Part 4. Masukkan Dia Ke Rumah Sakit Jiwa

25.2K 2.5K 140
                                    

Vote sebelum baca✨

Setelah perjalanan panjang yang terasa begitu melelahkan, akhirnya Adelard sampai di tujuan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah perjalanan panjang yang terasa begitu melelahkan, akhirnya Adelard sampai di tujuan. Sebelum keluar dari mobil Adelard menarik kasar lakban yang menempel erat di bibir Mi Li sehingga gadis cantik itu meringis kesakitan.

Adelard berjalan pelan seraya menyugar rambutnya kasar. "Jika saja kau masih semenyebalkan tadi, aku akan menghukummu lebih parah!" ancam Adelard tanpa menoleh ke belakang.

"Jadi mulai sekarang jaga sikapmu kalau tidak ingin mimpi buruk mendatangimu!"

Adelard menghentikan langkahnya kala mendapati seorang maid menatapnya dengan tawa tertahan. "Apa yang kau tertawakan?" tanyanya dingin dan menusuk.

Maid tersebut tampak gelagapan. Menunduk ketakutan seraya meremas seragam maidnya.

"APA KAU BISU?!"

Teriakan marah bos besar membuat maid malang tersebut semakin bergetar ketakutan. "Saya tertawa akibat melihat Anda berbicara sendiri, tuan." jawab si maid dengan suara yang bergetar ketakutan.

Mendengar jawaban maid, Adelard langsung menoleh ke belakang. Wajahnya merah padam kala tidak melihat objek yang dicarinya.

"ARGH! AWAS SAJA KAU SONIA!!" geramnya seraya berlalu dengan langkah besar.

Bisa-bisanya gadis itu membuat harga dirinya jatuh. Adelard akan menghukum gadis itu agar tidak berani lagi kepadanya. Adelard akan membuat gadis itu kembali menjadi peliharaannya yang manis dan penakut.

Adelard menendang emosi mobil yang terdapat Mi Li di dalamnya. "Keluar!" Ia menatap dingin ke arah gadis yang masih duduk manis di dalam mobilnya dengan nyaman. Gadis itu tidak merasa terusik dengan perintahnya sama sekali. "Keluar!" ulangnya sekali lagi.

"Apa? Gak kedengaran."

"Keluar!" tekan Adelard dengan suara yang lebih keras.

"APA? TIDAK KEDENGARAN."

"KELUAR, GADIS IDIOT!!!" Batas kesabaran Adelard sudah habis menghadapi Mi Li.

Sementara, Mi Li menatap Adelard dengan tatapan yang sangat lugu, lebih lugu dari tatapan bocoh TK. "Aku tidak tahu cara membukanya."

Ya tuhan, kenyataan macam apa lagi ini?? Masa iya hilang ingatan membuat seseorang lupa segalanya? Bukan kah biasanya orang lain hanya akan lupa dengan orang yang dikenalnya atau kejadian yang sudah pernah dialaminya. Sepertinya Adelard harus mendorong gadis itu dari balkon lagi agar ingatannya kembali. Ya, sepertinya harus!

Adelard membukakan pintu mobil dengan wajah pias. "Ikuti aku!"

Mi Li keluar dari mobil dan menatap Adelard angkuh. "Memangnya siapa kau sampai aku harus mengikutimu??"

Adelard menyentak tangan Mi Li kuat seraya menatap nyalang. "Aku suamimu, Sonia."

Matanya melotot marah. "Sonia? Hei! Namaku Mi Li bukan Sonia. Kau salah orang!"

Kening Adelard sempat mengerut sekilas sebelum wajahnya kembali datar. "Kau Sonia bukan Mi Li atau siapa pun itu."

Seketika Mi Li menyadari sesuatu. Dia seperti berada di dunia asing yang belum pernah dipijaknya. Semua yang ada di sini benar-benar berbeda dengan dunianya.

Apa mungkin dia berpindah dimensi seperti dalam cerita yang pernah didongengkan ibunya??? Ah, tidak mungkin kan?

Dan Mi Li masih berusaha menangkal pikirannya. "Kenapa kau bersikeras menganggapku Sonia? Aku sungguh Mi Li. Seorang istri kaisar yang akhirnya dihianati dan disingkirkan."

Adelard menatap Mi Li dingin. "JOY!" panggilnya keras sehingga seorang pria paruh baya menghampirinya dengan tergopoh-gopoh.

"Ya, tuan?"

"Masukkan dia ke rumah sakit jiwa."

Mata pria bernama Joy itu melotot kaget. Dia menatap Mi Li sekilas dengan tatapan kasihan sebelum kembali menatap tuannya. "Tapi tu--"

"Kau mau membantah?" tanyanya dengan nada rendah dan mematikan.

"Saya tidak berani, tuan." Joy menjawab dengan gemetar sehingga Mi Li heran sendiri jadinya.

"Pakai mobilku!" Adelard melemparkan kunci mobilnya ke Joy yang langsung ditangkap.

"Ayo ikuti saya, nyonya."

"Aku bukan nyonya tapi permaisuri!!" erang Mi Li kesal.

Seketika Joy sangat mendukung keputusan tuannya. Nyonya besarnya ternyata benar-benar sudah tidak waras setelah tersadar dari koma selama 1 tahun 8 bulan 11 hari.

"Ikuti dia!"

"Tidak mau!!" marah Mi Li sembari melotot ke Adelard.

Adelard dan Joy pikir Mi Li takut dimasukkan ke rumah sakit jiwa, tapi ternyata.... "Aku ingin berendam di dalam kolam pemandian. Tubuh indahku harus segera dimandikan agar tetap terjaga keindahannya. Tubuhku juga butuh asupan agar bisa membunuh musuh. Aku tidak tahu kapan mereka akan datang karena dalam sewaktu-waktu mereka bisa saja muncul dan membahayakan nyawaku."

Kedua pria itu langsung menganga kaget. Ckkckck.

Mi Li meninggalkan kedua pria yang masih tercengang bak orang bodoh itu.

"WOAHHH!! ISTANANYA INDAH SEKALI!! APA NAMA ISTANA INI???"

Adelard dan Joy berbalik. Ternyata Mi Li sedang menatap kagum ke arah mansion. Belum sampai di sana, gadis itu berlari kencang ke arah mansion. Adelard yakin gadis itu akan membuatnya malu lagi.

"Lantainya lebih indah dari yang tadi.. Woah, ada emas dimana-mana. Woah, air terbang ke atas, woahh, bagus sekali tempat ini. Bla bla bla."

Adelard dan Joy??

Jangan ditanya lagi.

Mereka sudah hampir terkena serangan jantung mendadak.

Adelard mendengus pasrah, berjalan cepat ke arah Mi Li yang katrok. Pria tampan itu menarik lengan Mi Li dan menyeret kasar ke dalam mansion.

Selama diperjalanan, Mi Li terus menatap kagum ke sekelilingnya. Tidak peduli dengan Adelard yang menyeretnya kasar.

Adelard menghempaskan tubuh kecil Mi Li ke ranjangnya. Melepaskan dasi yang terasa mencekik lehernya lalu menindih Mi Li dengan tatapan membunuh.

"Menjauh dariku! Kau bukan siapa-siapaku!!" marah si gadis cantik.

"Aku suamimu, Sonia. Apa perlu aku mendongengkanmu hah? Baiklah. Akan aku lakukan agar kau sadar posisimu dan tidak bertingkah menjijikkan lagi."

-Tbc-

Suka gak sih? Wkwk

My Wife's Secret Where stories live. Discover now