KYKTpart20

676 39 8
                                    

"Aku ingin kau tau..
Bahwa mencintai kamu adalah
Karunia tuhan yang paling aku syukuri"


Hari ini Afgan menemani Rossa melakukan kemo. Laki-laki itu tak pernah lepas menggegam tangan Rossa memberi kekuatan.

Meski sebenarnya Afgan juga butuh kekuatan ia tak tega melihat Rossa yg harus berkali-berkali mendapatkan tusukan jarum suntik.

Sungguh jika bisa Afgan rela semua rasa sakit wanita itu dilimpahkan padana. Afgan benar-benar  tak tega.

"Bubu.. kuaatt.. bubuu bisaa.." kata-kata itu tak henti diucapkkan Afgan selama mendampingi Rossa menjalani proses pengonatan.

Afgan menggegam tangan rossa erat meski ia tak bisa menyembunyikan raut cemas di balik kacamta itu.

"i love youu.chaa.. i love you.." Afgan bergumam ditelinga Rossa. Wanita itu tersenyum. Afgan adalah kekuatanya

Usai menjalani kemonya Rossa beristirahat. Afgan menghela nafas

"Bisa kita bicara sebentar gan.." pinta dokter Sania

Afgan mengangguk mengikuti langkah dokter Sania menuju ruanganya

"Dudukk gann.."Dokter Sania mempersilahkan

Afgan duduk. Dokter sania tersenyum kecil.

"Gimna dok..??" tanya afgan

Dokter Sania menghela nafas menggeleng
"Belum ada perubahan signifikan gann.." ucap Dokter sania.

Afgan memejamkan mata menahan sesak didanya
"Lakuin apapun demi ochaa dokk.." ucap Afgan

Dokter Sania menatap Afgan prihatin.

"Aku akan berusaha semaksimal mungkin gan.." ucap Dokter Sania.

Afgan menutup wajahnya dengan telapak tangan.

"Gaann kamu tenang ajaa aku dan tim dokter lain akan berusaha semaksimal mungkin" ucap Dokter Sania meyakinkan.

Afgan tersenyum pahit
"Makasih dokk.." ucap Afgan.

Dokter Sania mengangguk. Afgan berlalu dari ruangan Dokter sania. Menghampiri Rossa yang masih berbaring.

Afgan duduk disamping Rossa. Menatap rossa dalam-dalam matanya berkaca-kaca. Sungguh jika bisa ia rela menukar nyawanya demi wanita itu.

Afgan menggegam tangan Rossa
"Buu... jangan tinggalin agan.." gumam Afgan.

Rossa membuka matanya. Tersenyum menatap Afgan
"Agann agann knpa..?" tanya Rossa

Afgan mendongak menatap Rossa. Menggeleng
"agan gk papa kok buu.." bohong Afgan ia tersenyum

"Jangan bohongin bubu.." ucap rossa ia tersenyum menatap Afgan. Laki-laki itu tertawa kecil

"Mau jalan-jalan gakk buu.. ke taman yuk.."ajak Afgan

Rossa tersenyum mengagguk
"Bolehh yukk.." ucap Rossa.
Afgan mengangguk membantu Rossa berdiri mengambilkan kursi Roda untuk Rossa

"Biar bubu gk kecapekan jalan.." ucap Afgan. Rossa tersenyum menurut. Afgan membantunya duduk. Lalu mendorong Rossa menuju taman rumah sakit.

Rossa tersenyum menghirup udara segar ditaman.

Afgan merangkul Rossa dari belakang
"Nanti kalu bubu sembuh agan bakal ajakin bubu jalan-jalan kemanapun bubu mau.." ucap Afgan

Rossa tersenyum mendongak menatap Afgan

"Bubu gak mau kemana-kemana ahh bubu pengen disini aja sma agan.."ucp Rossa

Kamu Yang Ku Tunggu (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang