Part 16

284 48 2
                                    

Hyewon berjalan menuju ruangan Taehyung dengan sedikit terburu-buru. Dia masuk tanpa mengetuk pintu.

"Taehyung mengapa kau masih disini kami sudah menunggumu di ruang rapat."

"Rapat apa?" Tanya Taehyung.

"Apa asistenmu tidak memberitahu jika hari ini ada rapat dengan pemilik house of mode."

Taehyung seperti pernah mendengar nama itu.

"Aku akan datang beberapa menit lagi."

"Cepatlah suasana ruang rapat sudah memanas."

"Apakah ini masalah tentang kita yang tidak jadi memberikan promosi setengaj halaman di majalah kita?"

Hyewon mengangguk.

"Apakah bos mereka itu sudah gila. Aku sudah bilang aku tidak mengizinkannya." Taehyung marah.

"Tapi kita sudah menyetujuinya di rapat bulan lalu."

"Selama aku tidak ada dalam rapat itu. Semuanya tidak sah."

"Taehyung jangan gila. Rumah modenya adalah yang terbesar di asia. Hampir semua model kita dan artis menggunakan pakaian dari rumah modenya." Hyewon mencoba membuat Taehyung mengerti sayangnya pria itu sangat keras kepala.

Taehyung bangkit dari duduknya dang menuju ruang rapat dengan marah.

Semua pegawai memandang Taehyung dengan perasaan takut. Taehyung membuka pintu ruangan rapat dan dia melihat semua krang memandang kerahnya. Matanya mendarat pada seorang wanita berambut hitam panjang dengan melipat tangan di dadanya.

"Taehyung ini adalah Miyawaki Sakura pemilik House of Mode." Hyewon mengenalkan Skaura pada Taehyung.

Taehyung baru ingat jika Sakura adalah pemilik house of mode notabene wanita yang dijodohkan olehnya namun dia tolak a.k.a wanita yang dia temui di new zealand 8 tahun lalu.

Tangannya sedikit gemetar walaupun dia sudah bertemu dengan Sakura di Paris. Sepertinya penyakit gugup dirinya terhadap Sakura belum juga hilang.

"Baiklah apa yang membawamu kemari nona Miyawaki." Taehyung duduk dan berusaha se santai mungkin.

Hal itu dapat dilihat oleh Seokjin. Sepertinya Taehyung gagal terlihat gagah di mata Sakura menurut Seokjin.

"Aku pikir kau sudah tahu masalahku kemari." Ucap Sakura dengan nada sinis. "Kalian sudah setuju untuk memberikan kami izin mempromosikan pakaian musim semi rumah mode kami di separuh halaman kalian tapi kenapa satu bulan sebelum peluncuran kalian menolaknya. Apakah kalian sudah gila." Sakura menaikkan nada bicaranya.

"Tunggu dulu nona Miyawaki. Kita bisa membicarakannya." Taehyung berkata lembut pada Sakura.

Hyewon memandang Taehyung dengan tatapan aneh terkejut beberapa menit yang lalu pria itu memerahinya karena masalah ini dan sekarang sikapnya berubah 360 derajat.

Disisi lain Seokjin hanya bisa menahan tawa. Dia tahu apa yang membuat Taehyung seperti itu.

Seungwoo yang ikut rapat bersama Sakura hanya terdiam dia takut karena bosnya marah.

"Tuan Kim. Aku tidak suka jika kalian bersikap seperti ini. Kalian melanggar kesepakatan kita."

"Maafkan kami sebelumnya. Kami tetap akan memberikan setengah halaman majalah kami edisi bulan depat sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Maaf jika ada kesalahpahaman." Taehyung berusaha memberikan senyuman terbaiknya pada Sakura.

"Apa?" Teriak Hyewon dalam hatinya. Sepupunya itu bersikeras menolak kesepakatan ini namun sekarang berubah pikiran.

"Satu lagi tuan Kim. Aku ingin kalian memberikan Model kalian yang terbaik untuk model pakaian musim semi kami. Model yang kalian berikan sebelumnya sangat mengecewakan. Kita sudah lama bekerja sama tapi aku tidak pernah sekecewa ini." Sakura masih dalam mode kesalnya.

"Kami akan memberikan kepadamu yang terbaik yang kami punya. Jangan khawatir dengan hal itu." Taehyung kembali tersenyum

Semua orang yang ikut rapat melihat Taehyung dengan pandangan shock. Apa yang terjadi pada bosnya kali ini. Pasalnya Taehyung adalah orang yang sangat sulit diajak negosiasi namun dengan mudah dia beeubah pikiran dihadapan pemilik house of mode ini.

"Tolong ingat perkataanmu itu Tuan Kim. Aku tidak suka dengan orang yang tidak menepati janjinya."

"Aku bukan tipe orang yang mengikari janjiku."

"Aku harap aku bisa memilih modelnya sendiri."

"Tentu." Taehyung kembali mengiyakan permintaan Sakura.

"Tapi tuan Kim." Protes salah satu manager.

Taehyung memberikan tatapan mematikan pada karyawannya itu.

"Beritahu saja jadwalnya biar aku yang menemanimu langsung."

Seokjin sudah tidak tahan lagi dengan susasa ruang rapat. Ingin tasanya dia tertawa keras.

"Jika tidak keberatan." Sakura menatap dalam mata Taehyung.

"Tentu tidak." Jawab Taehyung.

"Baiklah terimakasih atas pengertianmu Tuan Kim. Aku sangat menghargainya." Sakura menjabat Tangan Taehyung.

Taehyung bisa merasakan tangan lembut Sakura. Itu membuatnya kembali gugup.

"Kami harus pergi. Terimakasih Tuan Kim." Sakura akhirnya tersenyun.

Senyum cantik itu membuat Taehyung semakin tidak tahan.

"My Pleasure miss Miyawaki."

"Sampai jumpa Tuan Kim." Sakura meninggalkan ruangan rapat bersama Seungwoo.

Diruangan rapat hanya tersisa Hyewon dan Seokjin yang masih menatap Taehyung.

"Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Tanya Taehyung sambil senyum sendiri.

"Kau menggelikan Taehyung." Akhirnya Seokjin bisa tertawa lepas.

"Apa kepalamu terbentur sesuatu beberapa menit yang lalu kau bilang tidak akan memberikan izin pada house of mode tapi sekarang kau berubah." Tanya Hyewon keheranan.

"Kau tidak itu Taehyung itu menyukai Sakura. Dia adalah wanita yang pernah ditaksirnya pada saat kuliah." Jawab Seokjin.

"Katakan itu bohong." Seru Hyewon.

Taehyung hanya meringis.

Hyewon bergantian melihat Taehyung dan Seokjin. Dia mendapat jawaban kalau itu benar.

"Dia terlihat cantik walaupun sedang marah." Ucao Taehyung.

"Taehyung lupakan Sakura. Dia temanku. Aku tidak ingin kau mencemari temanku." Bentak Hyewon .

"Wah, aku tidak menyangka kau punya teman secantik dia. Harusnya aku tahu dari dulu. Bisakan kau membantuku mendekatinya."

"Tidak akan pernah." Hyewon keluar dari ruangan rapat dengan membanting pintu.

Oh! My GirlOù les histoires vivent. Découvrez maintenant