Hey Trouble!

47 14 0
                                    


Hanya benci atau....

...

"Ayah, maaf jika Irene merepotkan Ayah" ujar Irene kepada Ayah mertuanya

"Tidak masalah, Sayang. Ayah senang bisa mengantarkanmu ke restoran. Lagi pula, Ayah sedikit bosan di rumah" ujarnya

Darius memang memberikan hadiah sebuah restoran untuk Irene, sebagai hadiah pernikahan mereka. Tentu saja, Irene sangat bahagia menerimanya. Selagi Darius sibuk dengan perusahaan, Irene akan pergi ke restoran. Saat makan siang, Irene akan pergi ke kantor Darius untuk makan siang bersama, karena Darius senang Irene memasak untuknya.

Semua itu berjalan sangat lancar selama tiga bulan setelah pernikahan mereka. Lagi pula, pegawai di restoran Irene sangat berkompeten, jadi Irene hanya mengerjakan pekerjaan ringan seperti mengawasi pegawai, menyapa pelanggan dan sesekali bekerja di kasir. Darius tidak ingin istrinya terlalu lelah.

Darius sedang pergi ke Singapura beberapa hari, jadinya Ayah mertua bersedia mengantarkan Irene menuju restoran.

"Aku akan membuatkan Ayah pancake dengan saus blueberry. Tunggu sebentar, Ayah"

"Tentu, Sayang"

Restoran akan buka pada jam sebelas, karena ini masih pukul sembilan jadinya Irene memasak terlebih dahulu untuk Ayah Mertuanya. Irene mengambil bahan-bahan untuk membuat pancake.

"Bibi Arumi? Dimana letak saus blueberry?" tanya Irene kepada salah satu pegawai dapur yang sudah datang

Wanita paruh baya yang berumur empat puluh lima tahun itu bergegas untuk mengambilkan saus blueberry di lemari penyimpanan. Namun, tak disangka dia bertemu dengan Haris.

"Arumi"

"Haris"

Seketika saus blueberry yang ada di tangan Arumi terjatuh, saat pria yang ada di depannya masih mengenalinya. Haris, Ayah mertua Irene bahkan mendekati Arumi. Namun, wanita itu memilih pergi dengan cepat dari hadapan Haris, dia tidak perduli jika sikap itu tidak sopan, karena meninggalkan pemilik restoran tanpa berpamitan. Hanya satu saat ini, dia ingin lari, Arumi tidak ingin melihat wajah Haris.

"Arumi, tunggu!" ujar Haris.

Lelaki itu berlari mengejar Arumi

Ketika mereka pergi, Irene berdecih senang. Dia mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.

"Kerjakan tugasmu" ujarnya

Tidak sia-sia usahanya mencari keberadaan Arumi selama ini. Dia berhasil melaksanakan satu rencananya.

"Ini hanya permulaan, tunggulah balasan yang lebih mengerikan"

Gadis itu menyeringai puas membayangkan kehancuran keluarga Darius sedikit demi sedikit. Tidak salah langkahnya dalam mengambil keputusan untuk menikah dengan Darius, semua itu dia lakukan agar lebih mudah menghancurkan Darius dari dalam. Irene akan menghancurkan Darius perlahan-lahan agar dia semakin menderita.

"Saat musuh berada di dekat, kita lebih mudah untuk menyerangnya" ujar Irene

Flashback

Saat semua penghuni rumah sedang pergi ke restoran untuk bertemu kolega bisnis. Irene mengendap pergi menuju kamar Ayah dan Ibu mertuanya. Irene mengaku sedikit pusing kepada Darius, karena itulah dia tinggal di rumah tanpa harus ikut dengan mereka. Semua itu hanya taktik Irene saja, dia ingin mencari tahu sesuatu.

"Aku akan memulai dari kehancuran rumah tangga Ayah dan Ibu Darius" ujar Irene

Dia menggunakan sepatu plastik, bahkan kaus tangan agar tidak ada sidik jari yang tertinggal. Irene bahkan sangat berhati-hati saat menggeledah laci dan lemari milik Ayah mertuanya. Lima belas menit berlalu dia tidak menemukan apa-apa. Irene pergi ke ruang kerja milik Ayahnya. Dia tahu jika Ayahnya sangat menyukai lukisan. Satu persatu Irene memeriksa lukisan untuk mencari petunjuk.

Beautiful PsychopathWhere stories live. Discover now