"Terimakasih..karena kamu
Sudah mau menemaniku..
Dalam segala hal yang terjadi
Di hidupku"
Besoknya Rossa sudah diperbolehkan pulang, Afgan menjemputnya pagi-pagi."Hyy udah siap pulang.." Afgan mencium kening Rossa lembut.
Rossa tersenyum mengangguk"Aku udah kangen banget sama kakakk" ucap Rossa
Afgan tersenyum nengacak rambut Rossa.
"Suss kursi Rodanya udah disiapin?." Afgan bertanya pada suster yang tengah melepas infus Rossa"Sudah pak.." ucap Suster
"Kenpa musti pake kursi Roda sih bubu kan bisa jalan gann.." ucap Rossa. Sejak tadi ia protes pada suster yang membawakan kursi roda ituAfgan tersenyum
"Buu.. bubu gak boleh bnyak gerak dulu gk boleh kecapekan" ucap Afgan"Ya tapi kan cuma jalan aja ngapain sih.." ucap Rossa manyun
Afgan mendekati Rossa
"Mau pake kursi Roda atau agan gendong aja.." bisik Afgan menggoda RossaBlusshh.. pipi Rossa memerah. Ia mencubit pinggang afgan laki-laki itu tertawa
"Terserah agan aja.." ucap Rossa
Afgan membantu Rossa turun dari brankar lalu duduk dikursi roda
"Makasih ya suss.." ucap Afgan
"Sama2 pk saya permisi.."Dokter Sania menghampiri Rossa
"Hyy cha.." dokter Sania tersenyum ramah.
"Dokk mkasih yaa udah bantuin ocha.." ucap RossaDokter Sania tersenyum
"Udah tugas aku chaa.. oh iya jangan lupa ya cha kmu masih harus rutin kemo kamu harus terus berjuang.." ucap Dokter SaniaRossa tersenyum mengangguk
"Jangan capek-capek ya chaa.." ucap Dokter Sania lagi.
Rossa mengangguk.
"Kalau gitu kita pulang ya dok.." pamit AfganDokter Sania mengangguk
"Hat-hati yah" ucap Dokter Sania ia tersenyum menatap Afgan yang sudah mendorong kursi Roda rossa menuju tempat parkirAfgan membukakan pintu mobil membantu Rossa duduk dikursi depan. Melipat kursi Roda lalu memasukkan ke bagasi mobil.
"Saatnya pulangg.." ucap Afgan. Ia menggegam tangan Rossa erat wanita itu tersenyum. Afgan melajukan mobilnya
"Agaan bubu ngrepotin agan teruss.." ucap Rossa. Ia menyandarakan kepalanya ke bahu Afgan.
Laki-laki itu tersenyum tangannya kirinya masih menggegam tangan Rossa erat
.
"Bu.. jangan ngomong gitu bubu gk pernah ngrepotin agan gak pernah.." ucap Afgan.Rossa tersenyum bagaimana cara rossa membalas kebaikan laki-laki itu selain memberikan seluruh cinta Rossa untuk Afgan.
"makasih agann bubu gk tau gimana jadinya hidup bubu klau gk ada agann.." ucap Rossa
Afgan mengecup puncak kepala rossa singkat
"I love you chaa.. janji sama agan jgn ninggalin agan buu.." ucap Afgan.Mata rosa berkaca-kaca bagaimna jika Rossa tak bisa menepati janji itu.
Bagaimana jika rossa harus menyerah pada takdirnya?. Laki-laki itu pasti sedih.."Buu... bubu kenapa diem??" Afgan membelai pipi rossa. Tangan kananya masih fokus menyetir
"Bubu sayangg banget sama agann.." ucap Rossa. Ia memeluk pinggang Afgan.
"You know chaa aku jauh lebih sayang kamuu.. jadi bertahan demi agan ya bu.." bisik Afgan.
Rossa mengangguk. Ia akan berjuang demi laki-laki itu demi putranya dan demi cinta Afgan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Ku Tunggu (COMPLETED)
FanfictionSebuah kisah sederhana tentang dua orang yang saling mencintai namun terbingkai dalam persahabatan yang telah lama mereka jalani.. Tentang dua orang sahabat yang sama-sama saling mencintai... Namun tak pernah berani mengucap isi hati.. Perjalanan pe...