"Chagiyaa..." panggilku dengan manja. Makanan sudah siap di meja makan sejak sepuluh menit yang lalu.
Aku tidak pernah memasak makanan yang ʼberatʼ untuk sarapan. Seadanya saja. Kami tentu tidak ingin mengantuk di pagi hari karena kekenyangan. Beraktivitas dengan perut penuh rasanya tidak nyaman. Maklum, kami harus bekerja tiap hari. Bahkan kami juga sering bekerja tanpa henti di akhir pekan dan hari libur nasional.
Kami berdua. Aku dan kekasihku.
Namanya Choi Soobin.
Sosok tinggi dan tampan keluar dari kamar kami berdua. Hari ini Soobin mengenakan setelah jas warna lightblue yang kupilihkan untuknya Rambutnya disisir rapi ke belakang. Hatiku berdebar lebih keras dari sebelumnya. Dia selalu terlihat menawan sepanjang aku melihatnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku tersenyum melihatnya. Dia balas tersenyum penuh kasih kepadaku.
"Whatʼs for breakfast, honey?" tanyanya ketika mendekat ke meja makan. Lalu dirinya mengambil duduk berhadapan denganku.
"Pancake dan jus jeruk," jawabku. "Atau kau lebih suka kopi?"
Dia belum menjawab pertanyaanku. Matanya mengamati hidangan yang tersedia di meja makan rumah kami. Mungkin dia sudah berharap akan ada hidangan berat untuk sarapan.
"Kopi saja."
"Maaf." Hanya itu yang bisa aku ucapkan. Aku tahu mungkin kekasihku dalam hati bertanya-tanya kenapa hanya ada hidangan seadanya.