untold story: kak winwin

985 101 22
                                    

hari ini yangyang dateng lagi ke rumah lina. harusnya hari ini dia kerja, tapi dia diberi keringanan buat cuti persiapan nikahannya.

"nih cutternya yang" lina nyamperin yangyang bawa cutter dan beberapa lembar kertas stiker polos.

"makasi sayang" ucap yangyang lalu mulai ngerobek lakban coklat perekat dus berisi tumpukan undangan nikahan mereka. "wah— keren banget asli" cicit yangyang setelah dus terbuka dan menampakkan isinya.

"the power of kepepet itu hehehehe" saut lina sambil nyengir. iya, undangan segitu banyaknya emang didesain sendiri sama lina karena lina sendiri suka digital art dan udah mayan pinter otak atik photoshop dan illustrator.

"tapi bagus loh, serius. kita banget undangannya" puji yangyang. "lov banget sama sayangku" lanjutnya sambil meluk lina gemes.

"eh— udah dong mau nulis nih—"

"oh iya iya maaf" yangyang akhirnya ngelepas pelukannya dan ngusak rambut lina. "aku kuncirin mau nggak?" tawar yangyang kemudian.

"boleh, ambil aja iket rambutku di meja" jawab lina sambil ngebaca list nama orang² yang bakal diundang.

yangyang beranjak dan ngambil iket rambut merah di meja. kemudian dia mulai nyisir rambut lina pakai jari dan dikuncir deh rambut lina yang panjang melewati bahu.

"nah dah cantik!" ucap yangyang.

"hihi makasi ya" lina mendongak kearah yangyang.

gini ini yangyang jadi gemes sendiri kan pengen dia culik aja rasanya.

sabar brou abis ini sah.

"ini aku lipet ngikutin garis yang ini kan?" kata yangyang sambil nunjuk kearah garis putih tipis yang ada di tengah undangan.

"iya ikutin garis itu aja, yang rapi ya" balas lina.

selagi yangyang melipat undangan satu², lina mulai nulis nama orang² yang bakal diundang di stiker polos.

berdua sibuk ngurusin undangan sampe gasadar bella udah pulang sekolah.

"kak aku bantu apa ini?" tawar bella yang udah ganti baju.

"kaget bos! nih kamu tempelin nama²nya ke undangan yang udah dilipet" titah lina. bellapun manggut dan mulai bertugas.

"udah jam segini, aku jemput lingling dulu ya. ntar langsung kesini lagi kok" kata yangyang sambil liat jam di hp nya.

"oh oke², ati² gausa ngebut ya" bales lina.

"iya sayang. berangkat dulu ya" pamit yangyang.

----

winwin masih sibuk beresin barang²nya. sebagian dia taruh kerdus, sebagian lagi dia masukkan koper.

minggu depan winwin bakal berangkat ke jepang. bukan mau liburan, tapi dia bakal tinggal disana. well, dia bakal rindu sama semuanya yang ada disini. mulai dari temen²nya, kehidupannya dia pas masih jadi barista di salah satu kafe terkenal disini, dan tentunya lina, ex-crush sekaligus sosok yang udah dia anggep kek adek sendiri.

jujur, meskipun lina udah bahagia sama yangyang, perasaan winwin nggak berubah. dia tetep sayang sama lina. tapi di satu sisi, dia gamau mengekang lina. kalau lina memang memilih yangyang sebagai orang yang tepat buat dia, winwin harus terima walaupun sakit rasanya.

winwin cuma bisa berharap lina terus bahagia dengan yangyang, dan begitupula dengan dirinya sendiri. winwin juga ingin bahagia dengan kehidupan barunya nanti.

pergi ke jepang sebenarnya bukan keinginannya. tapi ia pun tetap akan pergi dengan harapan perasaan cintanya pada lina segera hilang. winwin khawatir jika perasaannya nanti malah merugikan, baik buat dia atau lina.

bacot ∥ yangyang(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang