Gak Bisa Nolak

446 43 26
                                    

"Dimana Hoseok?" Chorong yang baru saja keluar dari dapur untuk membawakan tamunya minuman dan snack, bertanya pada Min Yoongi yang masih berdiri di ruang tamunya yang tidak seberapa besar namun tampak nyaman.

Lelaki yang semula membelakangi pun langsung berbalik saat mendengar suaranya. "Dia pergi ke kamar kecil," jawabnya seraya membantu Chorong menaruh baki ke atas meja yang berada di tengah ruangan.

Hal kecil yang pria itu lakukan sudah cukup untuk makin membuat sang gadis tersipu malu. "Terimakasih. Ayo duduk dan minumlah," tawar Chorong sembari merapikan rambutnya ke belakang telinga.

Yoongi mengangguk. Ia mengambil sekaleng cola sebelum duduk di depan Chorong dan menenggak minumannya.

Keheningan terjadi beberapa saat sebelum Yoongi berdehem dan mulai berinisiatif membuka obrolan. "Uhm, Rong..."

"Ya?" Chorong yang semula menunduk memperhatikan lantai, langsung mendongak untuk menatap lelaki berkulit pucat di seberangnya.

"Kau dan Jung Hoseok... Kalian tampak sangat dekat. Maksudku... Ia tahu setiap inci dari rumahmu," ucapnya hati-hati, bahkan nyaris berbisik.

Beruntung gadis itu memiliki pendengaran sangat baik. Senyum terkulum di bibirnya tatkala memberi jawaban, "Hoseok memang sering menghabiskan waktunya disini. Keluargaku juga sudah mengenalnya dengan baik. Kami kan bertetangga."

"Jadi... kalian sudah lama... pacaran?"

Mata Chorong melebar seketika saat mendengar pertanyaan yang meluncur dari bibir Yoongi. "Kau salah. Aku dan Hoseok tidak berpacaran. Kami hanya teman dekat, gak lebih," jelasnya sembari berusaha menahan tawa. Ia tidak menyangka pemuda berwajah misterius seperti Yoongi bisa berpikir seperti itu.

"Oh..." Lelaki itu hanya mengangguk lagi dan tersenyum tipis sebelum kembali memasang wajah datarnya, membuat Chorong bingung.

Keheningan pun kembali datang. Chorong kali ini memutuskan untuk memecahnya. "Ngomong-ngomong... ada perlu apa kemari?"

Sedikit terkejut karena menyadari sedaritadi ia belum mengutarakan tujuannya, Yoongi pun sempat terlihat gelagapan. "Oh, a-aku ingin meminjam bukumu. N-Naeun bilang kau punya modul Bahasa Inggris Lanjutan. Itu benar kan?"

Chorong terdiam sesaat sebelum tersenyum dan bangkit dari tempat duduknya. "Oke, akan kuambilkan bukunya untukmu. Tunggu disini sebentar," pintanya sebelum setengah berlari menuju kamar.

Saat ia tiba didepan pintu kamar, Chorong berpapasan dengan Hoseok yang juga kebetulan baru keluar dari kamar mandi. 

"Nuna, apa Min Yoongi masih di sini?" Tanyanya hati-hati. Kening Hoseok sedikit berkerut sambil sesekali mengintip keluar.

Chorong mengangguk, "Dia di ruang tamu. Ada apa?"

"Aku rasa aku pernah bertemu dengannya di suatu tempat... Tapi aku lupa dimana dan kapan,"

"Coba kau ingat-ingat dulu. Aku harus mencari sesuatu di kamar, kau tolong temani dia dulu di depan yah," Chorong menepuk pundak Hoseok pelan sebelum masuk ke dalam kamar.


Dua jam kemudian, kedua pemuda itu berpamitan pulang tak lama setelah kedua orangtua Chorong pulang dari kerja.

Gadis itu sempat mengobrol dan makan malam bersama keluarganya sebelum ia masuk ke dalam kamar dan mulai gelisah.

"Bodoh, kenapa aku lupa bertanya ia tahu alamat dan nomor handphoneku darimana," gerutunya pada diri sendiri sembari mondar-mandir di tengah kamar.

Chorong menghentikan aktifitas random-nya saat suara pesan KakaoTalk berbunyi di ponselnya. Kebetulan ia sedang memegang benda pipih berwarna pink muda itu dan langsung membuka pesan.

Just So You KnowWhere stories live. Discover now