[Part 6] PROBLEMS

68.3K 3.8K 49
                                    

"Dalamnya persahabatan tidak tergantung pada banyaknya kenalan."
~Devan Arlando Putra~

•••

Malam ini, Shaenette akan pergi menuju gedung bekas markasnya dulu. Gadis itu berangkat dengan mengendarai motor sport berwarna putih miliknya. Ia mengenakan kaos hitam dibalut jaket kulit hitam dan celana jeans hitam. Rambutnya sengaja ia ikat menjadi kuncir kuda untuk berjaga-jaga jika ia akan melakukan perkelahian di sana.

Pukul 21.00, Shaenette tiba di tempat tujuan. Ia lalu melepas helm full facenya dan turun dari motor besarnya. Tiba-tiba, ia mendapat pesan dari orang yang mengiriminya pesan ancaman kemarin.
  

Unknown
Masuk sini dong Cha, jangan di luar aja.
    

Shaenette pun memasuki gedung itu. Di dalam, ia melihat Rico, mantan sahabatnya, tengah berdiri menatapnya.

"Welcome Chaca," sapa Rico.

"Ngapain lo nyuruh gue ke sini?" tanya Shaenette.

"Sini dong duduk dulu, gimana kabar lo sekarang? Hm?" ucap Rico sambil berjalan ke arah sofa lalu duduk di sofa itu. Ia menepuk-nepuk sofa di sebelahnya.

"Rico, please. Gue tau lo ga suka basa basi kaya gini," ucap Shaenette.

"Hahaha, tau aja lo. Lo emang best friend gue, tapi itu dulu." balas Rico.

Shaenette mengamati keadaan di sekitarnya. Ia melihat beberapa pria di sana, mereka sedang bersantai sambil menghisap rokok di mulutnya. Sesekali pria-pria itu juga mengamati dirinya. "Siapa mereka? Lo buat geng baru?" tanya Shaenette.

"Iya," jawab Rico santai.

"Kenapa?" bingung Shaenette.

"Gue mau balas dendam sama lo," jawab Rico dingin. Kini raut wajah cowok itu benar- benar berubah drastis menjadi marah.

"Maksud lo?" tanya Shaenette berusaha berpikir positif.

"Nyawa dibayar nyawa, Cha. " emosi Rico tertahan.

"Rico, gue minta maaf. Gue bener-bener ga sengaja waktu itu," balas Shaenette dengan mata yang sudah memerah menahan tangis.

"MAAF? MAAF GA CUKUP BUAT ORANG YANG UDAH BUNUH SAHABATNYA SENDIRI. ASAL LO TAU SHA! GUE BENCI LO! GUE JUGA BENCI KETUA GENG SIALAN LO ITU!" Kali ini Rico benar-benar marah. Bahkan urat-urat yang berada di leher cowok itu sampai menonjol.

"Jangan sebut dia. Dia ga ada sangkut pautnya sama masalah ini," ucap Shaenette. Sebulir air mata jatuh membasahi pipi mulus gadis itu.

"KENAPA?! GUE SENENG DIA UDAH PERGI! Tapi kenapa lo ga ikut pergi juga? Hm?" Rico berdiri. Ia berjalan menuju Shaenette. "KENAPA LO GA IKUT DIA PERGI JUGA! GUE BENCI SAMA LO!" teriak Rico tepat di depan wajah Shaenette.

"RICO UDAH!" jawab Shaenette tak kalah berteriak. Gadis itu lalu menutup kedua telinganya berusaha agar tidak mendengar perkataan Rico lagi.

"Syila sahabat lo, Cha. Syila sahabat kita. Syila adalah cinta pertama gue. Kenapa lo bunuh dia?!" teriak Rico sambil berusaha melepas kedua tangan Shaenette dari telinga gadis itu.

"Gue ga bunuh dia!" jawab Shaenette. Ia lalu menepis tangan Rico yang memegangi lengannya.

Syila, adalah sahabat Shaenette dan Rico. Dahulu, mereka bertiga bersahabat. Mereka bertiga juga tergabung dalam sebuah geng yang sama. Suatu hari, geng mereka mengadakan balapan di jalan raya. Sebenarnya balapan itu hanya untuk main-main. Shaenette mengikuti balapan itu dan Syila membonceng di belakang Shaenette. Ketika mereka berdua mengikuti balapan, tak disangka, mereka mengalami kecelakaan. Syila meninggal dalam kecelakaan itu.

ARSHA (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang