21

17.5K 2.8K 435
                                    

Taeyong baru saja mengantarkan Doyoung ke tempat pemberhentian bus. Setelah menunggu sahabatnya itu menaiki bus, ia bergegas untuk kembali ke apartemennya sebelum kedua matanya menyipit saat melihat seseorang yang ia kenal.

"Aish, nenek sihir itu.. pasti ingin bertemu paman Jaehyun." Gumannya sambil mendengus.

Ia mencoba untuk tak peduli, namun melihat wanita itu turun dari mobil mewah dengan seorang lelaki asing didalamnya membuat Taeyong mengernyit.

"Mengapa mereka terlihat mencurigakan?" Pikirnya. Pasalnya, Chaeyeon terlihat terus melirik sekitar dan mengusir lelaki yang masih berada didalam mobil.

Taeyong terus menatap keduanya hingga akhirnya Chaeyeon pergi dan masuk ke gedung apartemen, meninggalkan mobil mewah itu yang masih di tempatnya.

Taeyong bukanlah seseorang yang suka ikut campur urusan orang. Namun rasa ingin tahunya yang melebihi batas membuatnya berjalan kearah mobil tersebut. Entahlah, namun dipikirannya sudah banyak dugaan-dugaan yang membuatnya berfikir untuk mencari jawabannya.

Taeyong telah sampai disamping mobil tersebut. Sedikit membungkukkan tubuhnya sebelum mengetuk kaca yang  sepertinya telah kembali ditutup; sebelumnya terbuka saat masih ada Chaeyeon.

Kaca mengkilap itu turun dengan perlahan, membuat Taeyong bisa melihat seorang pria tampanㅡnamun tak setampan paman Jaehyunnya!ㅡyang sedang memandangnya bingung.

Taeyong tersenyum manis sebelum membuka mulutnya, "Halo paman, maaf mengganggumu. Tapi ku sarankan untuk jangan terlalu lama berhenti didepan apartemen ini, karena kau bisa diusir oleh paman satpam yang berjaga disana. Paman itu sangat galak, asal kau tahu.." ucapnya sambil sedikit berbisik diakhirnya.

Pria itu menaikkan satu alisnya, masih merasa bingung dengan tingkah lelaki manis itu.

"Apa paman sedang menunggu seseorang?" Tanya Taeyong dengan sedikit memiringkan kepalanya.

"Umh, ya." Jawab pria itu tak yakin. "Namun aku tidak tahu apakah dia akan lama atau tidak."

"Ah, begitu.. kalau begitu, bagaimana jika paman menunggu di kedai kopi saja? Selain agar paman tidak bosan, paman juga tidak akan diusir oleh satpam galak itu." Usul Taeyong.

Pria itu terlihat berfikir, namun akhirnya mengangguk mengiyakan usulan Taeyong, membuat Taeyong tersenyum.

"Nah, kedai kopi ada disebrang gedung ini. Jadi paman masih bisa untuk menunggu dengan nyaman dibanding harus diusir oleh satpam galak itu." Ucap Taeyong sambil terkekeh.

Pria itu juga ikut terkekeh mendengarnya. "Ya, kau benar. Ngomong-ngomong, apakah kau juga tinggal di apartemen itu?" Tanyanya membuat Taeyong mengangguk antusias.

"Ya, aku tinggal diapartemen ini dan aku mengetahui semua penghuni apartemen disini. Apa paman percaya?" Tanyanya membuat pria itu kembali terkekeh karena merasa gemas dengan tingkahnya.

"Aku percaya. Jadi, siapa namamu adik kecil?"

"Ah, aku terlalu banyak bicara hingga lupa memperkenalkan diriku sendiri. Namaku Taeyong, siapa nama paman?" Tanya Taeyong seraya mengulurkan tangannya.

Pria itu tersenyum seraya membalas jabatan tangan Taeyong. "Namaku Rowoon. Senang bisa berkenalan denganmu, manis."

Taeyong mendengus didalam hati, namun wajahnya tentu masih tersenyum menyembunyikan hal sebaliknya. "Senang berkenalan denganmu juga, paman Rowoon. Ah, kalau begitu aku harus pergiㅡ"

"Tunggu."

Ucapan Taeyong terpotong oleh Rowoon, membuat Taeyong menatapnya bingung.

"Uhm, bisakah kau menemaniku untuk minum kopi? Setidaknya, sebagai rasa terima kasihku karena kau telah memberitahuku mengenai satpam yang galak itu. Bagaimana?"

Paman, Next Door [JAEYONG]Where stories live. Discover now