MÉMOIRE D'UN JOUR

8 1 0
                                    

Waktu terus berlalu. Entah sudah berapa hari terlewati. Waktu itu tidak mengubah kenyataan bahwa Aize tidak bisa mengingat Zayn. Zayn sudah berusaha semampunya utk membuat Aize mengingat kembali tentangnya, namun hasilnya setiap Azie tertidur, keesokan harinya Aize sudah langsung melupakannya. Zayn hampir putus asa setiap kali Aize tidak mengingatnya. Bahkan kakak Zayn saja Aize bisa mengingatnya tapi kenapa Zayn tidak bisa diingat oleh Aize? Zayn juga sudah berusaha mencari kakek itu lagi namun hasilnya pun nihil. Tapi kakak Zayn selalu menyemangati adiknya itu hingga akhirnya setiap hari Zayn akan selalu mencoba berkomunikasi dengan Aize

"Aize, apa kamu ingat apa saja yg kamu lakukan kemarin", tanya Zayn memastikan. Aize mengangguk lalu menceritakan apa saja yg ia lakukan selama satu hari kemarin dan lagi, tidak ada ingatan tentang Zayn di dalamnya. Setiap kali Zayn bertemu dengan Aize, Aize selalu mengerutkan dahinya dan bingung menatap Zayn. Zayn tahu, kalau Aize menampilkan wajah seperti itu artinya Aize kembali melupakan Zayn lagi. Akhirnya Zayn berinisiatif membuat sebuah catatan kecil di bukunya. Ia membuat catatan khusus tentang apa saja yg dilakukan oleh Aize saat bersama dengan Zayn

"Ini..", ujar Zayn sambil menyerahkan buku catatan yg selalu dibawanya

Semenjak Zayn menyadari kalau Aize selalu melupakannya setiap hari, Zayn selalu mencatat apapun yg mereka lakukan dan keesokan harinya Zayn akan bertanya tentang keadaan Aize terlebih dahulu lalu memperkenalkan dirinya lagi (dan berkali-kali) kepada Aize setelah itu barulah Zayn menyerahkan buku catatan itu kepada Aize agar Aize sendiri yg membacanya. Tak lupa setiap harinya, Zayn selalu mengambil gambar Aize dan dirinya di setiap momen juga menyertakan tanggal dan waktu pengambilan gambar itu dan menempelnya di buku catatan Zayn. Awalnya Aize merasa kurang nyaman karna dia merasa kalau ia sama sekali tidak mengenal Zayn, jadi untuk apa ia harus melihat catatan itu tapi setelah mendengar saran dari dokter bahwa itu baik utk melatih ingatan Aize, Aize pun percaya saja tanpa ada rasa curiga sedikit pun. Aize pikir mungkin ia memang melewatkan beberapa momen tertentu dan akhirnya ia mulai terbiasa akan hal itu

Sembari membaca, Zayn sesekali mengambil foto Aize utk ditempelkannya lagi di buku catatan itu. Juga ia sering merapihkan tempat tidur Aize. Kadang ia juga membantu Aize utk menyisir rambutnya setelah bangun tidur. Aize tidak sanggup utk menyisirnya karna setiap kali ia menggerakkan tangannya utk menyisir rambutnya, kepalanya akan terasa berdenyut kencang, sehingga ia pun akhirnya menyerah utk menyisir rambutnya. Tapi Zayn dengan sabar menyisir rambut Aize perlahan agar Aize tidak merasakan sakit. Aize menatap Zayn sambil menutup buku catatannya

"Apakah sudah selesai membacanya?", tanya Zayn yg dibalas anggukan dari Aize

"Jadi, apa yg akan kita lakukan hari ini?"

"Apa yg kamu inginkan?"

"Bolehkah kita mengunjungi ruangan bermain anak?", tanya Aize pada Zayn. Zayn mengernyitkan dahinya bingung

"Kenapa?"

"Disana banyak anak kecil. Aku suka anak-anak. Katanya setiap hari sabtu selalu diadakan pertunjukan disana utk menghibur anak-anak, jadi aku juga ingin melihatnya"

"Baiklah"

Disinilah Aize dan Zayn sekarang, berada di sebuah aula di rumah sakit ini yg berjarak lumayan jauh dari kamarnya. Disana memang terdapat anak-anak yg sedang berkumpul dan tidak lupa banyak juga mainan disana utk menghibur anak-anak disana. Zayn baru saja tahu dari Aize beberapa waktu lalu sebelum mereka menuju aula itu kalau anak-anak yg ada disana memiliki kebutuhan atau perawatan khusus. Disana banyak anak-anak yg masih kecil tapi harus berjuang melawan penyakit mematikan mereka, jadi mereka terkadang bermain di aula itu untuk bisa melupakan sesaat betapa menyakitkannya terapi atau bahkan perawatan yg diberikan kepada mereka. Rumah sakit ini memang sengaja memberi ruang khusus utk anak-anak itu bermain dan berbagi cerita, terkadang pasien lain yg juga menyukai anak-anak sering singgah kesini hanya untuk menghibur anak-anak disana yg memang sering ditinggal orang tuanya. Walaupun tak sedikit juga ada anak-anak yg bermain di aula itu walaupun mereka tidak mengidap penyakit mematikan seperti temannya yg lain. Zayn juga baru mengetahuinya kalau beberapa hari lalu, saat Zayn terlambat datang mengunjungi Aize, Aize berjalan berkeliling sekitar rumah sakit dan menemuka aula dengan anak-anak di dalamnya

"Aize nee-chan!", seru salah satu anak kecil yg memakai topi rajut di kepalanya. Aize membalasnya dengan lambaian tangan yg disusul dengan teriakan anak-anak disana yg berhamburan memeluk Aize. Zayn terlonjak kaget sampai mundur ke belakang karna kalah dengan kerumunan anak-anak itu

"Halo minna... Apa kalian semua sudah makan?", tanya Aize yg dijawab dengan aksi saling menyahut dari anak-anak itu

"Kalau begitu, nee-chan akan membacakan cerita untuk kalian semua", ucap Aize lagi

"Apa nee-chan akan menggunakan boneka lagi?", tanya salah seorang anak perempuan yg tidak memiliki rambut. Zayn dan Aize yakin bahwa anak itu telah menerima perawatan khususnya yg menyebabkan rambutnya rontok hingga hampir seluruh kepala anak itu terlihat botak

"Ya, kali ini nee-cha akan menceritakan tentang the little red riding hood, bagaimana?", ucap Aize yg disambut bahagia oleh anak-anak itu. Aize segera menuju tempatnya dan mengambil beberapa boneka tangan (puppet doll) dan segera bercerita kepada anak-anak itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Keesokan harinya, Zayn membawa beberapa temannya yg bisa bermain alat musik juga dengan alat musik mereka masing-masing. Zayn berjalan menuju kamar rawat Aize dan mendapati Aize kembali dengan wajah bingungnya melihat Zayn dan teman-temannya. Zayn kembali menjelaskan kepada Aize dan menunjukkan buku catatan Zayn kepada Aize. Aize menerimanya dan langsung membuka buku catatan itu

Kemarin Aize meminta kepada Zayn utk membawa beberapa teman Zayn yg dapat bermain alat musik karna rencanya hari ini mereka akan kembali berkunjung ke aulan bermain anak-anak itu untuk menghibur mereka dengan bermain musik dan bernyanyi. Setelah Aize selesai membaca, Zayn memperkenalkan Aize kepada teman-temannya lalu mereka beranjak ke aula bermain yg kemarin ia dan Aize kunjungi.

Sesampainya disana, anak-anak itu sangat senang ada beberapa orang yg membawa alat musik dan membawa beberapa cemilan untuk mereka. Mereka juga senang mendapatkan mainan baru dari teman-teman Zayn. Zayn memang bilang pada teman-temannya utk membawa beberapa cemilan dan mainan yg sudah tidak terpakai lagi, untuk kunjungan mereka kali ini, karna kemarin saat Zayn dan Aize berkunjung ada beberapa anak yg menangis karna saling memperebutkan mainan yg ada di aula itu. Sebenarnya Rumah sakit itu dekat dengan sebuah yayasan yatim piatu yg hanya dipisahkan dengan aula besar itu, sehingga semua anak baik yg sakit maupun yatim piatu akan berkumpul disana saat siang hari dan bermain bersama

 Sebenarnya Rumah sakit itu dekat dengan sebuah yayasan yatim piatu yg hanya dipisahkan dengan aula besar itu, sehingga semua anak baik yg sakit maupun yatim piatu akan berkumpul disana saat siang hari dan bermain bersama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC

Awawawawawawawawawaawawa akhinya bagian ini kelar jugaaaaaaaaa....
Aku hampir putus asa karna bener-bener blank waktu ngetik bagian ini, rasanya kayak aku hampir kehilangan kata-kata betapa sayangnya Zayn sama Aize.... Aaaaaaaaaa

Sekali lagi mohon dukungannya yaaaaaa Terimakasih

Tetep stay safe ya everyone dan jaga kesehatan kalian #dirumahaja

TROUVEZ-MOI DANS VOTRE MÉMOIREWhere stories live. Discover now