Me and My Brokenheart

350 37 23
                                    

Beberapa Jam Sebelum Pesta Ulang Tahun Jungkook

"Mau apa kau kemari?" Tak ada senyum ataupun sambutan hangat, Min Yoongi langsung memasang wajah dingin tatkala ia membuka pintu sharing apartemennya sore itu.

Didepannya telah berdiri seorang gadis cantik bermata besar dan memiliki sepasang lesung pipi yang tampak jelas, apalagi saat ia tersenyum seperti sekarang.

Ya, Kim Namjoo tetap menarik bibirnya ke atas walaupun mendapat sambutan kurang bersahabat dari pemilik rumah yang ia kunjungi.

"Setidaknya oppa membiarkanku masuk dulu--"

"Tidak. Bicara saja disini," potong Yoongi cepat yang akhirnya membuat senyum gadis itu sedikit luntur.

Kim Namjoo menghela nafas panjang sebelum ia mengutarakan tujuannya datang. "Aku benar-benar menyesal atas apa yang kulakukan. Tapi oppa harus tahu kalau aku tidak akan pernah berbuat seperti itu lagi. Tolong beri aku kesempatan sekali lagi untuk bisa membuktikan kesungguhanku."

Yoongi hanya menatapnya tanpa ekspresi sambil menunggu gadis yang pernah menempati tempat istimewa di hatinya itu menyelesaikan kalimat.

"Oppa, kumohon... aku benar-benar tidak bisa hidup tanpamu... aku memang benar-benar bodoh karena baru menyadari saat kau telah pergi dariku..." mata Namjoo mulai berkaca-kaca.

"Sudah selesai? Kalau sudah, aku akan tutup pintunya,"

Dengan cepat, Namjoo menahan gagang pintu yang sedang dipegang Yoongi hingga membuat mereka bersentuhan.

"Kumohon Yoongi oppa... satu kesempatan saja, apabila aku melanggarnya, kau boleh membenciku seumur hidupmu," pinta sang gadis dengan air mata yang mulai berlinang.

Terdiam beberapa saat, lelaki itu kemudian menarik tangannya dengan kasar. "Aku tidak bisa berpacaran denganmu lagi."

"Tapi oppa--"

"Aku mohon padamu, Kim Namjoo. Mengertilah. Aku sudah tidak ada perasaan spesial untukmu lagi!" Dengan nada tegas, Yoongi menolak permohonan gadis itu.

"Oppa..." tangis Namjoo mulai terdengar sesenggukan. Min Yoongi pun sebenarnya tidak tega melihatnya seperti itu, namun ia nampaknya sudah benar-benar menutup hati.

"Maafkan aku Namjoo. Tiga tahun sudah lebih dari cukup. Kau cari saja pria yang lebih baik dariku," lanjutnya sambil menghela nafas. "Sekarang pulanglah. Aku ada janji dengan teman-temanku."

Selesai mengucapkannya, Yoongi pun menutup pelan pintu apartemen. Ia tidak langsung beranjak pergi, namun ia mengintip lewat lubang pintu.

Namjoo memang dilihatnya masih berdiri di tempatnya semula selama beberapa detik. Sembari menahan tangis dan mengusap air mata di pipinya, gadis itu terlihat menguatkan diri sebelum benar-benar pergi meninggalkan bangunan enam lantai tersebut.

Helaan nafas berat pun keluar dari pemuda berkulit pucat itu. Sembari mengistirahatkan pundaknya di balik tembok, ia sempat memejamkan mata beberapa saat hingga suara Kim Taehyung membuatnya tersentak.

"Kim Namjoo lagi?"

Yoongi mengangguk seraya mengacak rambut cokelat mudanya hingga berantakan.

***end of flashback***

Selesai memesan air mineral, Chorong tidak langsung kembali masuk ke ruang karaoke. Dia memilih pergi ke rooftop restaurant mewah tersebut. Ia sebenarnya tidak terlalu suka berada dalam ruangan yang bising dan pengap, jadi ia membutuhkan sedikit waktu untuk mencari udara segar.

Ternyata udara malam itu sudah mulai terasa dingin. Ia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya dan menemukan sudah pukul 9.30 malam. Chorong ingat kalau ia meminta ayahnya menjemput tepat di jam sepuluh. Kekecewaan menghinggapi hatinya tatkala ia mengingat betapa manis percakapan terakhirnya dengan Min Yoongi tadi malam. Rasa perih pun mulai menggores hatinya karena berpikir lelaki itu hanya ingin bercanda saja dengannya.

Just So You KnowWhere stories live. Discover now