under ten thousand stars

1K 179 7
                                    

keesokannya, yangyang kembali bertemu tuan berjubah. seperti biasa, tuan berjubah tidak suka basa basi terlalu lama. jadilah ia membawa yangyang ke tempat yang sama.

yangyang mendapati gadis itu tengah asik duduk di dekat jendela kamarnya. ia terus²an mengamati bintang di langit. cuacanya sedang bagus sehingga malam ini langit malam mampu menunjukkan ribuan bintangnya yang indah untuk dikagumi.

"semoga aku bisa jauh dari laki² itu dan bertemu dengan yang lebih baik darinya" ucap gadis itu. menurut yangyang, ia seperti sedang melantur. tapi tidak bagi tuan berjubah.

puas memandangi bintang², gadis itu menutup jendela dan menutup gorden. ia bersiap untuk tidur karena memang sudah waktunya.

"kau mau berinteraksi dengannya?" tawar tuan berjubah.

"bagaimana caranya?" tanya yangyang.

"bertemu di alam mimpi" kata tuan berjubah.

"kau yakin?"

"tentu"

setelah gadis itu memejamkan mata, tuan berjubah menghentakkan tongkatnya.

----

yangyang membuka mata. ia tengah berbaring di tengah padang rumput yang luas. cuacanya sangat bagus, hembusan angin sepoi² sangat membuatnya tenang. tapi langitnya seperti langit malam. ribuan— bahkan jutaan bintang menghiasi langit ditambah aurora yang mempercantik suasana langit.

namun ia baru sadar, tuan berjubah tidak bersamanya. ia sendirian. sampai akhirnya...

"siapa kau?"

yangyang menoleh. ia benar² terkejut, gadis itu berada dihadapannya. dengan balutan gaun serba putih dan mahkota bunga ia nampak begitu cantik.

yangyang tak tahu harus berkata apa. ia benar² masih susah mencerna keadaan sekarang.

"hm, tak apa kalau tak mau menjawab. mungkin kau mau menemaniku melihat bintang di langit" gadis itu tersenyum lalu menggandeng yangyang dan mengajaknya ke tempat yang agak tinggi. gadis itu seakan tak sabar melihat bintang. ia sedikit berlari dan sesekali menoleh kebelakang melihat yangyang serta tertawa pelan tanpa melepas tautan tangan mereka.

sungguh yangyang tak ingin ini berakhir dengan cepat. tuan berjubah telah membuatnya jatuh cinta dengan gadis ini.

sesampainya di salah satu bukit, gadis itu makin senang. senyumnya tak pernah luntur. ia langsung berbaring menghadap langit seakan tak ingin menyianyiakan kesempatan.

"berbaringlah di sampingku! kau yakin tak ingin melihat bintang² yang indah?" ajaknya.

yangyang menurutinya. ia ikut berbaring disamping gadis itu. tangan kirinya ia gunakan sebagai bantal.

"belum pernah aku melihat aurora sebagus ini" kata gadis itu.

"hm" yangyang hanya berdeham. "mungkin kalau kau sering kemari, semakin sering kau lihat aurora"

"kau benar. tapi aku tidak yakin kalau aku bisa kemari sering²"

"pasti bisa"

gadis itu menoleh kearah yangyang. tangannya perlahan menggandeng tangan kanan yangyang yang menganggur.

"wish we can meet again here..." ucapnya lembut.

yangyang melihat balik kearah gadis itu. "...under ten thousand stars" tambah yangyang.

senyum gadis itu semakin merekah. yangyang memindahkan posisi tangan kirinya agar bisa menyentuh wajah gadis itu.

yangyang mengusap lembut pipi gadis itu. keduanya sama² memejamkan mata menikmati suasana.

kemudian sebuah cahaya datang, seakan hendak menghantam mereka.

----

yangyang terbangun. ia mendapati hanya putih dan kabut disekitarnya. apa mimpi tadi telah berakhir?

"kau terlihat sangat menikmatinya" suara tuan berjubah mengejutkannya.

"apa semua sudah selesai?" tanya yangyang.

"belum. tapi masih ada hari esok" kata tuan berjubah.

"apa aku bisa bertemu dengannya lagi?"

"bisa"

"dengan waktu yang lebih lama?"

"mungkin"

"baiklah. aku akan menunggu"

"waktunya kau kembali"

hentakkan tongkat tuan berjubah dengan cepat membuat yangyang mengejapkan mata. seakan telah biasa, ia kembali lagi ke kamar inapnya, dengan mama dan tubuhnya yang terbaring tak berdaya dengan berbagai alat bantu yang terpasang di tubuhnya.

----









lagunya alffy rev yg baru bagus ye huhuw:"

bacot ∥ yangyang(✓)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt