31

16.1K 2.5K 1K
                                    

Maaf kalau ada typo ya!

Happy reading!











"Chaeyeon tunggu!" Rowoon berusaha menarik tangan Chaeyeon yang kini berjalan dengan cepat. "Kau sudah gila memberikan uang sebanyak itu kepadanya?" Tanyanya penuh amarah.

Chaeyeon menyipitkan kedua matanya. "Tentu saja. Ia adalah calon mertuaku, jadi tentu saja aku harus membantunyaㅡ"

"Tapi dia menipumu!" Potongnya cepat. "Ia hanya memeras uangmu saja, tidakkah kau menyadari hal itu?"

Rahang Chaeyeon mengeras. "Tega sekali kau menuduhnya. Bukankah kau tahu sendiri bahwa ayah Jung memang sedang sakit keras? Lalu apa yang kau sebut dia sebagai penipu? Atauㅡah, aku lupa. Kau menuduhnya karena tak terima jika Jaehyun kini mencintaiku dan bahkan berniat ingin menikahiku, begitu?"

Rowoon seketika terkekeh mendengar penuturan Chaeyeon. "Hey, kau percaya kata-kata nenek tua itu? Ck, jangan bercanda! Jaehyun bahkan tak pernah sekali pun menatapmu lama atau pun menghubungimu pertama kali, jadi kau masih percaya bahwa Jaehyun akan menikahimu?"

Chaeyeon mengepalkan kedua tangannya. "Jaehyun memang seperti itu. Tapi, bagaimana jika itu semua benar?"

Rowoon terdiam membuat Chaeyeon terkekeh mengejek. "Keinginanku sudah tercapai sekarang. Aku akan menikah dengan Jaehyun." Chaeyeon sedikit memajukkan tubuhnya pada Rowoon. "Dan kau-" ucapnya sambil menunjuk ke dada Rowoon. "Tidak bisa menghalangiku."

Rowoon tak mengatakan apa-apa saat Chaeyeon menjauh dan memberikan senyum kemenangan sebelum meninggalkan dirinya. Rowoon hanya menatap punggung itu berlalu dengan satu tangan yang mengepal.

Taeyong benar, ia hanya dipermainkan.

Tiba-tiba saja ia merasakan pundaknya ditepuk. Kemudian ia berbalik dan melihat ibu Jung yang tersenyum remeh.

"Jadi.. hanya sampai sini?"

Terlihat Rowoon menahan kesalnya. Ia menghembuskan nafasnya pelan, kemudian sedikit berdecih. "Mungkin? Tapi yang jelas, aku jamin kau tidak akan bertahan lama seperti ini."

Ibu Jung tertawa pelan. "Ya ya ya. Tapi selama ada wanita bodoh itu didekatku, aku tidak akan kalahㅡ"

"Tidak jika Jaehyun mengetahui ini semua." Potong Rowoon cepat. "Bagaimana? Apa kau takut bila ku laporkan tindakanmu ini padanya?"

Ibu Jung terdiam membuat Rowoon tersenyum miring. Namun itu tak berlangsung lama saat ibu Jung kembali membuka suara.

"Laporkan saja." Ucap ibu Jung seketika membuat Rowoon terdiam. "Toh, anak itu sudah tidak peduli lagi kepadaku." Lanjutnya dan pergi meninggalkan Rowoon yang lagi-lagi terdiam.

Sial.







《Paman, next door!》








Jaehyun keluar dari kamarnya sambil menguap. Ia sedikit melirik kearah ponselnya yang ia genggam dan melihat bahwa jam menunjukkan pukul enam lebih lima belas menit, masih ada waktu untuk dirinya bersiap-siap pergi ke kantor. Tapi sebelum itu ia menyempatkan diri ke kamar sang ayah dan menemukan pak Kim yang sedang mengelap tubuh ayahnya.

"Pagi." Sapanya membuat pak Kim membalikkan tubuhnya dan menunduk. "Pagi, Jaehyun." Jawabnya sopan.

Jaehyun berdiri disamping pak Kim. Tangannya memegang wajah ayahnya yang telah dibersihkan. "Bagaimana perkembangannya?" Tanyanya.

Paman, Next Door [JAEYONG]Where stories live. Discover now