

Heejin mengangkat kedua bahunya singkat, "Mungkin saja. Terus gimana?"

"Kita kembali saja?"

"Hei! Kalian..."

Keduanya langsung menoleh. Dan ternyata orang yang mereka tunggu sudah berada di samping mereka.

"Maaf terlambat sedikit,"

"Iya tak apa," balas Heejin.

Orang itu melihat sekitarnya, "Tapi, kita tidak bisa bicara di sini. Kalian harus ikut ke markas kami,"

"Markas? Kalian punya markas juga?"

Orang itu mengangguk, "Letaknya dekat tempat yang kemarin. Tempat kami menyelamatkan kalian,"

"Di bawah jurang?"

"Iya. Lebih tepatnya di hutan yang ada di bawah jurang itu. Kalau begitu ayo, kita tidak bisa berlama-lama di sini," ajak orang itu.

"Dengan apa kita ke sana?"

Orang itu mengeluarkan sebuah kotak kecil dengan satu tombol biru di tengahnya.

"Ini," kata orang itu sambil memencet tombol biru tadi.

Seketika muncul cahaya biru dari kotak itu dan membutakan ketiganya. Ketika mereka membuka matanya, mereka sudah ada di tempat yang berbeda.

[2] ATTACK's Series: SECOND ATTACK ✔Where stories live. Discover now