|02|

307 127 257
                                    

"Assalamualaikum! Yuhuu Bella jodoh Taehyung pulang!" teriak Bella heboh sambil berjalan menuju sofa ruang tamu.

"Apasih bel?! Ini bukan hutan, jangan teriak-teriak." Arini menghampiri Bella dengan masih memegang spatula.

"Astaghfirullah mah! Anak pulang masa mau dipukul pakai spatula, yang benar aja." saking terkejutnya Bella sampai naik ke punggung sofa.

"Siapa yang mau pukul kamu? Orang mamah lagi goreng bakwan. EH YAAMPUN, BAKWAN MAMAH GOSONG BEL!" Arini pun cepat-cepat berlari menuju dapur guna menyelamatkan bakwan buatannya. Dengan diikuti Bella dibelakangnya.

"Gosong bel, padahal ini bakwan mau mamah kasih ke tante Resty. Kamu sih tadi teriak-teriak!"

Bella yang disalahkan pun membantah tak terima. "Kok jadi Bella yang disalahin sih mah? Lagian mamah udah tau lagi masak bakwan, kenapa malah ditinggal."

Mendengar bantahan Bella yang memang benar adanya, Arini hanya menampilkan raut wajah tak berdosa.

"Yaudah kasih aja bakwan yang sebelumnya, gak gosong kan mah?" Bella memberikan usul.

"Engga sih, tapi sedikit doang." Jawab Arini sedikit lesu.

"Gapapa, nanti biar Bella jelasin ke tante Resty. Oh iya, nanti Bella sekalian mau main disono ya mah, disuruh Reyhand tadi."

"Yaudah ganti baju dulu sana, jangan lupa cuci muka." Suruh Arini, mengingat wajah putri nya sensitif jika tidak dibersihkan.

"Siap komandan" Ucapnya sambil berhormat kepada Arini dan pergi berlalu menuju kamar.

¤¤¤


Saat ini Bella sudah berada di pekarangan samping rumah si kembar Rayhand dan Reyhand (biar ga kepanjangan nanti di kalimat berikutnya aku sebut Rahyand dan Reyhand "si kembar" aja ya). Karena rumah mereka bersebelahan, jika mereka ingin saling berkunjung bisa melewati pintu samping yang dulu sempat dibuatkan oleh papah Bella dan Ayah si kembar.

Tak jarang Bella berkunjung ke sini, entah untuk sekedar masuk lalu keluar lagi ataupun bermain basket di halaman belakang rumah mereka. Mereka bertiga juga sering melakukan piknik atau kemah kecil di halaman belakang.

Ting nong.. ting nong..

Ceklek

"Eh Bella! Kenapa ga langsung masuk aja sih? Kaya sama siapa aja. Ayo masuk-masuk." sambut Resty seraya menuntun Bella masuk kedalam.

"Hehe, gaenak tan takut ga sopan." jawab bella dengan cengiran nya.

"Kok manggil nya masih tante sih? kan dari dulu tante udah bilang, jangan panggil tante, panggil nya bunda aja."

"I-iya bun" jawab Bella canggung jika harus memanggil bunda.

Resty memang sangat ingin mempunyai anak perempuan tetapi tidak di karuniai oleh sang kuasa. Jadi ia menganggap Bella seperti anak nya sendiri. Resty akan sangat senang apabila Bella berkunjung ke rumah nya, apalagi jika sampai menginap.

"Ini bun, bakwan dari mamah tapi cuma sedikit, soalnya tadi sempat ada yang gosong." Ucap Bella sembari memberikan titipan mamah nya tadi.

"Wah! Enak nih pasti. Makasih ya bilangin ke mamah nanti. Oh iya, bilangin juga bunda belum sempat main ke rumah mamah, lagi sibuk soalnya." Resty menerima kantung plastik berisi bakwan itu.

If Only (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang