Love is faith

45 1 0
                                    

 Tulisan ini saya persembahkan kepada orang yang sudah menjadi sahabat  saya sejak 6 tahun yang lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

 Tulisan ini saya persembahkan kepada orang yang sudah menjadi sahabat  saya sejak 6 tahun yang lalu. Dan masih membuat dunia  saya berwarna hingga kini, namun saya terlalu pengecut untuk memberitahunya. Ini cara saya .. semoga  dia tau. 

The ways you made me feel alive, the ways i love you ~Arel.

Hai ... kamu, seseorang yang selalu membuatku merindu. Aku ingin menyampaikan segenap rasa yang selama ini aku simpan untukmu. Bahwa aku sayang kamu. Sungguh, rasa itulah yang ku simpan selama ini untukmu. Aku tak tahu, kenapa rasa ini begitu kekal sejak kita kelas 2 SMA dulu, dan kenapa aku begitu betah menjadi pengagum rahasiamu sejak saat itu. Apakah kamu mengetahui apa yang aku rasakan? Aku rasa, sedikit banyaknya mungkin kamu sudah tau. Tapi aku tak tahu, apa kamu memilih menyembunyikan reaksimu atau  memang tak mau tahu. Karena  yang aku lihat, kamu hanya terlihat begitu santai. Bahkan menjauhiku pun kamu tidak, seperti menjauhi orang-orang lain yang menyukaimu.

Mr.Aditya Abraham..

Kamu tahu, aku mulai menyimpan semua rasa padamu sejak kita kelas 11. Saat itu aku tak tahu persis, apakah rasa itu ada sejak kita berbincang pertama tentang keberangkatan haji kedua orang tua kita ketika kamu yang menenangkanku bahwa Bunda pergi tak akan lama dan mengatakan semangat padaku dengan senyuman khas-mu. Atau ketika aku melihatmu lihai dalam memainkan gitar yang membuatku tak berkedip ketika melihatmu memainkannya pertama kali didepanku, atau ketika aku melihatmu setelah berwudu yang membuat wajahmu begitu sempurna ? Bahkan kamu mengajakku untuk sholat. Yaps aku memang tak tahu pasti sejak kapan, tapi yang aku tahu mungkin sejak itu aku mulai sering memperhatikanmu. 

Tahukah kamu ? Aku bahkan menghafal lagu kesukaan mu. Walaupun suaraku tak sebagus penyanyi-penyanyi yang kamu idolakan setidaknya aku ingin mengiringimu. Tahukah kamu, aku tak membantah sedikitpun apapun yang kamu katakan, begitukah pentingnya kamu dalam mengubah hidupku?

Aku sangat ingat ketika aku tau, nama belakangmu adalah Abraham. Seperti nama Papa ku. Aku ingat disaat aku sangat suka waktu – waktu yang membuatku bersama denganmu. Mulai dari satu kelompok bersama, disaat kita berada dalam satu kelompok drama yang membuat kita menjadi pasangan. Aku menjadi Clara dan Kamu sutan Mudo yang dipertemukan dari latar belakang yang berbeda. Aku sangat berharap kita menjadi Clara dan Sutan Mudo-nya didunia nyata. Aku sangat ingat bagaimana kamu membuat hari-hariku indah dengan kehadiranmu dikelas, bahkan ketika kamu tidak hadir, hariku menjadi sendu. Aku ingat pertama kali kita berboncengan. Bahkan kamu yang pertama kali memboncengiku. Aku ingat bagaimana canda ringanmu mengiri kita berjalan, dan nyanyianmu yang membuatku tertawa , "Istri tua merajuk, lari kerumah istri muda, kalau dua-duanya merajuk, ana kawin tigaa". Kamu bahkan tidak peduli bagaimana falsednya suaramu. Aku sangat ingat bagaimana cemburunya aku ketika mereka mendekatimu. Bahkan aku tau seseorang yang terang-terangan menyukaimu dan dia terang-terangan memusuhiku, apa karena dia tau juga bahwa aku menyukaimu ? Atau karena aku mungkin telah kamu daulat menjadi sahabat perempuanmu ? Aku ingat bagaimana kita secara tidak sengaja dipertemukan disaat aku membathin "semoga kali ini kamu lewat dihadapanku" ternyata beneran kejadian. Bagaimana jantungku berhenti berdegup beberapa saat kau muncul karena pintaku didalam hati. Aku sangat ingat ketika memerahnya wajahku ketika kamu membalutkan jacketmu di punggungku dan aku sama sekali tidak ingin melepasnya dan ingin menghirupnya harumnya terus menerus. Ketika kamu suka rela memberikan mantelmu ketika hari hujan disaat kita pergi berlebaran, ketika kita memesan jus yang sama sedangkan orang-orang tidak ada yang memesannya. Ketika di foto kita selalu berekpresi yang seringkali selalu sama, ketika sahabatku mengatakan padaku , bahwa kamu mengatakan dia orang yang beruntung karena mendapatkan sahabat seperti aku, Ketika kamu ingin seperti dia. Ketika kamu menyukai status di facebookku tentang "Love is Faith".

Your Secret Admirer DiaryWhere stories live. Discover now