Emilly , Jangan Bucin!

180 34 74
                                    

Cerita ini di dedikasikan untuk bang andhyrama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini di dedikasikan untuk bang andhyrama

Warning! Peringatan!

Bagi yang sudah membuka Part ini dan baca tulisan ini. Maka Kalian harus bertanggung jawab dengan memberikan Vote sebelum Baca cerpen ini lebih lanjut. Karena jika sudah dibuka tidak dapat dikembalikan. Dan kalian diharuskan menjawab pertanyaan - pertanyaan di bawah ini

1. Pernahkah kalian suka sama seseorang dalam diam?

2. Pernahkah kalian patah hati tanpa pernah memiliki?

3. Pernahkah kalian bucin? Kalo pernah sampai sebucin apa sih kalian sama doi?

4. Cinta bertepuk sebelah tangan pernah nggak? Iya kalian bertepuk sebelah tangan. Tapi dia malah bertepuk tangan. Eh kumaha sih?

Kalo saya. Jelas pernah. Tapi sekarang enggak. Karena saya sudah punya Namjoon a.k.a RM bts. Ups. Jangan iri.

Oke langsung saja ini dia cerpen nya

  ♡♡♡


Emily Natasha, itu adalah namaku. Saat ini aku masih duduk dibangku kelas 2 SMA dan beruntungnya aku bersekolah di SMA NUSKI.

Tau SMA NUSKI kan? Itu loh sekolah yang menjadi tempat para cogan yang berotak encer. Bercanda. Tapi, serius. Disana cogannya bejibun. Meski begitu ada satu cogan yang menarik perhatianku, Naga Putra Mahendra namanya.

Naga ini mukanya gans melebihi oppa-oppa korea dan bagiku dia ini sebelas dua belas sama Jin BTS. Tapi, yang membuatku kaget bukan main dia ini anak eskul sepak bola dan yang perlu kalian tahu juga dia jago banget masak.

Kenapa aku bisa tau ? Karena dulu saat aku hendak membawa nampan berisi piring kotor kedapur tempat kerjaku, tak sengaja aku melihat Naga bereksperimen didapur restonya Bang Albi bersama dengan Bang Albi tentunya. Sebagai Bucin Naga, seketika tingkat kebucinan dalam diriku meningkat drastis. Entah kenapa, semakinku tahu tentang Naga semakin tergila-gila aku dengannya. Ampun dah. Lo pake pelet apa sih Ga. Intinya dia itu cogan terplus-plus yang pernahku kenal, sayangnya cuma aku yang kenal, dia tidak,nasib.

Realitanya aku dan Naga itu bagaikan Bulan purnama dan Bintang, dalam artian kehidupanku berbanding terbalik dari Naga. Walaupun begitu, aku sangat mensyukuri apa yang aku punya tanpa mengeluh apalagi menyalahkan Tuhan. Semuanya ku jalani dengan ikhlas bahkan setelah kuputuskan untuk merantau ke ibukota. Resiko terbesar jadi anak rantau adalah jadwalmu yang akan padat bukan main karena kamu harus mandiri.

Aku mengganti seragam sekolah yang sebelumnya kukenakan diruang ganti.Lengkap dengan seragam kerjaku sebagai Waiters dan sedikit penyamaran, aku sudah siap bekerja. Tak ada yang tau aku bekerja dikafe ini terlebih lagi anak Nuski. Kafe tempatku bekerja ini sangatlah terkenal dan tak pernah sepi. Itu membuatku sedikit kewalahan bahkan untuk ngebucinin Naga pun kadang harus ku pending. Bercanda. Bucinin Naga itu anytime, anywhere and until whenever.

Emilly, Jangan Bucin! #BucinnyaNagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang